9 Desa di Manggarai Barat Terima Dana Desa 2025 Tertinggi, Tembus Rp1,4 Miliar
redaksi - Rabu, 06 Agustus 2025 09:46
LABUAN BAJO (Floresku.com) – Sebanyak sembilan desa di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), tercatat sebagai penerima Dana Desa tertinggi tahun 2025. Jumlahnya tak tanggung-tanggung, mencapai hingga Rp1,4 miliar per desa.
Informasi ini disampaikan melalui data resmi Kementerian Keuangan RI yang dirilis baru-baru ini, dan juga dimuat oleh SuryaMalang.com pada Selasa, 5 Agustus 2025.
Dana Desa tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mempercepat pembangunan desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat akar rumput.
- Rumah Bersubsidi Lebih Mudah Dijangkau, BRI Tambah Kuota FLPP 25.000 Unit
- Pesan Inspiratif: Setiap Orang Beriman Mendambakan Tabor
- Bacaan Liturgi Rabu, 06 Agustus 2025
Berikut daftar 9 desa di Manggarai Barat yang menerima Dana Desa tertinggi tahun 2025:
- Desa Nggorang (Kecamatan Komodo)
- Desa Tanjung Boleng (Kecamatan Boleng)
- Desa Pasir Putih (Kecamatan Boleng)
- Desa Macang Tanggar (Kecamatan Komodo)
- Desa Compang Longgo (Kecamatan Mbeliling)
- Desa Wae Wuul (Kecamatan Kuwus Barat)
- Desa Watu Nggelek (Kecamatan Kuwus)
- Desa Warloka (Kecamatan Komodo)
- Desa Golo Lijun (Kecamatan Lembor Selatan)
Jumlah dana yang diterima berkisar antara Rp1,2 miliar hingga Rp1,4 miliar per desa. Penentuan jumlah alokasi ini menggunakan formula yang mempertimbangkan jumlah penduduk, tingkat kemiskinan, luas wilayah, serta kondisi geografis dan tingkat kesulitan akses di masing-masing desa.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Manggarai Barat menyebutkan bahwa desa-desa penerima dana besar ini umumnya memiliki rekam jejak baik dalam perencanaan dan pengelolaan dana desa di tahun-tahun sebelumnya. “Kami melihat ada keseriusan dari aparatur desa dalam membangun dan melibatkan masyarakat secara aktif. Itu jadi salah satu indikator penting,” ujarnya.
Dana Desa 2025 ini diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk membiayai pembangunan infrastruktur desa, penguatan layanan dasar seperti pendidikan dan kesehatan, serta program pemberdayaan ekonomi masyarakat, termasuk UMKM dan kegiatan padat karya.
Pemerintah Kabupaten juga menegaskan akan terus melakukan pendampingan dan pengawasan agar dana yang besar ini benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat. Masyarakat pun didorong aktif mengawasi dan memberikan masukan dalam musyawarah perencanaan pembangunan desa.
Dengan dukungan dana yang besar dan semangat gotong royong warga, sembilan desa ini diharapkan menjadi contoh kemajuan pembangunan berbasis desa di Manggarai Barat. (Tari).