Ini Lembata, Surga yang Diam-diam Memikat
redaksi - Jumat, 21 November 2025 10:42
Panorama memukau Lembata dilihat dari udara (sumber: Instagram NML)LEWOLEBA (Floresku.com) - Pulau Lembata di Nusa Tenggara Timur adalah sepotong surga yang masih bersembunyi dari hiruk-pikuk wisata massal. Belum sepopuler Sumba maupun Labuan Bajo, pulau ini justru memikat lewat keheningan, alam liar yang masih perawan, dan bentang lanskap yang terasa seperti dunia lain.
Dari udara — seperti tergambar pada panorama tiga bingkai di atas — Lembata tampil dengan garis pantai yang berliku, sabana hijau, perbukitan dramatis, dan Gunung Ile Lewotolok yang tegak menjadi penjaga pulau.
Petualangan menjelajahi Lembata sering kali dimulai di sekitar Lewoleba, ibu kota kabupaten. Di sini berdiri tiga bukit yang lokasinya saling berdekatan dan menawarkan pengalaman visual yang berbeda.

Bukit Doa Watomiten menghadirkan pemandangan laut biru dan garis pantai panjang dari ketinggian, sementara Bukit Cinta Lembata (BCL) menjadi ikon kota dengan tulisan “LEMBATA” merah menyala yang menghadap langsung ke hamparan laut dan Gunung Ile Boleng di kejauhan.
Di belakangnya, Bukit Jomblo menunggu bagi siapa pun yang ingin mengejar matahari tenggelam; pohon kesambi tunggal di puncaknya menciptakan siluet dramatis yang sulit dilupakan.
Namun keajaiban sejati Lembata tersimpan di Sabana Wade — hamparan bukit luas berlapis rumput hijau yang seakan tak berujung.
Dari sini, laut terlihat serupa kanvas biru yang digores garis ombak putih. Dua pantai berada di kedua ujung sabana: Pantai Batu Payung yang tenang dan Pantai Wade yang memesona.

Untuk mencapainya, pengunjung harus menembus alang-alang tinggi dengan mobil 4WD, menyusuri jalur tanah yang hanya dikenal para sopir lokal. Sensasinya seperti memasuki alam liar yang belum tersentuh.
Setiap sudutnya menawarkan “Million Dollar View”—paduan sabana, bukit, pantai, dan cakrawala biru yang nyaris menghipnotis.
Lembata mungkin belum ramai, tetapi justru di situlah keistimewaannya. Ia menunggu para pelancong yang mencari keaslian, keteduhan, dan pemandangan yang tak sekadar indah, tetapi membekas hingga lama setelah perjalanan berakhir. (Kiriman: Lena). ***

