Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Matildis Mensi Tiwe: Guru Penggerak Jangan Takut Berubah

redaksi - Senin, 19 Desember 2022 12:17
Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Matildis Mensi Tiwe: Guru Penggerak Jangan Takut Berubah Kepala Dinas PK Kabupaten Ende, Matildis Mensi Tiwe, SE. M.Ak. ( Berdiri), Ende, Sabtu, 17 Desember 2022. (sumber: Bob Sina)

Ende (Floresku.com)- Calon 'guru pengggerak’ angkatan 6 (enam) Kabupaten Ende mengadakan  kegiatan lokakarya ke -3  program pendidikan guru penggerak. 

Lokakarya dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Sabtu, 17  Desember 2022. 

Kegiatan Lokakkarya ini dibuka  oleh Kabid Guru dan Tenaga Kependidikan  ( GTK) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende, Maria Fransiska Tea, S.Sos. dan ditutup secara  resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ende,  Matildis Mensi Tiwe, SE, M.Ak.  

Hadir  pula Tim dari Balai Guru Penggerak  Provinsi Nusa Tenggara Timur, Setiawati Rahayu, dan Lidya Sitompul, Widya Prada BGP Provinsi NTT,  dan para Pengajar Praktek, 

Dalam ‘Arahan Pembukaan Lokakarya’,  Maria Fransiska Tea, S.Sos, mengajak  calon guru penggerak angkatan 6 Kabupaten Ende untuk  mengikuti kegiatan  lokakarya ke – 3 ini dengan baik, sehinga dapat   menjadikan dirinya sebagai roh yang selalu berada di sekitar anak didik serta membimbing mereka dalam situasi apa pun,.

Dalam ‘Sambutan Penutupan Lokakarya’., Kadis, Matildis Mensi Tiwe, SE.M.Ak, mengajak para  calon guru penggerak angkatan 6 Kabupaten Ende, untuk berlomba melakukan pelayanan terbaik. 

“Pembelajaran di sekolah harus dijiwai dan disemangati oleh spirit pelayanan kepada peserta didik. Guru jangan takut berubah, melainkan berusaha untuk tanpa henti memoles diri,” ujarnya.

 “Saat ini adalah  masa yang paling baik  bagi dunia pendidikan karena banyak kemajuan dan ilmu teknologi yang bisa dinikmti oleh umat manusia. Namun, di dunia ini tidak ada yang sifatnya kekal. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat dipastikan akan mempengaruhi cara pandang, kebiasaan, dan nilai – nilai yang dianjut masyarakat,” ujarnya, menambahkan.

Ignas Ghele Raja ( Pengajar Praktek  CGP Angkatan 6  ( Foto Bob Sina)

Sementara itu, Ignasius Ghele Raja, S.Pd,  salah satu Pengajar Praktek CGP angkatan 6 Kabupaten Ende ketika ditemui awak media Floresku.com di sela-sela kegiatan lokakarya mengatakan bahwa dalam kegiatan Lokakrya ke- 3, Program  Pendidikan  Guru Penggerak, para pengajar praktek  fokus membimbing CGP. 

“Hal itu dilakukan  agar para calon guru penggerak mampu  memahami  secara penuh dan  dapat menerapkan  pembelajaran berdiferensiasi, sosial dan emosional saat melakukan  kegiatan pembelajaran kepada peserta didik. Dengan demikian mereka dapat meningkatkan potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat dan profil belajar siswa tersebut di sekolah masing – masing,” jelasnya.

Salah satu calon guru penggerak. Maria Elisabeth Roga, S.Pd. mengungkapkan rasa bahagianya atas seluruh rangklaian kegiatan lokakrya ke-3 ini.  Sebab,  hal itu membantu dirinya agar mampu mengembangkan pembelajaran diferensiasi untuk memenuhi kebutuhan belajar murid. 

“Pembelajaran diferensiasi  sangat penting. Karena dapat  menjadi solusi yang dapat menajamkan potensi akademik dan sosial emosional siswa,” ujarnya. (Bob Sina) ***

RELATED NEWS