Empat Desa di Nagekeo, NTT, Krisis Air Bersih

Redaksi - Rabu, 10 Maret 2021 06:57
Empat Desa di Nagekeo, NTT,  Krisis Air BersihKrisis Air (sumber: 2021/03/1615308518143.jpeg)

MBAY (Floresku.com) - Warga di empat desa di Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih kesulitan mendapatkan air bersih. Keempat desa itu yakni, Desa Labulewa, Desa Ikidawe, Desa Tutubhada,  dan Desa Odomia.  

"Ada 4 desa yang terdampak, dan kita menemukian sekitar 5 ribu orang yang terdampak di keempat wilayah tersebut," kata Project Lead Komodo Water, Prana Kesuma melalui wawancara Pro3, Selasa (9/3). 

Prana juga menyatakan, bahwa masih banyak wilayah di Nagekeo yang terdampak masalah air bersih ini, jika pihaknya terus menelusuri. 

"Rencanya kita akan melakukan survei-survei lagi terkait identifikasi lokasi-lokasi lain, karena kalau diperkirakan masih banyak wilayah yang terdampak," jelas Prana. 

NTT sendiri diketahui merupakan iklim kering dan memiliki banyak Savana di wilayahnya. Selain itu, intensitas hujan pun diwilayah tersebut terbilang kurang, apalagi di musim kemarau yang menjadikan mereka kekurangan air bersih. 

"Memang dari tipe batuannya juga mereka sulit untuk memanfaatkan air, karena kan biasanya kita bisa mendapatkan dari tanah, kalau di NTT kebanyakkan wilayah tidak bisa menyimpan air dengan baik makanya kita sulit untuk menemukan sumber air," jelasnya. 

Jadi untuk mencari solusi dalam penanganan masalah ini, Komodo Water melakukan survei dan membuat rencana yang nantinya bisa berkembang di lapangan. 

"Rencananya program kami nantinya bisa dikembangkan dengan beberapa skema, kebetulan juga Pemda disana mendukung karena ini memang merupakan masalah sudah lama," jelasnya kembali. 

"Dan dalam hal ini semua pemerintah dan intasnsi terkait disana sama-sama mendukung dan memfasilitasi survei kami ini," pungkasnya. 

Bendungan Lambo

Sejatinya untuk mengatasi krisis air di kabupaten Nagekeo pemerintah pemerintah pusat (Pempus) telah berniat membangun Bendungan Lambo. Namun rencana tersebut belum direalisasikan karena masyarakat adat menolak lokasi pembangunan waduk Lambo di Lowose dengan berbagai alasan dan menawarkan lokasi alternatif di Lowo Pebhu dan Malawaka.

Bndungan Lambo di Mbay direncanakan akan memiliki kapasitas sebesar 24,91 meter kubik yang bisa mengairi lahan persawahan seluas kurang lebih 5.206 hektar serta menyediakan pasokan air baku sebesar 0,54 meter kubik/detik.

Bendungan Lambo di Mbay itu, merupakan salah satu dari tujuh bendungan yang telah dijanjikan Presiden Jokowi Widodo (Jokowi) di NTT. Tiga bendungan lainnya sudah diresmikan oleh Presiden Jokowi, yakni Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang, Bendungan Roti Klot di Kabupaten Belu, dan Bendungan Napun Gete, di  Kabupaten Sikka. (RRI-Pro3/RIN)   


 

RELATED NEWS