Anton Seorang Pamandu Lokal Digigit Komodo, Berikut Ini Kronologinya
MAR - Kamis, 07 Oktober 2021 19:25LABUAN BAJO (Floresku.com) - Anton, seorang pemandu lokal yang bertugas di Resort Loh Buaya, Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Balai Taman Nasional Komodo, digigit seekor komodo (Varanus Komodoensis) dewasa.
Naturalist Guide (pemandu lokal digigit komodo saat sedang melaksanakan pengamanan di area kerja penataan sarana prasarana wisata alam Resort Loh Buaya, Pulau Rinca.
Menurut informasi yang diperoleh dari laman Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) menyebutkan bahwa peristiwa tersebut bermula pada Selasa (28/9/2021) pukul 16:50 Wita.
Saat itu Anton terjatuh ketika hendak menjaga dan menjauhkan komodo agar tidak berada terlalu dekat dengan para tenaga kerja lainnya di Resort Loh Buaya.
Komodo dewasa tersebut menyergap pangkal paha Anton dengan cepat. Anton berusaha untuk melepaskan gigitan komodo tersebut dengan tangan kirinya sehingga menyebabkan luka sayatan.
Para Jagawana Balai Taman Nasional Komodo bersama naturalist guide lainnya dengan sigap membantu Anton untuk melepaskan gigitan komodo tersebut.
Pada pukul 16.55 Wita, akhirnya gigitan komodo dapat dilepaskan dan Anton segera mendapatkan pertolongan pertama gawat darurat.
Speedboat dari Balai Taman Nasional Komodo tiba di Resort Loh Buaya pukul 17.30, Anton langsung dibawa ke Labuan Bajo. Pada pukul 18.30 Wita, Anton tiba di rumah sakit Siloam Labuan Bajo untuk mendapatkan tindakan medis lebih lanjut.
Anton pun menjalani perawatan intensif dari para tenaga medis profesional untuk mempercepat masa pemulihan, khususnya pada pergelangan kaki kiri dan tangan kirinya.
Selain itu, Balai Taman Nasional Komodo bersama dengan Koperasi Serba Usaha Taman Nasional Komodo hingga kini terus mengobservasi kondisi kesehatan Anton.
Sebelumnya, Kepala Desa Pasir Panjang Haji Muchtar membenarkan ada warganya yang digigit komodo pekan lalu.
“Kejadiannya minggu lalu, korbannya berasal dari Dusun Kerora yang bekerja sebagai ranger di Loh Buaya, Pulau Rinca,” ujarnya kepada wartawan, pada Selasa (5/10/2021).
Untuk diketahui, sebuah penelitian yang dilakukan oleh Rahman (2021), menjelaskan bahwa masyarakat di Kampung Komodo dan Kampung Rinca memiliki interaksi hubungan satwa liar-manusia yang mengagumkan, dimana masyarakat mempercayai bahwa komodo merupakan bagian dari kerabatnya dan keduanya telah hidup berdampingan satu sama lain dalam waktu yang sangat lama. (kris)
Oleh karena itu, Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Lukita Awang, menghimbau masyarakat dan wisatawan untuk berhati-hati saat berada dalam kawasan Taman Nasional Komodo.
“Masyarakat dan khususnya wisatawan, hendaknya dapat lebih berhati-hati dan bersikap bijak dalam bertindak, ketika memasuki kawasan Taman Nasional Komodo untuk menghindari terjadinya hal-hal yang kurang berkenan,” ujarnya.***