Menparekraf: Reformasi Pajak Berdampak Positif Dukung Visi Indonesia Emas 2045
redaksi - Kamis, 08 Februari 2024 20:28JAKARTA (Floresku.com) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menekankan pentingnya reformasi perpajakan karena akan berdampak positif untuk mendukung Visi Indonesia Emas 2045.
Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam acara Investor Daily Round Table bertajuk Dinamika Pajak Hiburan dan Investasi Industri Parekraf di Jakarta, Rabu (7/2).
Menparekraf Sandiaga Uno saat Investor Daily Round Table bertajuk Dinamika Pajak Hiburan dan Investasi Industri Parekraf di Jakarta, Rabu (7/2) malam, mengajak para pelaku usaha di Indonesia untuk tetap bijak merespons aturan perpajakan di Indonesia yang pada hakekatnya akan sangat mendukung negara ini untuk mencapai visi untuk menjadi negara maju yakni Visi Indonesia Emas 2045.
- Loka Ena, Inerie Destinasi Wisata Pantai yang Menyuguhkan Kuliner Ikan, Kopi Arabika dan Arak
- PGRI Flotim Sumbang Tangki Air Bagi Pengungsi Lewotobi
- SMPN 9 Kota Komba, Matim Luncurkan Majalah Sekolah 'MELATI'
Menparekraf Sandiaga menyampaikan penjelasan tersebut dalam forum dengan tema bahasan Dinamika Pajak hiburan dan Investasi Industri Parekraf.
Di depan para pengusaha dan stakeholder industri pariwisata dan hiburan, Menparekraf Sandiaga berupaya mendudukkan persoalan dan menjelaskan secara tuntas polemik pajak hiburan yang menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat khususnya pelaku industri.
“Investor Daily Roundtable ini mengupas secara luas dan dalam topik yang biasanya di ruang publik disampaikan secara terbatas sekali, mulai dari narasi hingga regulasi. Acara ini bisa mengupas secara dalam aspek pajak hiburan yang sebetulnya memiliki landasan filosofis untuk penguatan aspek reformasi pajak kita dalam rangka mencapai Indonesia emas 2045,” ujar Menparekraf.
Ia juga menjelaskan, pemerintah telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri (Mendagri) berkaitan dengan penerapan pajak hiburan agar tidak membebani dunia usaha. SE Mendagri yang dimaksud yakni SE Nomor 900.1.13.1/403/SJ tanggal 19 Januari 2024 kepada Gubernur Daerah DKI Jakarta dan Bupati/Walikota.
Lebih lanjut, ia menjelaskan terkait Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (HKPD) diberlakukan pada awal Januari 2024.
“Pembahasan mengenai UU HKPD pada saat itu tidak terlaksana secara komprehensif karena kita masih fokus pada penanganan COVID-19. Tapi pada saat rakornas Kemenparekraf tahun 2022 akhir, ini sudah dibicarakan oleh beberapa asosiasi mengenai akan adanya potensi kenaikan pajak yang sangat memberatkan di sektor pariwisata yang baru saja akan bangkit dari pandemi,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Executive Chairman B-Universe Enggartiasto Lukita menjelaskan, pertemuan diskusi ini menjadi kegiatan yang sangat penting diperlukan untuk menyikapi aturan pajak hiburan sebagaimana tertuang Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022 yang memicu banyak tanda tanya berbagai kalangan.
“Dengan penjelasan yang disampaikan oleh Menteri Parekraf Sandiaga Uno secara langsung melalui forum Investor Daily Roundtable ini, maka segala sesuatunya jelas. Langkah yang dilakukan pun sangat tegas, tetapi disampaikan dengan sangat baik, penjelasannya sangat komprehensif,” tutur Enggar.
Lebih lanjut, Enggar mengatakan bahwa pertemuan ini diselenggarakan kedua kalinya sebagai rangkaian acara menuju gelaran “Investor Daily Summit (IDS) 2024” yang rencananya akan diselenggarakan pada Oktober 2024.
“Investor Daily Roundtable yang pertama kita selenggarakan di Cirebon dan yang kedua kita laksanakan di Hotel Mulia, Jakarta. Itu semuanya adalah satu rangkaian menuju persiapan Investor Daily Summit, yang insya Allah kita akan laksanakan Oktober mendatang. Jadi ini semua akhirnya berujung pada Investor Daily Summit, sebagai bahan, masukan, dan persiapan kita ke depan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga, Staf Ahli Menparekraf Bidang Manajemen Krisis, Fadjar Hutomo dan Direktur Manajemen Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Zulkifli Harahap. (SP/San). ***