Aktivitas Gunung Inelika di Bajawa Utara Meningkat, Masyarakat Diimbau Waspada dan Ikuti Arahan BPBD

redaksi - Kamis, 05 Oktober 2023 07:27
Aktivitas Gunung Inelika di Bajawa Utara Meningkat, Masyarakat Diimbau Waspada dan Ikuti Arahan BPBDGunung Inelika di Bajawa Utara, Kabupaten Ngada (sumber: Wikipedia)

BAJAWA (Floresku.com) - Badan Geologi dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengingatkan warga kabupaten Ngada akan adanya potensi bahaya terhadi erupsi freutik dan pelepasa gas-gas berbahaya bagi Kesehatan dalam konsentrasi tinggi pada lokasi-lokasi tembusan sofatara di sekitar Gunung Inelika.

 Peringatan tersebut disampaikan melalui rilis  tentang perkembangan terakhir aktivitas Gunung Inielika hingga tanggal 4 Oktober 2023 08.00 WIB. 

Rilis tersebut ditandatatangani Hendra Gunawan Kepala Badan Geologi dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Diketahui, Gunung Inielika secara administratif terletak dalam Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Secara geografis berada pada posisi 8,73° LS dan 120,98o BT dengan tinggi puncaknya 1559 mdpl.

Gunung Inielika dipantau secara visual dan instrumental dari Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) yang berada di Dusun Ngelapadhi,.Jl.Tanawau-tarawali, Desa Turamuri, Kecamatan Bajawa utara, Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Tingkat aktivitas Gunung Inielika adalah Level I (Normal) sejak tahun 2001.

Aktivitas vulkanik Gunung Inielika pada tahun 2023 umumnya didominasi oleh Gempa Low Frekuensi dan Gempa Vulkanik-Dalam yang berfluktuasi dalam tingkat yang rendah, Kejadian per hari dari Gempa Vulkanik-Dalam hanya 0 – 1 kali per hari. Hembusan asap kawah tidak teramati.

Pertama, terjadi peningkatan kegempaan, khususnya Gempa Vulkanik-Dalam (VA) sejak tanggal 29 September 2023. Rata-rata kejadian Gempa VA meningkat menjadi 9 kali per hari.

Pada tanggal 1 Oktober 2023 terekam 17 Gempa Vulkanik-Dalam dengan amplitude maksimum 50 mm dan durasi maksimum 30 detik. Pada tanggal 3 Oktober 2023, Gempa VA kembali mengalami peningkatan menjadi 18 kejadian.

Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan tekanan di bawah tubuh G. Inielika yang dapat memicu munculnya gempa-gempa dangkal maupun terjadinya erupsi freatik.

Kedua, pemantauan temperature dan konsentrasi gas CO2, SO2, CO, dan H2S pada tanggal 2 Oktober 2023 di 4 (empat) mata air panas menunjukkan penurunan yang cukup signifikan dibanding pengukuran pada bulan Juli 2023 (terlampir).

Hal ini diperkirakan akibat terbentuknya penutup hydrothermal yang disebabkan oleh aktivitas sirkulasi fluida dalam system hydrothermal dangkal yang melepaskan endapan mineral sehingga menyebabkan menurunnya tingkat permeabilitas dan meningkatkan tekanan di dalam tubuh Gunung Inielika.

Ketiga, potensi bahaya dari terjadinya peningkatan Gempa VA ini adalah terjadinya erupsi freatik maupun terjadinya pelepasan gas-gas yang berbahaya bagi kesehatan dalam konsentrasi yang tinggi.

Keempat, berdasarkan pemantauan visual dan instrumental tersebut maka Badan Geologi menyatakan Tingkat Aktivitas Gunung Inielika dinaikan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) sejak tanggal 4 Oktober 2023 pukul 10.00 WIT.

Hendra Gunawan juga mengimbau agar Masyarakat di sekitar gunung Inelika untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh berita-berita yang tidak beetanggung jawab mengenai aktivitas Gunung Inelika.

Ia meminta agar warga Masyarakat mengikuti arahan dari BPBD Provinsi NTT dan BPBD Kabupaten Ngada.***

Editor: redaksi

RELATED NEWS