*Oleh Gerald Bibang

Di penghujung subuh
ENGKAU panggil kekasih-MU
Dari tengah kepalsuan manusia yang jauh lebih besar dari muka bumi
Terimalah dia dalam hidup abadi
Sebab telah lama dia mendaraskan doa Chairil Anwar ini:

/Tuhanku/ Aku mengembara di negeri asing/
Di Pintu-Mu aku mengetuk/ Aku tidak bisa berpaling/

Kepada sahabat kami
ENGKAU merahmatinya menjadi manusia terurapi
Kepada-MU,  kini, dia berpulang
Dari tengah-tengah kami yang terkungkung dalam peradaban salah sangka terhadap kehidupan
Yang hilang kepribadian karena dipenuhi yang berlebihan atas yang seolah-olah dan pura-pura
Yang beramai-ramai mengendarai kereta-kereta kecurangan terhadap akal sehat

ENGKAU panggil sahabat kami yang selalu menampung dan tidak menuntut siapapun untuk menampungnya; yang selalu santun tanpa menunggu kesantunan siapapun saja kepadanya;  yang selalu menjadi ruang bagi siapa saja dan kami semua adalah kumpulan perabot-perabot yang selalu merepotkannya

ENGKAU panggil sahabat kami yang senantiasa memperlakukan kami lebih dari saudaranya sekandung dan sedarah; yang senantiasa memurahi kami dengan berbagai bentuk kasih sayang melebihi mereka yang sesungguhnya berkewajiban atas kami

ENGKAU panggil sahabat kami, seorang manusia tulus yang sangat dicintai, dipatuhi, dan dibanggakan oleh kami-kami, oleh semua saudara dan sahabat-sahabatnya, oleh sanak famili dan umat yang berkenalan dan merasakan kelembutan, kesantunan, kesederhanaan dan kerendahan hatinya

Jika kami katakan “tidak bisa terima kepergiannya”: itu semata-mata merupakan suatu bentuk tangis insaniyah dan keperihan hati kemanusiaan kami; sesungguhnya bersama Chairil Anwar, kami telah berpasrah:

“Bukan kematian benar menusuk kalbu
Keridhaanmu menerima segala tiba
Kutahu tak setinggi itu atas debu
Dan duka maha tuan bertahta”

KAMI tidak iri
Toh suatu waktu ENGKAU pasti panggil kami
Namun sungguh kami berterima kasih
Telah ENGKAU berikan luang waktu bersama sahabat kami di bumi
untuk berjuang meningkatkan ilmu dan kasih sayang
serta untuk menabung kedekatan kepada-Mu sepanjang-panjang perjalanan
sembari bertabur ben ih-benih SABDA
hingga langkah kami mendarat di alas tiba

*(gnb:tmn aries:jkt:jumat:26.8.2022: hari penguburan Pater Sebast Dora SVD di Ledalero)