Kemenperin Resmikan Ekosistem Solusi Teknologi SFI untuk Akselerasi Industri 4.0
redaksi - Rabu, 25 Desember 2024 09:31JAKARTA (Floresku.com) - Pelaku industri saat ini didorong untuk dapat ikut dan terlibat dalam ekosistem pengembangan teknologi yang mampu menghadirkan berbagai solusi pengembanganbisnis berbasis teknologi dan penerapan Industri 4.0.
Industri kecil dan menengah (IKM) juga diharapkan dapat mengimplementasikan berbagai jenis teknologi tepat guna, baik dariaspek produksi, manajemen hingga pemasaran, untuk peningkatan kapasitas dankualitasnya.
Kementerian Perindustrian melalui Direktorat Jenderal Industri Kecil,Menengah dan Aneka (Ditjen IKMA) berkomitmen menjadikan pelaku IKM dalam negeriagar dapat mengimplementasikan teknologi melalui pembinaan pelaku startup berbasisteknologi yang kemudian dapat dipertemukan dan dimitrakan dengan pelaku IKM.
DirekturJenderal IKMA, Reni Yanita menyoroti peran penting startup dalam akselerasi transformasiteknologi di sektor IKM.
"IKM memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia,namun masih menghadapi tantangan dalam adopsi teknologi. Program Startup for Industryhadir untuk menjembatani kebutuhan IKM akan solusi teknologi inovatif," jelas Reni Yanitasaat hadir meresmikan booth dan meluncurkan rebranding program Startup4Industry (S4I),Senin (23/12) di Gedung PIDI 4.0 Jakarta.
Reni mengungkapkan pihaknya melakukan rebranding program S4I menjadi sebuahekosistem solusi teknologi yang terintegrasi bernama Startup for Industry (SFI).
“Langkahstrategis ini diambil untuk mengakselerasi transformasi teknologi di sektor industri,khususnya bagi IKM, guna meningkatkan daya saing dan mendorong pertumbuhanekonomi digital Indonesia,” ungkapnya.
Rebranding Startup for Industry menjadi ekosistem solusi teknologi menandai fokus baruprogram ini, yaitu membangun jaringan kolaborasi yang lebih luas.
Ekosistem ini didesainuntuk memfasilitasi kolaborasi dalam pengembangan dan implementasi solusi teknologimultidisiplin yang terintegrasi.
"Kami mengajak seluruh stakeholder seperti perguruantinggi, lembaga riset, pemerintah daerah, asosiasi, dan pelaku industri untuk bergabungdalam ekosistem ini," tambah Reni.
Reni juga mengungkapkan Startup for Industry memiliki peran strategis dalam mendukungpertumbuhan ekonomi digital Indonesia yang diprediksi mencapai US$90 miliar pada tahun2024. Kemenperin mendorong startup untuk berperan aktif dalam menyediakan solusiteknologi bagi pemerintah dan masyarakat.
“Melalui rebranding dan peresmian booth ini, Kemenperin optimis program Startup forIndustry akan semakin berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar lagi bagikemajuan industri dan ekonomi digital Indonesia” tutup Reni Yanita.
Sementara itu Direktur IKM Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut, Dini Hanggandari, menjelaskanstartup memiliki peran krusial dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia.
Startup harus berperan aktif dan mendukung pemerintah dalam menyediakan solusiteknologi yang mampu mengatasi permasalahan di masyarakat. "Startup for Industry tidakhanya menyediakan solusi teknologi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi digitaldan pembangunan smart city. Kolaborasi dengan perguruan tinggi, lembaga riset, danpemerintah daerah akan memperkaya ekosistem ini,” jelasnya.
Startup for Industry: Ekosistem Solusi Teknologi untuk Indonesia
Dini turut mengungkapkan bahwa Startup for Industry telah menunjukkan hasil positif sejakdiluncurkan pada tahun 2018.
Program ini telah menghubungkan 1.319 startup dengan1.927 pelaku industri dan 80 (delapan puluh) investor baik dalam maupun luar negeri.
“Kolaborasi lintas sektor menjadi hal yang sangat penting dalam mendukung kesuksesanprogram Startup for Industry. Ekosistem solusi teknologi yang kuat akan terwujud melaluikerja sama antara startup, IKM, pemerintah, akademisi, dan investor. Booth EkosistemSolusi Teknologi yang diresmikan hari ini akan menjadi showcase bagi inovasi teknologidari startup-startup binaan program Startup for Industry,” tutup Dini. (SP) ** *