Pater Chris Surinono, OCD Jadi Definitor General OCD Asia-Oceania 2021-2027. Proficiat!
redaksi - Kamis, 09 September 2021 17:23JAKARTA (Floresku.com) - Di sejumlah grup media sosial (faceboo dan WhatsApp) beredar kabar yang menggembirakan, sekaligus membanggakan. Betapa tidak, Pater Chris Surinono, OCD, putra Bajawa, Flores mendapat amanat besar menjadi Definitor General OCD (Ordinis Carmelitarum Discalceatorum) Asia-Oceania periode 2021-2027.
Perihal amanat yang diterimanya, Pater Christ tidak memang berkomentar panjang lebar. Kepada media ini ia membagikan pengalaman bagaimana ia mendapat tugas besar itu dengan menulis begini: "Semalam, 8 September, jam 12.50 waktu Bajawa atau jam 6.50 sore waktu Roma, saya ditelpon General Ordo untuk masuk dalam dewan pimpinan. (Saya) tidak pernah menyangka dan berpikir, karena saya sudah ada kontrak dengan Universitas di Avila-Spanyol. Selain itu, Karmel OCD Indonesia tergolong masih muda dibandingkan dengan kehadiran OCD di wilayah lain di Asia-Pasifik ini. Tapi, dengan rendah hati saya menerima amant tersebut sebagai kepercayaan dan pengakuan dunia atas Karmel OCD Indonesia. Nanti yang akan menjadi fokus perhatian saya adalah OCD (biarawan-biarawati OCD, dan OCDs, di wilyah Asia-Pasifik (Australia, Jepan, Korea, China, Filipina, Taiwan, Thailand, Vietman, Malaysia dan Singapura).
Saya bisa menerima tugas berat ini karena mendapat banyak dukungan dan simpati dari teman-teman Karmelit, baik suster Karmel OCD, para imam dan OCDS Indonesia, dan umat. Saya percaya Tuhan yang panggil Tuhan juga akan beri kekuatan dan berkat. Semoga hidup dan pelayanan saya bisa menjadi berkat untuk sesama agar semakin yakni kita semua dicintai Tuhan. Oleh karena pemilihan terjadi pada hari Kelahiran Bunda Maria, maka saya berdoa semoga Bunda Maria membantu dan mendoakan saya untuk bisa menjadi imam yang baik dan penuh komitmen.
Terima kasih untuk segala dukungan doa dan kasih bagi saya. Tuhan yang membalas. Salam dan doaku, Ame Abraham. Molo."
Beberapa saat kemudian Pater Chris mengirim pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp, katanya: “Maaf...perasaan saya sekarang campur baur, senang, sedih, takut, tapi harus berpasrah kepada penyelenggaraan Allah yang maha rahim..…”
Sekilas tentang Karmel OCD
OCD (Ordinis Carmelitarum Discalceatorum) atau Ordo Karmel Tak Berkasut didirikan oleh Santa Teresa Avila dan Santo Yohanes dari Salib, pada 22 Juni 1580.
Untuk membedakan kelompok hidup bakti Teresa Avila dan Yohanes Salib, mereka diberi nama O.C.D. (Ordinis Carmelitarum Discalceatorum) karena tidak mengenakan alas kaki. Namun, Karmel O.C.D. masa kini menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, dengan memakai alas kaki. Tetapisemangat yang telah diwariskan oleh Santa Teresa Avila dan Yohanes Salib tetap dihayati.
Karmel O.C.D. masuk Indonesia pada tahun 1638 yang dirintis oleh Pastor Dionisius, O.C.D. (Portugis) dan Bruder Redemptus, O.C.D. (Perancis). Usaha dan harapan mereka untuk mewartakan karya keselamatan Kristus belum dapat terwujud. Masyarakat Aceh menyambut mereka dengan kedengkian.
