Pesan Inspiratif: Betapa Besar Kerinduan Zakheus untuk Bertemu dengan Yesus
redaksi - Selasa, 19 November 2024 00:19Oleh: Pater Gregor Nule SVD
Kehadiran Yesus menarik perhatian begitu banyak orang. Siapa saja ingin bertemu dengan Yesus sekedar ingin melihat Yesus dari dekat dan mendengarkan-Nya.
Orang-orang miskin, orang sakit, orang-orang berdosa dan pemungut cukai, orang-orang benar serta para pemimpin agama Yahudi datang kepada Yesus. Mereka punya maksud dan tujuan yang berbeda-beda.
Perikop Injil Lukas 19:1-10 melukiskan tentang peristiwa perjumpaan Yesus dengan Zakheus.
Ketika Yesus melintasi Yerikho Zakheus, seorang kepala pemungut cukai berjuang keras untuk bertemu dengan Yesus. Ia terpaksa memanjat sebatang pohon ara hanya untuk melihat Yesus.
Tetapi, sungguh di luar dugaan, Yesus terlebih dahulu melihat Zakheus dan memanggilnya turun karena Yesus mau menumpang di rumahnya.
Yesus berkata, "Zakheus, segeralah turun. Hari ini Aku mau menumpang di rumahmu", (Luk 19:5).
Maka dengan penuh sukacita Zakheus menerima Yesus dan murid-murid-Nya di rumahnya. Dengan menerima Yesus di rumahnya kerinduan Zakheus untuk kembali kepada Allah, dalam diri Yesus, terpenuhi.
Zakheus mengakui dosa dan kesalahannya secara terus terang kepada Yesus. Zakheus tidak tutup kesalahannya., sekiranya ia telah merugikan seseorang ia akan kembalikan sebesar empat kali lipat.
Dan, ia juga akan memberikan kepada orang-orang miskin setengah dari kekayaannya. Ia tidak ingin senang sendiri.
Perjumpaan dengan Yesus di rumahnya telah mengubah Zakheus menjadi manusia baru, yang tidak ingat diri sendiri. Ia menjadi manusia bagi sesamanya yang miskin dan menderita. Ia murah hati dan ingin berbagi.
Ternyata bukan hanya Yesus sendiri datang untuk mencari orang berdosa yang hilang dan menemukannya kembali.
Sebaliknya orang yang berdosa, hilang dan alami diskriminasi yang tertutup kesempatan untuk bertemu dengan Tuhan bisa bertemu dengan Tuhan, dan bahkan menerima Tuhan di rumahnya.
Sebagai orang kristen, perjumpaan kita dengan Tuhan hendaknya membuat kita menjadi manusia baru, bertobat dari dosa dan salah, serta terbuka untuk berbagi dengan sesama.
Dan, semoga kita selalu rindu bertemu dengan Tuha. Setiap saat.
Kewapante, 19 November 2024