Angelo Tantang INF Mbay Terlibat dalam Program Hilirisasi
redaksi - Senin, 24 Maret 2025 00:04
MBAY (Floresk.com) -- Angelius Wake Kako,S.Pd.,M.Si, Wakil Ketua I Komite II DPD RI tantang Kampus Institutut Nasional Flores (INF) untuk terlibat dalam program hilirisasi hasil pangan di NTT.
Senator yang akrab disapa AWK mengatakan hal itu dalam Kuliah Umum di depan Sivitas Akademika Insititut Nasional Flores bertajuk Hilirisasi Pangan, Peningkatan Daya Saing dan Kesejahteraan Masyarakat NTT di Mbay, Nagekeo, Jumat (21/3).
Angelo mengatakan program hilirisasi merupakan program yang dicanangkan oleh Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena sebagai salah satu cara dari Pemerintah Provinsi untuk menurunkan angka kemiskinan di NTT.
Menurutnya, jumlah penduduk NTT yang tergolong miskin mencapai 1,1 juta dari total penduduk sekitar 5,6 juta orang.
"Ini berarti ketika ada 5 orang NTT berkumpul, satu di antaranya adalah tergolong miskin", ujarnya.
Lebih lanjut Angelo menjelaskan hilirisasi adalah proses pengembangan industri yang berorerientasi pada peningkatan nilai tambah melalui pengolahan dan pemrosesan bahan baku menjadi produk yang lebih bernilai guna.
"Petani kita perlu didorong untuk bertransformasi dari agrobisnis ke agroindustri. Petani tidak lagi tanam, panen dan jual tetapi tanam, panen, olah dan jual", tandas AWK.
Menurutnya, salah satu produk unggulan di NTT adalah jagung. Berdasarkan proyeksi, produksi jagung pada tahun 2024 mencapai sebesar 231,587 ton jagung pipih kering (JPK), dan pada tahun 2029 sebesar 1,015,245 ton. Dengan ketersediaan lahan kering yang masih luas di NTT, produksi jagung dapat tingkatkan menjadi 4.206,845 ton dengan asumsi produktivitas dimaksimalkan menjadi 5 ton JPK/Ha melalui perluasan lahan tanam dan teknologi budidaya dan pupuk organik.
Lalu, Angelo menjelaskan pada tataran hilir, nilai tambah jagung dapat dilakukan melalaui pemanfaatan batang jagung untuk bahan baku bioethanol, pupuk organik dan pakan ternak.
"Hal lain yang bisa dilakukan adalah dengan memanfaatkan bonggol jagung untuk bahan baku biomassa, pupuk organik dan pakan ternak. Demikian juga jagung pipih kering dapat juga diolah menjadi sereal jagung dan produk-produk lain yang akan memberikan nilai lebih pada hasil pangan tersebut", lanjutnya.
Angelo mengatakan Kampus INF yang dalam perkulihaannya berfokus pada pertanian, peternakan dan perikanan dapat terlibat dalam program hilirisasi pangan.
"Ayo saya tantang kampus ini untuk membuat salah satu produk hilirisasi. Saya siap mendukung kalau INF mau melakukannya dan ini juga sangat sesuai dengan bidang yang ditekuni perguruan ini. Saya juga minta mahasiswa yang mengetahui produk unggulan di kampungnya bisa melakukan hal yang sama", ungkap Angelo.
Tantangan Angelo mendapat respons positif dari Rektor INF, Yohanes Freadyanus Kasi dan Ketua Yasan Bonius Pao yang ikut hadir dalam acara tersebut.
"Kami sangat berterima kasih kepada Pak Angelo yang memberi pencerahan dan rangsangan kepada kami baik para dosen maupun mahasiswa untuk berkreasi sesuai bidang studi di kampus ini", tegas Edi Kasi. (*)