Anda Ter-PHK? Solusinya, Jadilah Asisten AI di Outlier! Begini Caranya!
redaksi - Sabtu, 07 Juni 2025 14:23
JAKARTA (Floresku.com) – Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali mengguncang sejumlah sektor industri di Indonesia.
Dari perusahaan teknologi hingga manufaktur, ribuan pekerja kembali harus menghadapi ketidakpastian masa depan. Namun, di tengah krisis ini, muncul alternatif baru yang menarik: menjadi asisten kecerdasan buatan (AI).
Bagi sebagian orang, bekerja dari rumah sambil berkontribusi dalam pengembangan teknologi AI generatif terdengar seperti pekerjaan masa depan. Namun bagi mereka yang baru saja kehilangan pekerjaan, ini bisa jadi kesempatan nyata untuk bangkit kembali.
Di tengah ketidakpastian ini, peluang dari platform AI global seperti Outlier hadir sebagai angin segar, terutama bagi mereka yang tech-savvy, adaptif, dan ingin mencoba hal baru.
Tak perlu latar belakang IT atau gelar master. Yang dibutuhkan adalah kemampuan berpikir kritis, ketelitian, dan kemauan belajar.
Bagi generasi muda dan mereka yang terbuka terhadap model kerja fleksibel, menjadi asisten AI bisa jadi titik awal karier baru di era digital.
- Warga Diaspora Flobamora di Jabodetabek Perlu Tahu Restoran Enak Ini
- Film Animasi 'Jumbo' Catat Rekor 10 Juta Penonton, Kini Tayang di 4 Negara dari 17 Negara yang Ditargetkan
Krisis kerap membuka jalan bagi perubahan. Bagi mereka yang terdampak badai PHK, menjadi asisten AI di Outlier bukan hanya soal bertahan hidup, tapi juga tentang menemukan peran baru dalam ekosistem digital global.
Di tengah dunia yang semakin digerakkan oleh AI, mungkin kini saatnya kita tak hanya menjadi pengguna, tapi juga bagian dari penciptanya.
Ingin mendaftar? Kunjungi outlier.ai dan mulai perjalanan barumu hari ini. Sebelumnya, simak seluk beluknya di bawah ini.
Outlier: Platform AI Global yang Terbuka untuk Talenta Indonesia
Outlier merupakan platform yang memperkerjakan tenaga ahli dari berbagai bidang untuk membantu melatih dan mengevaluasi model AI seperti ChatGPT.
Pekerjaan yang ditawarkan meliputi penilaian kualitas respons AI, menulis ulang konten, memberikan masukan terhadap kode pemrograman, hingga merancang prompt untuk berbagai skenario.
Yang menarik, Outlier tidak hanya merekrut dari AS atau Eropa, tetapi juga membuka peluang besar bagi pekerja di Indonesia—terutama mereka yang memiliki kemampuan bahasa Inggris, penalaran logis, dan pemahaman konten digital.
“Awalnya saya ragu, tapi setelah lulus tes onboarding dan masuk ke dalam squad, saya mulai dapat proyek rutin. Bayarannya cukup buat menutup kebutuhan bulanan,” ujar Rina (31), mantan staf marketing yang kini bekerja penuh waktu sebagai kontributor Outlier dari rumahnya di Yogyakarta.
Bagaimana Cara Mendaftar Outlier?
Untuk menjadi asisten AI di Outlier, pelamar hanya perlu mengunjungi situs outlier.ai, membuat akun, lalu mengikuti proses seleksi awal yang terdiri dari:
- Pengisian formulir dan keahlian
- Tes pemahaman teks atau kode
- Onboarding dan pelatihan mini
- Penempatan dalam ‘Squad’ sesuai bidang
Setelah diterima, kontributor bisa langsung memilih proyek yang tersedia sesuai minat dan kompetensi mereka. Semua pekerjaan dilakukan secara remote, dan komunikasi dilakukan dalam bahasa Inggris melalui platform internal Outlier.
Berapa Bayaran Seorang Asisten AI di Outlier?
Outlier menggunakan sistem pembayaran berdasarkan kualitas dan kuantitas tugas yang diselesaikan. Untuk pekerja dari Indonesia, bayaran berkisar antara Rp2 juta hingga Rp8,3 juta per bulan, tergantung jenis pekerjaan dan kecepatan kerja.
“Yang penting teliti dan konsisten. Semakin lama kita bekerja, kita makin terbiasa dengan standar kualitas yang diminta,” kata Rizky (28), mantan karyawan start-up yang kini menjadikan Outlier sebagai sumber penghasilan utama.
Pembayaran dilakukan mingguan melalui PayPal atau AirTM, dan tidak perlu khawatir soal legalitas karena pekerja bersifat kontraktor independen.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Ananda Astri Dianka pada 07 Jun 2025