Bacakades Golo, Petrus Hasan: 'Politik adalah Praktik Budaya yang Santun'

redaksi - Minggu, 22 Agustus 2021 09:42
Bacakades Golo, Petrus Hasan: 'Politik adalah Praktik Budaya yang Santun'Bacakades Desa Golo, Petrus Hasan menyerahkan dokumen pendafataran kepada Ketua Panitia Pilkades tingkat Desa Golo (sumber: Jivansi)

CIBAL (Floresku.com)  Proses pendaftaran bakal calon kepala desa (Bacakades) di Kabupaten Manggarai masih terus berlangsung hingga 31 Agustus 2021. Petrus Hasan sebagai salah satu bakal calon Kepala Desa Golo telah mendaftarkan dirinya kepada  Panitia Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) di Kantor Desa Golo, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai pada Rabu, 18 Agustus 2021. 

Saat mendaftar, Petrus Hasan didampingi oleh isteri dan beberapa arnggota  keluarga, menampilkan hal yang berbeda dengan menggunakan busana adat Manggarai. 

Petrus Hasan mengakui, hal itu dilakukan karena meyakini bahwa  Pilkades adalah suatu praktik politik yang  harus didasari pada pemahaman akan entitas dan nilai-nilai budaya, terutama budaya lokal.

Bacakades Desa Golo, Petrus Hasan menyerahkan dokumen pendafataran kepada Ketua Panitia Pilkades tingkat Desa Golo, Velsi Geong (Foto: Jivensi)

 Berdasarkan pantauan media ini,  Petrus Hasan dan para pendampingnya  berarak menuju Kantor Desa Golo dengan mengenakan busana kain sarung Manggarai dan baju kemeja putih yang dilengkapi dengan topi budaya Manggarai.  

“Kami menuju kantor desa sebelum pukul 08:00. Sebelum pendaftaran, kami terlebih dahulu melakukan acara kepok dalam budaya Manggarai. Kepok ini merupakan sebuah tata kerama secara adat Manggarai. Tidak ada maksud lain selain mewarisi warisan budaya," ungkap Petrus Hasan,

Dengan begitu Petrus Hasan tampaknya ingin menunjukan kepada publik bahwa politik itu sesungguhnya adalah sebuah pratik dan  warisan budaya yang santun. Karena itu, pada awal proses pendaftaran ini, selaku bakal calon kepala desa, ia merasa perlu menampilkan elemen-elemen dan nilai-nilai budaya Manggarai, baik itu busana tradisonal maupun acara kepok sebagai wujud tata krama dan sikap kerendahan hati orang Manggarai. 

“Saya mau menunjukan kepada publik bahwa saya harus menggunakan busana Manggarai saat mendaftar. Ini dimaksdukan agar warga masyarakat menyadari bahwa politik harus dipraktikkan sesuai dengan nilai-nilai budaya. Sopan santun yang adalahs salah satu nilai budaya Manggara menjadi keutamaan saya juga. Saya akan menerapkannya,  baik dalam pelayanan maupun perjumpaan dengan siapa pun," terang Petrus Hasan.

Petrus Hasan mengakui bahwa dirinya bersama seluruh anggota keluarga merasa bangga karena apa yang mereka lakukan direspon secara baik oleh Panitia Pilkades  tingkat Desa Golo.

Pada sisi lain, Ketua Panitia Pilkades, Velsi Geong merasa bangga dengan niat baik bakal calon tersebut. Dirinya mengaku bahwa dari beberapa pendaftar yang sudah daftar, baru bakal calon kepala desa atas nama Petrus Hasan yang memiliki warna tersendiri saat proses pendaftaran.

“Kami sebagai panitia merasa senang dengan apa yang dilakukan bakal calon Petrus Hasan kepada panitia. Upacara Kepok dalam budaya Manggarai merupakan suatu warisan tata krama yang begitu dalam. Kita sebagai orang yang memiliki budaya tentu harus menunjukan hal ini. Peristiwa budaya ini bagi kami sebagai panitia adalah sesuatu hal yang baik. Tidak boleh diinterpretasi secara politis”, terang Velsi Geong dalam keterangan tertulis yang diterima media ini.

Ketua Pilkades juga mengharapkan agar hal yang baik ini dapat diteruskan."Semoga dalam proses selanjutnya para balon tetap melakukan pendekatan secara budaya menjadi hal yang utama," ujarnya.

Panitia Pilkades Desa Golo melalui ketua panitia mengungkapkan rasa bangga mereka karena proses awal ini merupakan sesuatu yang baik dan menjadi warisan bagi desa dan generasi masa depan. (Jivansi)
 

Editor: Redaksi

RELATED NEWS