Gunung Lewotobi Erupsi Disertai Gemuruh Dahsyat, Warga Panik dan Berteriak 'Ada Kami di Sini'

redaksi - Kamis, 27 Juni 2024 13:18
Gunung Lewotobi Erupsi Disertai Gemuruh Dahsyat, Warga Panik dan Berteriak 'Ada Kami di Sini'Gunung Lewotobi laki-laki rupsi. (sumber: PVMG)

LARANTUKA (Floresku.com) - -Gunung Lewotobi Laki-laki kembali erupsi dan disertai suara gemuruh yang dahsyat, Kamis, 27 Juni pagi.

 Sejumlah warga di Desa Persiapan Padang Pasir, Kecamatan Wulanggitang, Flores Timur, NTT, tampak panik dan spontan berteriak ke arah gunung, ‘Ada kami di sini’. "Ada kami di sini. Kami semua ada di sini." 

Maria Huar (44), salah seorang warga yang turut berteriak, menyebutkan teriakan seperti itu untuk mengingatkan satu sama lain agar selalu terjaga dengan letusan gunung Level III (Siaga).

"Erupsi setiap hari, baik pagi, siang, malam. Kami teriak supaya tetangga dan orang yang sedang tidur nyenyak bisa bangun untuk berjaga-jaga," katanya.

Selain sebagai pengingat, warga juga percaya bahwa teriakan itu untuk memberitahu gunung bahwa ada manusia di sekitarnya. Mereka pun yakin gunung tak akan mengirim bahaya jika mendengar teriakan keras.

"Dia (gunung) itu juga seperti manusia, pasti dengar dengan kami punya kekhawatiran. Jadi setiap kali erupsi, warga pasti teriak. Kami yakin gunung tidak susahkan kami meski usai serupsi selalu dilanda belerang," katanya.

Pantauan media ini, Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi disertai gemuruh kuat secara beruntun. Letusannya pun dengan selang waktu beberapa menit saja.

Desa Hokeng Jaya, Desa Persiapan Padang Pasir dan sekitarnya yang awalnya cerah kini berubah mendung akibat tertutup kabut tebal.

Berdasarkan laporan dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Laki-laki, mencatat erupsi terjadi tiga kali antara pukul 10.11 Wita, 10.27 Wita, dan 11.01 Wita dengan tinggi kolom abu 800 meter sampai 1.000 meter di atas puncak gunung.

Erupsi tersebut membawa abu ke arah barat dan barat laut dengan intensitas tebal.

"Saat ini Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada status Level III (Siaga)," demikian laporan tertulisnya. (Paul Pemulet) ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS