Dirjen Bimas Katolik Resmikan Sekolah Menengah Agama Katolik St. Benediktus Palue
redaksi - Minggu, 13 Juni 2021 20:51PALUE (Floresku.com) - Direktur Jenderal (Dirjen) Bimas Katolik Kementerian Agama RI, Yohanes Bayu Samodro, didampingi Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, meresmikan Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) St. Benediktus Palue, Sabtu, 12 Juni 2021.
Meski diterapkan protokl kesehatan ketat, acara peresmian SMAK berlangsung dengan meriah. Seremoni peresmian dilansungkan di halaman SMAK St. Benediktus Palue.
Tampak hadir dalam acara ttersebut Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sikka dan Anggota DPRD Kabupaten Sikka, para Pejabat dari Bimas Katolik Kemenag RI, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Provinsi NTT, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sikka, Para Kepala Dinas, Para Kelpala Bagian di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sikka bersama staf, Camat Palue dan staf, Pastor Paroki Uwa Palue, para Kepala Desa, para Ketua BPD dan anggota BPD, para pengurus, pengawas Yayasan Tana Lu’a, para guru, tokoh adat, tokoh masyarakat dan undangan lainnya.
Peresmian gedung SMAK St. Benediktus Palue ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI, Yohanes Bayu Samodro, dan pemukulan gong oleh Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, dan pejabat yang mewakili Kakanwil Kementerian Agama Provinsi NTT.
Dalam sambutannya Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI, Yohanes Bayu Samodro mengatakan, sebagai upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kecamatan Palue, maka Ditjen Bimbingan Masyarakat Katolik merestui dengan mengeluarkan Ijin Operasional (IO) penyelenggaraan pendidikan di SMAK St. Benediktus Palue ini.
“Keberadaan SMAK ini menunjukkan bahwa negara hadir untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kemenag RI sangat memperhatikan bidang pendidikan,” jelas Dirjen Yohanes.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada Pemerintah Kabupaten Sikka melalui pemberian Beasiswa bagi mahasiswa di Kabupaten Sikka.
Dirjen Yohanes juga menjelaskan, SMAK memiliki keunggulan dibandingkan dengan sekolah menengah lainnya karena SMAK menerapkan kurikulum umum berwawasan Katolik. SMAK menyiapkan generasi muda Katolik untuk mengamalkan Kekatholikan di tengah masyarakat.
“Saya mohon dukungannya untuk SMAK St. Benediktus Palue agar tetap tumbuh, berkembang dan maju dan nantinya berjaya. Kami menitipkan SMAK untuk dimanfaatkan sebagaimana mestinya demi masyarakat Palue yang cerdas dan berbudi pekerti Luhur,” jelasnya.
Dalam sambutannya, Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo dalam sambutannya mengatakan, kehadiran SMAK menjadi harapan baru dan kebanggaan bagi masyarakat kecamatan Palue.
“Pendidikan berbasis karakteristik iman Katolik menjadi penting dalam membangun desa, daerah bangsa dengan negara, di jaman penuh tantangan,” kata Bupati yag akrab disapa Roby.
Sementara itu, Wakil ketua DPRD, Yosef Karimanto Eri, S.Fil dalam sambutan mengatakan dirinya bersama seluruh anggota DPRD Kabupaten Sikka, pihaknya mendukung sepenuhnya penyelenggaraan pendidikan di SMAK St. Benediktus Palue ini berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang.
Bantuan beasiswa
Pada kesempatan yang sama, Bupat Sikka menjelaskan kebijakan bantuan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan Bansos Pendidikan Semester Akhir sesungguhnya dalam rangka pencapaian target pembangunan, sekurangnya.
Menurut dia, ada tiga target yang hendak dicapai di antaranya; pertama, target peningkatan kualitas SDM kabupaten Sikka bisa tercapai; kedua,Kesejahteraan masyarakat terutama para orang tua mahasiswa bisa baik karena dengan beasiswa, bisa mengurangi pengeluaran rumah tangga untuk biaya pendidikan; dan ketiga, program beasiswa harus ada kaitan langsung dengan pengembangan dan pemanfaatan potensi SDA, sehingga target kedepan adalah mahasiswa diarahkan untuk mengikuti pendidikan vokasi.
Bupati Roby pun mengatakan, program beasiswa bagi mahasiswa berprestasi adalah hasil rekaman selama masa sosialisasi dan masa kampanye dirinya dan Bapak Romanus Woga.
"Dalam pengamatan kami, banyak Putra dan putri nian tanah Sikka tidak bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi karena masalah biaya. Dengan persoalan klasik yang mendera kehidupan sosial ekonomi masyarakat menengah ke bawah maka visi pemenuhan hak-hak dasar masyarakat dalam bidang pendidikan harus bisa terwujud. Kalau untuk pendidikan orang tua bisa jual tanah, ladang, sawah dan harta benda lainnya untuk biaya pendidikan. Jadi dengan beasiswa yang disiapkan oleh pemerintah mampu mengatasi masalah kemiskinan,” tegasnya.
Wakil Ketua DPRD Yosef Karmianto Eri, menambahkan bahwa pihaknya sangat mendukung kebijakan pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Kabupaten Sikka melalui bantuan beasiswa. (Ilse Gobang)