Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

MANUSIA adalah makhluk yang bebas untuk menentukan diri  sendiri. Tetapi, kebebasannya bukan tanpa batas. Kebebasan manusia justeru dibatasi oleh kebebasan orang lain.

Perikop Injil Yoh 8:31-42 melukiskan tentang pentingnya iman akan Yesus yang adalah kebenaran. Dan kebenaran itu membebaskan.

Dan, syarat untuk merasa bebas dan hidup dalam kebebasan adalah orang mesti percaya kepada Yesus, yang adalah kebenaran.

Orang-orang Yahudi mencela Yesus dsn menegaskan bahwa mereka adalah orang-orang bebas karena mereka  adalah anak Abraham. Mereka belum pernah menjadi hamba siapa pun.

Tetapi, Yesus menegaskan bahwa  mereka berdosa karena mereka ingin membunuh-Nya. Jika benar mereka adalah anak-anak Abraham maka mereka mesti menerima Yesus. Maka mereka adalah hamba dosa.

Sering orang tidak bebas karena membiarkan diri jatuh ke dalam dosa dan  menjadi hamba dosa.

Dan, seorang hamba mesti hidup menurut kehendak dan tuntutan tuannya. Maka orang berdosa  mesti hidup menurut tuntutan setan. Akibatnya ia tidak bebas.

Sebagai pengikut Yesus kita mesti yakin bahwa Yesus adalah kebenaran. Ketika kita percaya kepada  Yesus dan hidup dalam kebenaran yang adalah Kebenaran maka kita pasti merasa aman, hidup penuh sukacita dan damai.

Karena itu, kita mesti kalahkan diri sendiri, kesombongan serta setan sehingga  kita bisa hidup sebagai hamba Allah dan bukan hamba dosa.

Seorang pengikut Kristus hendaknya mencintai kebenaran, yakni Kristus sendiri. Sebab Kristus pasti menjamin kehidupan kita sebagai anak-anak Allah. Semoga!

Kewapante, 09 April. 2025