Hari Ketiga Setelah Daunte Wright Tertembak, Kota Minnesota Masih Mencekam

redaksi - Rabu, 14 April 2021 13:52
 Hari Ketiga Setelah Daunte Wright Tertembak,  Kota Minnesota  Masih Mencekamminnesota (sumber: null)

Suasana di Brooklyn Center, Minnesota- Amerika  Serikat pada Selasa (13/ 4) malam,   dan  fotoinzert: Daunte Wright, pemuda kulit hitam yang tewas tertembak peluru polisi pada Minggu (11/4) 

MINNESOTA-AS (Floresku.com) - Hingga hari ketiga setelah pemuda berkulit hitam Daunte Wright (20) tewas tertembak peluru polisi, suasana kota Minnesota,  Amerika Serikat (AS, terutama di kawasan Brooklyn Center, sekitar kantor Departemen Kepolisian, masih mencekam.

Pada konferensi pers tengah malam Selasa, (13/4) waktu setempat atau Rabu (14/4) pagi waktu Indonesia, aparat penegak hukum Minnesota memberikan informasi terbaru tentang demonstrasi Selasa malam di Brooklyn Center.

Pihak berwenang mengatakan batu bata dan kaleng termasuk di antara benda-benda yang dilemparkan ke petugas polisi pada malam ketiga protes di Departemen Kepolisian Brooklyn Center, setelah seorang anggota departemen mereka menembak dan membunuh Daunte Wright saat halte lalu lintas.

Pada Selasa pagi, ayah Wright, Aubrey Wright, menolak penjelasan polisi atas penembakan itu. Menurut dia petugas memang bermaksud menggunakan pistolnya selama perhentian lalu lintas,dan kemudian sengaja menembakkannya kearah putranya.

“Saya kehilangan putra saya, dia tidak akan pernah kembali,” kata Wright. “Saya tidak dapat menerima itu. Itu jelas suatu kesalahan fatal. Apalagi petugas ini telah bertugas selama 26 tahun. Saya tidak bisa menerimanya. "

Kemarahan memuncak di Brooklyn Center ketika hari mejelang malam. Aparat penegak hukum memenuhi pinggiran kota, mengerahkan gas air mata, ledakan kilat, dan kekuatan tidak mematikan lainnya untuk membubarkan ratusan orang yang berkumpul di luar markas polisi.

Gubernur Minnesota, Tim Walz, mengeluarkan jam malam mulai pukul 7 malam setelah kerusuhan Minggu malam, tetapi kerumunan besar menentang perintah lisan untuk pulang.  

Susana pada malam Selasa menjadi kian mencekam ketika sejumlah pengunjuk rasa menanggapi aksi polisk dengan meluncurkan kembang api ke arah polisi sembari meneriakkan nama Daunte Wright

Awalnya polisi melepaskan tembakan gas air mata  dari balik pagar baru, sebelum maju dalam formasi dan mendorong mundur pengunjuk rasa yang tersisa. 

Kolonel Matt Langer, dari Patroli Negara, mengatakan sekitar 60 orang ditangkap sehubungan dengan kerusuhan Selasa malam. (MLA/Sumber: www.theguardian.com)

RELATED NEWS