Di Aceh, kedua Karmelit Teresa ini mati dibunuh. Pada tahun 1900, Paus Leo XIII membeatifikasikannya menjadi martir pertama di Indonesia yang pestanya dirayakan setiap tanggal 1 Desember. Setelah sekian lama, belum ada tanda-tanda kehadiran misi biarawan Karmel O.C.D. di Indonesia , maka pada akhir tahun 1939, misi biarawati Karmel O.C.D. Provinsi Belanda memulai hidup bakti di Lembang (Bandung), selanjutnya dibuka di Bajawa (Flores), Kakaskasen (Manado), dan Hera (Timor Lorosae).
Pada tahun 1982 usaha yang telah dirintis oleh dua Karmelit yaitu Pastor Dionisius, O.C.D. dan Bruder Redemptus, O.C.D. dilanjutkan oleh dua misionaris asal India. Provinsi OCD Manjummel, India mengutus Pastor John Britto, O.C.D. dan Pastor Thomas Kallor, O.C.D. Mereka memulai karya perdananya dengan mengelola Paroki Santo Yosef di Kota Bajawa. Selanjutnya pada 14 September 1989 diresmikan biara pertama dan penerimaan calon imam O.C.D. pribumi angkatan perdana.
Perkembangan Ordo Karmel Tak Berkasut di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pengaruh spiritualitas Karmel dalam pengembangan umat Katolik di Indonesia berupa karya pastoral dan karya sosial. Karya pastoral berupa rumah retret, pusat studi spiritualitas, pelayanan doa, bimbingan rohani (wisata rohani), dan Karmel Sekular (O.C.D.S), sedangkan karya sosial berupa bantuan pendidikan (beasiswa) bagi anak-anak yang orangtuanya tidak mampu secara ekonomi, pemberdayaan ekonomi umat berupa pembuatan tahu tempe, kerajinan bambu, menjahit, pembuatan batu bata di Bajawa, Flores (NTT).
Profil Singkat P Chris
Saya P. Christianus Surinono, OCD. Disapa Chris. Lahir di Bajawa, 27 Maret 1968. Saya seangkatan (satu kelas, red) dengan sejumlah teman di antaranya Simon Leya, RD Rony Neto Wuly. Setelah tamat dari Seminari Mataloko pada 1989, saya bergabung ke OCD. dan menjalani studi Filsafat-Teologi di Unika Kupang.
Saya mengikrarka Kaul Pertama 1992 dan Kaul Kekal 1997.
Tahbisa Imam: 5 September 1999 dari Mgr Longinus Da Cunha.
Tugas pastoral dan studi:
Setelah ditahbiskan sebagai imam saya ditugaskan menjadi asisten prefek para frater Karmel OCD Kupang, lalu menjadi perfek: 2001-2003.
Tahun 2004-2006 studi S2 di Cites (Centro International Tersia-Sanjuanitas atau sekarang di kenal: Universitas de la Mistica, Avila Spanyol).
Tahun 2006-2014 jadi staf pengajar di Fakultas Filsafat UNIKA KUPANG.
Tahun 2008-2011 dipilih jadi pimpinan Karmel OCD Indonesia.
Tahun 2011-2014: bertugas di rumah formasi OCD untuk pada Teologan Jogya.
2014: ke Spanyol dan membantu di Seminari Tinggi OCD di Madrid.
2016-2019: studi S3 di Spanyol dengan spesialisasi Spiritualitas di Fakultas Teologi de Norte de España, Burgos. Disertasi: “La experiencia mistica de la presencia de Dios en la vida y dotrina de San Juan de la Cruz: Study Cantico Espiritual y Llama de amor viva” (Pengalaman mistik kehadiran Allah dalam hidup dan doktrin St. Yohanes dari Salib: Studi Kidung Rohani dan Nyala Cinta yang hidup).
Setelah selesai studi S3, saya diminta untuk menjadi staf pengajar-dosen di Universitas de la Mistica, Avila-Spanyol. Saya kembali untuk urus visa tinggal, dan tertahan karena Covid -19.
Pada 08 September 2021, saya dipilih menjadi Dewan Pimpinan Umum Karmel Tak Berkasut (OCD) untuk masa 2021-2027. Sekaran saya tinggal di Novisiat OCD Bogenga, Bajawa. (*)