Pesan Inspiratif: Yesus Sungguh Peduli Terhadap Penderitaan Manusia

redaksi - Minggu, 26 Oktober 2025 22:44
Pesan Inspiratif: Yesus Sungguh Peduli Terhadap Penderitaan ManusiaPater Gregor Nule, SVD (sumber: Dokpri)

Oleh: Pater Gregor Nule, SVD

KEHADIRAN Yesus selama tiga tahun di wilayah Palestina dan sekitarnya. sungguh berarti. Ia berkeliling sambil berbuat baik.  

Ia memberi makan kepada orang lapar, mengusir roh jahat,  menyembuhkan orang sakit serta memberikan ketenangan dan kelegaan kepada mereka yang hampir kehilangan harapan.

Perikop Injil Luk 13:10-17 melukiskan tentang kehadiran Yesus di sebuah Rumah Ibadah pada hari Sabath.  

Yesus melihat seorang ibu yang kerasukan setan yang membuat punggungnya bungkuk  selama 18 tahun. Ketika melihat wanita malang itu Yesus mendekatinya dan berkata, "Hai ibu penyakitmu. telah sembuh", (Luk 13:12).

Yesus menumpangkan  tanganNya atas wanita itu sehingga ia bisa berdiri tegak dan memuliakan Allah.

Yesus tahu bahwa perbuatanNya pasti mendatangkan reaksi negatif dari orang-orang Farisi. Tetapi, Ia tidak peduli.

Sebab bagi Yesus, yang paling utama  adalah kesembuhan wanita itu. Ia tidak sampai hati membiarkan wanita itu menderita lebih lama  lagi. Maka Yesus menyembuhkannya pada hari Sabath.

Ketika diprotes oleh Kepala Rumah Ibadah, Yesus  membela perbuatanNya. Ia membenarkan perbuatanNya karena wanita itu juga adalah anak Abraham yang patut disembuhkan, kendatipun mesti melanggar aturan hari Sabath.

Yesus rela melanggar aturan Agama demi keselamatan manusia yang menderita. Sebab manusia lebih berharga dibandingkan dengan ketaatan pada hukum.

Sebagai pengikut Yesus kita patut belajar untuk peka selalu terhadap keluh kesah dan penderitaan manusia.

Kita hendaknya mengutamakan keselamatan dan kebahagiaan manusia daripada ketaatan pada apa pun, termasuk aturan dan hukum agama.

Manusia itu lebih berharga daripada segala apa pun. Maka jika manusia alami gangguan dan penderitaan kita mesti menolongnya .

Kita tidak boleh menunda memberikan bantuan yang dibutuhkan.  Kita tidak boleh membiarkan orang menderita lebih lama lagi.

Semoga Tuhan Yesus memberkati semua orang sakit dan menderita, serta kita sekalian.

Kewapante, 27 Oktober 2025. ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS