Anggota Komis IV DPR RI, Ansy Lema: Kedaulatan Pangan Semestinya Berbasis Potensi Lokal

redaksi - Kamis, 11 Maret 2021 17:36
Anggota Komis IV DPR RI, Ansy Lema: Kedaulatan Pangan Semestinya Berbasis Potensi LokalAnsy Lema (sumber: 2021/03/1615564495161.jpeg)

JAKARTA (Floresku.com) - Anggota Komisi IV DPR RI Yohanis Fransiskus Lema (Ansy Lema) menyatakan bahwa kedaulatan pangan adalah paradigma ideologis bangsa yang sudah berulang kali ditegaskan oleh pendiri dan proklamator kemerdekaan RI,  Bung Karno. 

Kedaulatan pangan adalah kedaulatan petani. Artinya,  petani memproduksi secara mandiri, bebas menentukan sistem pangan sesuai dengan potensi sumber daya lokal tanpa subordinasi dari kekuatan pasar internasional. 

"Untuk mewujudkan kedaulatan pangan, negara harus mengembangkan pangan berbasis potensi lokal," ujar Ansy ketika menjadi salah satu pembicara dalam bincang-bincang santai mengenai potensi pertanian di Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), baru-baru ini. 

Hadir sebagai pembicara dan peserta, para pakar, praktisi, penyuluh pertanian, dan petani yang berasal dari Adonara yang tinggal-bekerja di berbagai daerah dan negara.

Anggota DPR dari Dapil NTT II itu mengungkapkan, terdapat berbagai varietas lokal yang memiliki kualitas setara impor. Sehingga dapat dikembangkan sebagai subsitusi impor. 

Ansy juga menegaskan, negara harus mendukung diversifikasi pangan dengan melakukan pemetaan potensi pangan lokal dan punya keberpihakan tegas kepada pengembangan pangan lokal baik dari sisi produksi, distribusi, hingga edukasi kepada petani. 

Potensi holtikultura Adonara

"Adonara ini memiliki potensi hortikultura dan perkebunan lokal seperti jagung, ubi, kopi, vanili, kelapa, jambu mete, dan cengkeh," ungkap Ansy. 

Agar petani di Adonara berdaulat, Ansy meminta agar para petani harus mulai menggenjot produksi pangan, memasarkan produk pangan, dan membiasakan masyarakat untuk mengonsumsi produk pangan lokal di Adonara.  

Namun, berdasarkan cerita dari petani peserta diskusi, terdapat tekanan kebijakan, tekanan pasar, tekanan pasar/global, tekanan budaya, dan tekanan sosial yang membuat para petani di Adonara belum berdaulat.

"Maka, diperlukan sinergi dan komitmen keberpihakan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah Kabupaten Flores Timur, legislatif di berbagai tingkatan, dan para petani untuk berjuang keras mewujudkan kedaulatan pangan di Adonara," ujar Ansy. 

RELATED NEWS