Kakanwil Kemenag NTT: 695 Jemah Haji adal NTT Akan Diberangkatkan pada 1 Juni 2024

Redaksi - Jumat, 17 Mei 2024 08:08
Kakanwil Kemenag NTT: 695 Jemah Haji adal NTT Akan Diberangkatkan pada 1 Juni 2024Kakanwil Kemenag NTT, Reginaldus S.S. Serang., S.Fil., M.Th (sumber: Kemenag NTT)

KUPANG (Floresku.com) - Sebanyak 695 jemaah Haji  tahun1445H/ 2024 M asal Provinsi NTT akan berangkat melalui embarkasi Surabaya pada tanggal 1 Juni 2024. 

Jemaah yang akan diberangkatkan terbagi menjadi dua kloter SUB 78 dan 79. SUB 78 berangkat 1 juni pukul 08.55 WIB dan SUB 79 berangkat 1 juni pukul 11.10 WIB.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTT, Reginaldus S.S Serang, menjelaskan dari total 695 jemaah terdiri dari ; 513 jemaah sesuai nomor urut porsi, lansia prioritas 14 jemaah, kuota tambahan 26 jemaah dan pendamping jemaah lansia 20 jemaah. Sedangkan petugas haji daerah sebanyak 5 orang dan cadangan 117 jemaah. Total 695 Jemaah.

“Jadi 695 jemaah inilah yang akan diberangkatkan pada tanggal 1 Juni mendatang,” jelas Kakanwil.

Untuk menuju Embarkasi Surabaya, karena NTT merupakan daerah kepulauan, maka jemaah haji dari Flores bisa langsung ke Surabaya melalui Bandar Udara Komodo Labuan Bajo. Sementara yang transit di Asrama Haji Kupang adalah jemaah haji yang berasal dari daratan Timor, Flores Timur, Ende dan Maumere.

“Tergantung kelonggaran penerbangan  yang sudah disiapkan dari sekarang. Jemaah yang ada di daratan Sumba juga langsung terbang ke Surabaya. Jemaah yang transit di Asrama Haji Kupang sekitar tanggal 28 dan 29 Mei,” tuturnya.

Kakanwil menjelaskan, Petugas Haji Daerah (PHD) ditetapkan oleh Gubernur. Gubernur memiliki kuota rekomendasi untuk petugas. PHD juga harus melalui tes secara resmi di Kementerian Agama.

“Hasil tes petugas haji ada unsur dari pemda, dinas kesehatan, para dokter.Tugas yang diemban sesuai pengelompokan tugas masing-masing dalam mendampingi jemaah saat melakukan ibadah haji di tanah suci,” katanya.

Jumlah 695 jemaah haji NTT tahun 2024 merupakan kuota Provinsi NTT yang telah mendaftar sejak tahun 2013. Tahun ini ada peningkatan kuota dari 688 orang menjadi 695 orang.

“Memang lama daftar tunggunya, ini karena menggunakan Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT). Jadi yang mendaftar sudah langsung diurutkan jadwal keberangkatannya,” terangnya.

Untuk saat ini daftar tunggu jemaah haji di NTT hingga 24 tahun kedepan. Hal ini disebabkan ada perhitungan tersendiri dari Arab Saudi, di mana dalam 1.000 penduduk hanya ada satu jemaah haji.

“Karena pendaftaran ini by system, maka diatur. Kita tidak bisa minta untuk tambahkan karena kebijakannya seperti itu,” lanjut Kakanwil.

Tagline haji saat ini, “Haji Ramah Lansia.” Tagline ini dimaksudkan untuk lebih memberi layanan yang lebih baik pada para lansia. Diantara layanan lansia yang ditingkatkan adalah fasilitas penerbangan akan mendapatkan tempat duduk prioritas, yang tidak berjalan akan disediakan kursi roda serta ada pendamping jemaah lansianya. Bus Sholawat di Mekkah juga disediakan track jalan untuk kursi roda.

Untuk sistem pelunasan haji tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya. Jemaah diharuskan untuk melakukan pelunasan, baru di periksa kesehatannya. Tahun ini Jemaah haji tidak bisa melunasi biaya haji sebelum dinyatakan sehat setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim dokter. Setelah itu akan diberikan rekomendasi oleh dinas kesehatan, baru melakukan pelunasan sesuai tahapannya.

Kakanwil juga menjelaskan, Ibadah umat muslim ke tanah suci Makkah ada dua macam; yakni Haji dan umroh. Haji reguler yang diurus resmi negara melalui Kementerian Agama, waktu musim haji di bulan Dzulhijjah dan Ibadah Umroh yang dikelola oleh biro travel yang sudah mendapat rekomendasi dari Kementerian Agama, yang bisa dilakukan setiap saat selain di bulan dzulhijjah atau bulan Haji.

“Saya berharap semua jemaah Haji Nusa Tenggara Timur, sehat semua dan bisa menjalankan haji dengan baik. Kembali ketanah air dengan selamat,” tutupnya.***

RELATED NEWS