LONDON (Floresku.com) - Raja Charles III berbicara kepada Inggris, Persemakmuran, dan dunia pada hari Jumat dengan pidato publik setelah kematian ibunya, Ratu Elizabeth II. 

Yang menarik, baik secara pribadi mapun formal, Charles memberi penghormatan kepada "mama tersayang" dan "pengabdiannya yang tak tergoyahkan" ke Inggris. 

Dalam membahas imannya, Charles mengatakan bahwa dia dibesarkan untuk “menghargai rasa kewajiban kepada orang lain,” dan dia bersumpah untuk “dengan sungguh-sungguh berjanji [dirinya] … untuk menegakkan prinsip-prinsip konstitusional di jantung bangsa kita.” 

• Diduga Ikut Jual Beli Proyek APBD Manggarai, 'WK' Membantah dan Sebut Terakhir Bertemu Kontraktor 'AF' pada Tahun 2020
• SENDAL SERIBU, Sabtu, 10 September 2022: Hati: Brankash Hati

Dia juga berbicara tentang perubahan peran istrinya, Camilla, Permaisuri, dan putranya William dan menantunya, Katherine, yang sekarang akan mengambil gelar Pangeran dan Putri Wales. 

Saat pidato Charles ditayangkan, upacara peringatan diadakan untuk mendiang Ratu Elisabeth II di Katedral St. Paul London. 

Hadir dalam acara tersebut, para pejabat teras Kerajaan Inggris, termasuk perdana menteri Inggris yang baru dilantik, Liz Truss, yang melakukan pertemuan pertamanya dengan Ratu Elisabeth II  hanya beberapa hari sebelum wafatnya, di Istana Buckingham. 

Peti mati ratu tetap di Balmoral dan akan dipindahkan pada hari Sabtu ke Holyrood, kediaman kerajaan di Edinburgh, di mana Raja Charles III dan Permaisuri akan hadir pada hari Minggu (11/9).

Sebuah layanan akan diadakan untuk ratu di Edinburgh pada hari Minggu sebelum peti matinya dipindahkan ke London. 

Pemakamannya diperkirakan akan berlangsung dalam waktu dua minggu di Westminster Abbey. Para pemimpin dunia, termasuk Presiden Joe Biden, akan hadir, memberikan penghormatan kepada seorang ratu yang bekerja dengan 15 perdana menteri dan bertemu 13 presiden AS selama 70 tahun masa pemerintahannya. (Silvia/Sumber:www.gzeromedia.com). ***I