HOMILI, Hari Minggu Paskah: MISTERI KEBANGKITAN YESUS

redaksi - Sabtu, 19 April 2025 20:23
HOMILI, Hari Minggu Paskah: MISTERI KEBANGKITAN YESUSYesus bangkit (sumber: Katolikku.com)

Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

MISTERI KEBANGKITAN YESUS
(Minggu Paskah : Kis 10:34a.37-43; Kol 3:1-4; Yoh 20:1-9)

Hari raya Paskah identik dengan hari Kebangkitan Yesus. Semua orang Kristen percaya bahwa Yesus yang dihukum mati di salib, setelah tiga hari Ia bangkit. Ia beralih dari dunia orang mati dan masuk ke kehidupan yang kekal. 

Santo Petrus menegaskan bahwa kebangkitan Yesus merupakan ajaran pokok dan bukti kebenaran kristiani. Karena itu, menurut Petrus Kristus sungguh bangkit dan kebangkitan Kristus mesti diterima sebagai suatu kebenaran.

Injil Yohanes menampilkan  bukti yang paling nyata tentang kebangkitan Yesus : batu penutup telah diangkat, jenasah Yesus tidak ada di situ dam kubur kosong. Sebab tidak ada seorang pun yang saksi kebangkitan Yesus, melihat bagaimana Yesus bangkit dan keluar dari kubur.

Bagi Maria Magdalena, yang punya pengalaman sentuhan kasih Yesus yang mendalam, kubur kosong adalah bukti bahwa “Tuhan telah diambil orang”, dan Dia tidak lagi menjadi miliknya. Kenyataan ini membuatnya takut,  sedih, dan menangis sambil mencari tanpa arah yang jelas. Peristiwa ini menjadi proses pemurnian imannya.

Sedangkan,  Petrus dan Yohanes, ketika menyaksikan kubur kosong serta kain kafan yang menutupi tubuh dan kepala Yesus, muncul dua reaksi berbeda. Petrus hanya menengok ke dalam, sedangkan Yohanes langsung masuk ke dalam kubur. Petrus masuk kemudian.

Tetapi, bagi Petrus dan Yohanes, makam kosong adalah tanda atau bukti nyata bahwa apa yang telah diwartakan Yesus kepada mereka digenapi, yaitu Yesus bangkit dan hidup. Mereka sungguh yakin akan kebenaran ini.

Lalu, bagaimana dengan kita? Kita percaya akan kebangkitan Yesus berdasarkan kesaksian iman dari para rasul dan saksi-saksi lainnya yang dituliskan dan diwariskan kepada kita.

Tetapi, supaya kita pun sungguh mengalami kebangkitan Yesus secara pribadi maka seperti Maria Magdalena dan para rasul, kita hendaknya memiliki pengalaman hati tersentuh  oleh Allah dalam Yesus Kristus yang mewahyukan diri-Nya kepada kita.

Kita alami betapa Allah dekat dengan kita, alami pengampunan-Nya, dan alami kuasa-Nya. Hanya pengalaman pribadi inilah yang dapat mengubah seseorang.

Kebangkitan Yesus dari alam maut mengundang kita untuk bangkit       bersama Dia. Tetapi kita hanya bisa bangkit jika sungguh mengalami sentuhan Allah dalam hati dan hidup kita.

Orang yang sungguh mencintai Tuhan akan mengikuti-Nya setiap saat, mendengarkan sabda-Nya dan selalu berdoa kepada-Nya, bukan hanya pada saat-saat senang, atau tidak sibuk, atau ketika ada pesta-pesta besar seperti Natal dan Paska. Sedangkan saat-saat lain dan hari-hari minggu menjadi hari istirahat panjang atau hari kerja seperti biasa.

Orang yang sungguh mengimani Kristus yang bangkit tentu berniat sungguh-sungguh untuk bangkit, keluar dari kubur dan penjara masa lalunya.

Mungkin di masa lalu ia suka bohong, senang memperdaya orang dan merasa nyaman tinggal dalam kegelapan, hari ini setelah mengalami kebangkitan Yesus, ia sungguh mau bertobat: mau hidup jujur, tulus, bertindak benar.

Mungkin selama ini kita bersikap dan bertindak tidak adil terhadap anggota keluarga dan masyarakat atau orang yang kita layani: ada kekerasan, sikap kasar, upaya mementingkan diri sendiri, mau untung sendiri, dan mau enak sendiri.

Mungkin di hari kemarin kita cenderung ingat diri dan mau kerja sendiri, maka setelah alami kebangkitan bersama Kristus kita berusaha untuk bekerja sama, mengusahakan kepentingan bersama, dan berusaha mencari kebahagiaan bersama.

Maka sambil bercermin pada Tuhan yang bangkit dan hidup, kita pun mau keluar dari kubur-kubur kita dan mau hidup secara baru.

Kubur Yesus telah kosong karena Yesus telah bangkit, kita pun mau bangkit dan keluar dari penjara dan kubur-kubur pribadi kita.

Inilah tanda bahwa kita telah bangkit bersama Yesus yaitu menjadi manusia baru: baru dalam hidup iman dan cinta kepada Tuhan, serta baru dalam hidup bermasyarakat.

Kita menjadi sungguh beriman dalam hidup sehari-hari. Bukan hanya bertobat dan jadi suci di Gereja tetapi juga bertobat dan jadi suci di rumah dan masyarakat.

Inilah bukti nyata bahwa kita telah bangkit  dan hidup baru.

Selamat Merayakan Pesta Paskah 2025!

Kewapante, Minggu, 20 April 2025


   

 

RELATED NEWS