PUISI: TERTAWA-TAWA

redaksi - Senin, 29 April 2024 07:42
PUISI: TERTAWA-TAWAGerard N. Bibang (sumber: Dokpri)

Oleh: Gerard N. Bibang

Engkau tak perlu melucu-lucu
Negeri seindah ini memang sudah lucu
Kemiskinan dan kebodohan dipuja-puja lalu diangkat jadi pemenang
Satu kali putaran pula

Negeri sebesar ini memang tidak butuh kebesaran
Kekuasaan dan bagi-bagi menu di meja makan telah menjadi tujuan
Orang-orang cerdas kalah dan dianggap tak berguna

Ber-parodi dan santai-santai
Seperti jamur di musim penghujan yang terurai ke seantero negeri
Parodi membuka ruang
Itu lho, di situ ada lubang hitam seperti neraka
Kecerdasan dan demokrasi memang tidak butuh di negeri ini
Maka semarakan-lah lucu-lucu dan parodi

Siapakah manusia bebal dan miskin itu; ialah mereka yang berada di tingkat satu; yang masih menjadi robot-robot kaku; yang mengutamakan jasmaniah sebagai segala-galanya

Manusia-kah mereka? yah, mereka memang berstatus manusia; tapi kalau dicermati kebanyakan baru setengah MANUSIA, bahkan ada yang baru seperempat atau sepersepuluh MANUSIA; mereka adalah robot dan benda-benda yang bergerak; maka etika untuk apa, cukuplah dibuang ke tempat sampah; yang dibenarkan oleh pasal-pasal, itulah yang menang meski melanggar etika berat; memang etika untuk apa? bukan tempatnya di sini, di bumi tempat berpijak

Siapakah robot-robot itu sejatinya? ialah mereka-mereka yang tidak peduli akan nilai; yang menganggap ta'i kata-kata bijak ini: "di kolong langit, tak ada yang perlu dikejar setengah mati, tidak ada pula yang harus disingkiri mati-matian.”

Maka siapakah kita yang bukan mereka? kita-kita adalah manusia yang berjiwa-badan, berbadan-jiwa, satu tak terpisahkan, hanya dapat dibedakan; kita-kita adalah peziarah yang melakoni hidup ini menuju puncak-puncak keindahannya; yaitu menjadi manusia yang berguna bagi sesama makhluk di setiap jejak langkah sejauh-jauh merengkuh

Maka nikmati saja hidup ini, rileks, santai dengan tertawa; tertawa-tawa-lah karena tertawa dan mentertawakan itu menyehatkan dan mencerdaskan; oh parodi dan melucu-lucu, datanglah berkumandang, semper et ubique, selalu dan di mana-mana

By GNB
***
(tmn aries:jkt: sabtu:27.4.4)

RELATED NEWS