Bertolak dari Chile, Rabu (11/12), Jenazah RD Yoseph Muda, Kini di Perjalanan Labuan Bajo - Larantuka

redaksi - Sabtu, 14 Desember 2024 21:54
Bertolak dari Chile, Rabu (11/12), Jenazah RD Yoseph Muda, Kini di Perjalanan Labuan Bajo - LarantukaPeti Jenazah hendak dimasukkan ke mobil, setleh Misa Requiem dan pemberkatan oleh Uskup (sumber: iglesia.d)

JAKARTA (Floresku.com) – Jenazah almarhum RD Yoseph Muda, misionaris Chile asal Adonara, Flores Timur yang meninggal akibat sakit pada Rabu (4/12) kini dalam perjalanan dari Labuan Bajo menuju Adonara, Flores Timur, untuk dimakamkan.

Sabtu (14/12), sekitar pukul 21.30 Witeng, Thomas Todo Golo, sahabat almarhum yang berada di Adonara,  menelepon redaksi media ini menginformasikankan bahwa mobil jenazah RD Yoseph  sudah memasuki Aimere, Kabupaten Ngada. 

Sebelumnya, dari  WAG Ledalero 1984, redaksi Floresku.com mendapat informasi terusan dari Pater Lambert Lalung SVD dari Chile bahwa: 

 ‘Setelah selesai urus dokumen-dokumen yang perlu hari Rabu, 11 Desember jenazah RD Yospeh Muda baru bisa diterbangkan dari Santiago ke Jakarta. 

Di Jakarta jenazah RD Yosspeh dijemput oleh persekutuan "Tite Hena". Selanjutnya diterbangkan dari Jakarta ke Labuhan Bajo, di sana akan dijemput oleh konfratres SVD.

Kemudian dengan mobil ambulanc, jenazah diberangkatkan dari Labuan Bajo menuju Larantuka, singgah di Ende dan Ledalero. 

Selanjutnya, dari Larantuka diseberangkan dengan motor laut ke Adonara sampai akhirnya berlabuh di rumah di kampung asalnya Redontena. 

Perjalanan yang sangat panjang selama berhari-hari.  
Belum ditahui kapan persis almahum dimakamkan di Redontena. 

Bagusnya, kalau teman-teman yang ada di Manggarai bisa menjemput pada saat Yoseph tiba di Labuan Bajo.

Demikian juga teman-teman yang ada di Ende dan Ledalero dan Keuskupan Maumere.
Saya akan pantau seluruh perjalanan dari Chile hingga Redontena uuntuk memberi info seperlunya tentang kapan, di mana dan apa yang terjadi terkait perjalanan almarhum Yoseph. 

Mohon doakan agar perjalanan Yoseph lancar, dan bisa tiba di rumah dan kampung kelahirannya tanpa rintangan berarti." 

Suasana Misa Requiem untuk Alm. Yoseph Muda di di Paroki San José Obrero Chillepin,dipimpin oleh Monsinyur Julio Esteban Larrondo Yáñez, umat , 06 Desember 2024  (Sumber foto: Iglesia.cl.

Media Katolik Chile, Iglesia.cl menulis, pada hari Jumat, 6 Desember, komunitas temat RD Joseph berkarya di Paroki San José Obrero Chillepin, mengucapkan selamat ‘jalan’ kepadanya dalam Ekaristi Khidmat, dipimpin oleh Monsinyur Julio Esteban Larrondo Yáñez, bersama saudara-saudaranya dari Klerus Illapel dan Konggerasi Sabda Allah (SVD).

“Hari ini kami meluangkan waktu untuk berbagi sedikit waktunya di negeri Choapa ini,” tulis media itu lagi

.Lahir di Redontena, Indonesia, pada tanggal 6 Januari 1962, dari pasangan Cristina dan Blas Muda, beliau merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara, dan ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 15 Juni 1990. 

Pada awal Januari 1991 beliau tiba di Chile sebagai misionaris SVD Indonesia pertama di Chile.

Empat tahun kemudian, Pastor Yoseph meminta untuk diinkardinasi sebagai imam diosesan, di Prelatur Illapel, yang uskupnya saat itu adalah Monsinyur Rafael de la Barra Tagle, SVD. 

Dia menjadi pastor paroki selama lebih dari 30 tahun, di Paroki San José Obrero Chillepin di pedalaman Salamanca. 

Suasana Misa Requiem untuk Alm. Yoseph Muda di di Paroki San José Obrero Chillepin,dipimpin oleh Monsinyur Julio Esteban Larrondo Yáñez, bersama umat serta  saudara-saudaranya dari Klerus Illapel dan beberapa konfrater Serikat Sabda Allah (SVD), Jumat , 06 Desember 2024  (Sumber foto: Iglesia.cl.).

Di tengah kesibukannya dalam karya pastoral, Yoseph masih menyempatkan diri untuk menulis buku, mendirikan Festival Cuasimodo di Chillepin, yang unik di Choapa. 

Beberapa tahun yang lalu, media lokal mewawancarainya dan bertanya kepadanya, “Apa yang dilakukan seorang pastor Indonesia, sebuah negara dengan lebih dari 180 juta penduduk, sebagian besar beragama Islam, di Chile? 

Pastor Yoseph Muda sambil tersenyum berkata: “Saya ingin menjelaskan, saya akan menjadi orang Inonesia, tetapi tidak bodoh”, - mengacu pada asal usulnya.

" Saya lahir di sebuah pulau kecil berpenduduk tiga belas ribu yang dimiliki negara saya.

 Di sana kami memiliki banyak variasi bahasa dan dialek, 200 bahasa berbeda digunakan", -ujar Yoseph dalam bahasa Spanyol yang sempurna .

Yoseph kemudian melanjutlan, "Umat ​​​​Katolik hanya berjumlah sedikit dari populasi, sekitar tiga juta, namun terdapat banyak panggilan keagamaan. Di sini, di Chile, ada empat pastor dan tiga biarawati (asal Indonesia). Mereka berada di selatan, dan saya tiba dab beryarya di tempat setan kehilangan kuasannya, dan saya bahagia.” 

Iglesia.cl kemudian menerangkan, Pastor Yoesph mampu menyampaikan pesan Tuhan kepada umat parokinya dengan cara yang jelas dan sederhana. 

Dia adalah seorang pastor yang dekat (dengan uat), yang datang dari jauh, tahu bagaimana membagikan kehidupan dan pelayanannya dengan komunitas di bagian atas Lembah Choapa. (map/dari berbagai sumber). ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS