Pesan Inspiratif: Hati Lepas Bebas Menjadi Syarat Kebahagiaan Sejati
redaksi - Senin, 03 Maret 2025 07:28

Oleh: Pater Gregor Nule, SVD
SETIAP orang beriman rindu untuk mengalami hidup kekal,khususnya kelak pada akhir zaman. Ada banyak usaha untuk mencapai cita-cita itu.
Perikop Injil Mrk 10:17-27 menampilkan seorang yang telah sukses dalam usahanya. Ia punya banyak harta. Dan ia rindu sekali memperoleh hidup kekal.
Ketika melihat Yesus ia berlari-lari mendekati-Nya, bertelut di hadapan-Nya dan berkata,"Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?", (Mrk 10:17).
Yesus mengingatkan orang itu tentang pentingnya mengetahui dan melaksanakan perintah-perintah Allah.
"Jangan membunuh, jangan berzina, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, jangan mengurangi hak orang, hormatilah ayah ibumu!', (Mrk 10:18).
Ternyata orang itu baik dan saleh. Dengan bangga ia menegaskan bahwa semua perintah Tuhan telah dia taati sejak masa muda.
Dan mungkin dalam hati kecil ia juga yakin bahwa syarat untuk memperoleh hidup kekal sudah ia penuhi. Tetapi, ada hal yang mengejutkannya dan baginya sulit untuk dilaksanakannya.
Yesus berkata kepadanya, " Hanya satu lagi kekuranganmu: Pergilah, juallah apa yang kau miliki, dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin. Maka engkau akan memperoleh harta di surga. Kemudian datanglah kemari, dan ikutilah Aku!",(Mrk 10:21).
Mendengar kata-kata dan tuntutan Yesus, orang itu kecewa, merasa sedih dan pergi meninggalkan Yesus.
Menjadi kaya adalah berkat Tuhan. Tuhan menghendaki agar manusia bekerja keras mengolah dunia dan potensinya. Setiap orang mesti berusaha sedapatmungkin untuk sukses dan menghasilkan banyak.
Tetapi, kekayaan dan harta hendaknya tidak membuat kita serakah dan lupa akan Tuhan serta sesama yang sungguh membutuhkan dan orang-orang miskin.
Inilah kekurangan dari orang yang datang kepada Yesus. Ia tidak mengikuti Yesus.
Sebagai pengikut Yesus kita juga rindu untuk memperoleh hidup yang kekal. Kita mesti setia mentaati perintah-perintah Allah. Kita mesti ikut Yesus.
Kita juga mesti giat bekerja untuk memperoleh hasil atau harta dunia. Harta itu baik untuk memenuhi kebutuhan kita dan melayani kebutuhan sesama.
Kita mesti bersikap lepas bebas dan tidak menganggap harta duniawi sebagai satu-satunya jaminan keamanan, kedamaian, dan kebahagiaan.
Tuhan menghendaki kita memiliki hati yang terbuka dan suka berbagi dengan mereka yang sungguh membutuhkan.
Inilah jaminan kebahagiaan sejati dan pada akhir zaman Tuhan memberikan kita hidup yang kekal, mengikuti Yesus dan memilki hati yang mau berbagi.
Semoga Tuhan Yesus memberkati kita sekalian! ***