Gunung Lewotobi Meletus Hebat, Seorang Suster Meninggal Dunia, Warga dan Para Seminaris San Dominggo Hokeng Mengungsi

redaksi - Senin, 04 November 2024 07:55
Gunung Lewotobi Meletus Hebat, Seorang Suster Meninggal Dunia, Warga dan Para Seminaris San Dominggo Hokeng MengungsiSr. Nikolin SSpS meninggal di kamar akibat letusan gunung Lewotobi. RIP (sumber: WAG Ledalero 1984)

LARANTUKA (Floresku.com) -"Gununng Lewotobi meletus besar. Ada rumah warga terbakar terkena percikan api dari batu-batu yang terlempar dari gunung Lewotobi. Banyak orang mengungsi ke Boganatar sejak jm 12.30 dini hari. Kompleks pastoran termasuk Aula Paroki  Boganatar dipenuhi para pengungsi Badan mereka penuh pasir dan abu. Pasir dan abu tebal sekali di Boganatar," tulis Pater Yere Purin SVD dala WAG Ledalero 1984
Para pengungsi berdatangan ke Boganatar. 

Letusan besar tersebu menimbulkan kerusakan pada banyak rumah di kaki gunung Lewotobi. Termasuk gedung Seminat San Dominggo Hokeng.

“Gedung seminari dalam keadaan rusak parah, sementara para seminaris sudah mengungsi sejak pukul 04.00 Wita dini hari. Merea mengungsi ke Lewolaga,” tulis akun WA Saado Hokeng.

Sementara itu, dikabarkan pula bahwa seorang suster meninggal dunia akibat letusan.

“Mohon doa untuk Sr. Nikolin SSpS yang meninggal karena letusan gunung Lewotobi semalam.  Saat ini jenasah masih dalam proses evakuasi Tim Gegana. Rumah biara kami terbakar dan rusak berat,” tulis seseorang sebagaimana diterus Pater Didi Nai SVD ke WAG Ledalero 1984.

Sementara itu KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunungapi Lewotobi Laki-laki dalam rilisnya yang diterima media ini pada pagi hari ini, menyatakan:

"Telah terjadi erupsi G. Lewotobi Laki-laki, Nusa Tenggara Timur pada tanggal 04 November 2024 pukul 23:57 WITA namun tinggi kolom abu tidak teramati. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi ± 24 menit 10 detik.

Saat ini G. Lewotobi Laki-laki berada pada Status Level III (Siaga) dengan rekomendasi:
1. Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 3.5 Km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki serta sektoral 4 km pada arah Utara-Timur Laut dan 5 Km pada sektor Timur Laut.

2. Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya.

3. Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-Laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-Laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

4. Masyarakat yang terdampak hujan abu G. Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

5. Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi, Badan Geologi di Bandung.

6. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Lewotobi Laki-laki. Untuk informasi lebih jelas dapat mengubungi Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki atau mengubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral pada nomor telepon 022-7272606.". (Silvia). ***

 

Editor: redaksi

RELATED NEWS