Minggu 22 Agustus 2021, Uskup Kherubim Pareira Capai 50 Tahun Imamat, Proficiat
redaksi - Minggu, 22 Agustus 2021 20:11MAUMERE (F;oresku.com) – “Uskup Tituler, Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, S.V.D mencapai usia emas atau 50 tahun imamat, hari ini Minggu 22 Agustus 2021.” Begitu khabar yang beredar di berbagai media sosial sepanjang hari ini.
Uskup yang bernama lengkap Gerulfus Kherubim Pareira itu lahir di Lela, Sikka, pada masa pemerintahan Hindia Belanda, 26 September 1941. Itu berarti, pada 26 September mendatang, ia genap berusia 80 tahun.
Ensiklopedia bebas, id.wikipedia.org mencatat, terakhir Mgr. Gerulfus Kherubim Pareira, S.V.D menjabat sebagai Uskup Maumere, selama 10 tahun, mulai dari 19 Januari 2008 sampai 14 Juli 2018. Sebelumnya, ia merupakan Uskup Weetebula sejak 21 Desember 1985.
Gerulfus Kherubim Pareira, ditahbiskan menjadi seorang imam Serikat Sabda Allah pada 22 Agustus 1971 di Lela oleh Mgr. Donatus Djagom, S.V.D., Uskup Agung Ende.
Ia memilih moto imamat, yakni "Tuhanlah kekuatanku, madahku dan keselamatanku" (Mzm 118:14). Setelah tahbisan, ia ditugaskan sebagai Pembantu Prefek SMP Seminari Pius XII Kisol sejak 1972 hingga 1973, di mana sejak 1973 hingga 1974, ia melanjutkan studi di Universitas Kepausan Salesian di Roma. I
a kemudian meneruskan pendidikannya sejak 1974 hingga 1976 di Universitas Kepausan Antoniano di Roma pada jurusan Psikologi Pendidikan dan Paedagogik.
Sekembalinya ke Tanah Air, ia menjadi Prefek SMA Seminari Pius XII Kisol tahun 1977 hingga 1978. Ia kemudian menjadi Rektor dan Direktur Seminari Menengah Pius XII Kisol pada tahun 1978 hingga tahun 1981. Pada tahun yang sama, ia terpilih menjadi Wakil Provinsial SVD Ruteng hingga tahun 1982. Sejak tahun 1981 hingga 1982, ia juga merupakan Direktur APK Ruteng. Pareira kemudian terpilih menjadi Provinsial SVD Ruteng pada tahun 1982.
Pada 21 Desember 1985, ia diangkat menjadi Uskup Weetebula berdasarkan keputusan penetapannya dari Tahta Suci Vatikan, Roma.
Gregorius Manteiro, S.V.D., Uskup Kupang menjadi Penahbis Utama. Uskup Atambua, Anton Pain Ratu, S.V.D. dan Uskup Ruteng, Eduardus Sangsun, S.V.D. Penahbisan berlangsung pada 25 April 1986.
Ia memilih moto episkopat, "Ut Omnes Unum Sint" (Yoh 17:21), yang berarti "supaya mereka semua menjadi satu". Hal ini lahir dari kenyataan masyarakat Sumba yang beraneka ragam, baik dari segi budaya maupun agama.
Pada 23 April 2006, Pareira menjadi Penahbis Pendamping bagi Mgr. Vincentius Sensi Potokota sebagai Uskup Maumere dan bagi Mgr. Dominikus Saku sebagai Uskup Atambua pada 21 September 2007.
Ia kemudian terpilih menjadi Uskup Maumere pada tanggal 19 Januari 2008. Hal ini pasca kekosongan tahta Keuskupan Maumere pasca diangkatnya Mgr. Vincentius Sensi Potokota sebagai Uskup Agung Ende pada 14 April 2007. Ia diinstalasi pada 25 April 2008. Pada penahbisan Mgr. Silvester Tung Kiem San sebagai Uskup Denpasar pada 19 Februari 2009, Pareira kembali menjadi Penahbis Pendamping.
Kepemimpinan Keuskupan Weetebula kemudian dilanjutkan oleh Mgr. Edmund Woga, C.Ss.R. yang diangkat menjadi Uskup Weetebula pada tanggal 4 April 2009.
Mgr. Kherubim Pareira kemudian menjadi Penahbis Utama bagi Woga pada 16 Juli 2009, dan juga menjadi Penahbis Utama bagi Mgr. Hubertus Leteng sebagai Uskup Ruteng pada 14 April 2010.
Pada 27 September 2016, secara resmi Tahta Suci menerima pengunduran dirinya sebagai Uskup Maumere secara nunc pro tunc.
Pada 14 Juli 2018, Mgr. Kherubom resmi mengakhiri tugasnya sebagai Uskup Maumere dengan penunjukkan Mgr. Ewaldus Martinus Sedu sebagai penerusnya. Mgr.Kherubim bertindak sebagai Uskup Penahbis Utama bagi penerusnya tersebut pada 26 September 2018. Kala itu ia didampingi didampingi oleh Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Uskup Agung Ende dan Mgr. Fransiskus Kopong Kung, Uskup Larantuka.
Pikiran dan ingatan masih sangat cerah
Perihal perayaan 50 tahun imamat Mgr. Kherubim, melalui aplikasi WhatsApp Pater Gregor Nule SVD berbagi cerita demikian, “Saya dan P. Ferdy Mikel SVD, menghadiri misa syukur dan acara resepsi 50 tahun imamat Bapak Uskup Emeritus (Mgr. Kherubim, red).”
“Otaknya masih bekerja sangat baik sehingga ingatan dan pikiran masih sangat cerah. Tapi kakinya sudah lebih berat karena pernah mengalami gangguan berat ketika bermain bola kaki melawan satu klub di Ruteng ketika beliau menjadi prefek utama di Seminari St. Pius XII, Kisol.”
Selamat atas pencapaian usia emas. Semoga Mgr. Kherubim diberkati dengan sesehatan, kebahagiaan. Proficiat. (MAR)