Pesan Inspiratif: Puasa yang Sejati
redaksi - Sabtu, 05 Juli 2025 09:06

Oleh: Pater Gregor Nule SVD
Aturan agama itu berguna untuk menata hidup bersama umat beriman dan melaksanakan ajaran agama dalam hidup sehari-hari.
Orang -orang Yahudi punya paham yang berbeda tentang puasa dibandingkan dengan paham Yesus. Itulah sebabnya sering terjadi silang paham dan pertentangan dengan Yesus.
Orang Yahudi memahami puasa berhubungan dengan aturan tidak makan, tidak minum, istirahat atau tidak bekerja, dan lain-lain.
Perikop Injil Mat 9: 14-17. melukiskan tentang paham yang tentang puasa menurut Yesus.
Bagi Yesus puasa yang benar menekankan sikap ugahari dan tindakan bertobat untuk membersihkan hati, pikiran dan seluruh diri.
Puasa tidak berarti tidak makan ini atau itu, atau makan dalam ukuran tertentu. Puasa berarti berusaha membangun relasi yang benar dengan Tuhan melalui doa dan ibadah.
Puasa juga berarti membersihkan hati dan pikiran dari dosa dan salah sehingga siap untuk menyambut Yesus dan ajaran-Nya.
Sebab Yesus adalah Anggur baru yang menuntut kantong atau hati yang baru sehingga bisa menghasilkan buah melimpah.
Sebagai pengikut Yesus kita mesti menghayati puasa yang benar. Kita mesti bebaskan diri dari dosa serta meningkatkan keseringan menghayati hidup dan kegiatan rohani.
Selama masa puasa kita mesti memperbanyak saat untuk berdoa, membaca dan merenungkan Sabda Allah.
Kita juga berusaha menolong orang miskin, difabel dan orang yang berkekurangan. Semuanya kita laksanakan karena kasih.
Inilah buah dari puasa yang benar. Hidup kita berkenan kepada Tuhan dan kepada sesama.
Semoga Tuhan Yesus memberkati kita selalu!
Kewapante, 05 Juli 2025