‘Bakso Ma'Len,’ Potret Keuletan Wirausahawan Wanita Sikka, Flores

redaksi - Rabu, 14 Juli 2021 13:12
‘Bakso Ma'Len,’ Potret Keuletan Wirausahawan Wanita Sikka, Flores Mama Leni, pemiliki warung bakso Ma'Len di Maumere, Flores, saat diwawancara youtuber Xelont Studio, Januari 2021 (sumber: Screenshoot youtube Xelont Studio)

SIAPA saja dapat beriwirausaha. Begitu, pesan dari ‘kisah sukses’  Magdalena, wanita asli Kabupaten Sikka, perintis sekaligus pemilik Warung Bakso Ma’Len di Kawasan Waioti, Kota  Maumere, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

‘Bakso Ma’Len,’ memang makin populer di kalangan penggemar bakso di Kota Maumere, bahkan di seantero Kabupaten Sikka. Nama ‘Ma’Len'  diambil dari sebutan Mama Leni, sapaan akrab untuk wanita paruh baya bernama Magdalena. 

Warung Bakso Ma'Len di kawasan Waioti Maumere (Foto: FB Bakso Ma'Len)

“Di warung bakso terdahulu ia sering disapa pengunjung dengan nama Mama Len. Tidak jarang ada yang menyebut secara singkat, MaLen. Makannya, Ketika membuka sendiri warung bakso dengan resepnya sendiri. Warung bakso itu saya beri nama Ma’Len,” tuturnya melalui yotutube yang sebagaimana diunggah Xelont Studio pada 31 Januari 2021 lalu.

Menurut Mama Leni, dalam hidup ini tak  ada yang tidak mungkin. “Kalau kita berani mencoba dan berusaha, pasti bisa,” ujar Mama Leni.

Ketika ditanya apa yang mendorong dirinya berwirausaha, Mama Leni spontan menjawab,”Saya sih suka memasak dan punya pengalaman berkeja di sebuah warung bakso. Selain itu saya juga sering menjadi tukang masak panggilan di setiap acara hajatan di sekitar rumah. Nah, dari situ saya terus belajar dan mulai mencoba. Apalagi  ada dorongannya yang kuat dari keluarga. Setelah mencoba, ternyata respon masyarakat cukup bagus. Mereka yang mencicipi bakso yang bikin merasa senang dan suka. Katanya, rasanya berbeda dari bakso-bakso yang lain,” ujarnya.

 Soal moda berusaha, Mama Leni mengaku menggunakan dana hasil jerih payahnya bekerja di warung bakso. 

"Awalnya modal sendiri sekitar Rp50 juta. Uang itu saya kumpul dari hasil usaha dan bekerja di warung bakso terdahulu," katanya.

"Setelah membuka sendiri saya merasa nyaman dan bisa merekrut tenaga kerja. Saya bahagia bisa membantu saudara-saudara dengan mempekerjakan mereka di tempat usaha saya," ungkapnya. 

Setelah membuka usaha sendiri setahun lalu, hingga saat ini warung bakso Magdalena telah mempekerjakan 8 orang karyawan.

Mama Leni mengisahkan, merintis usaha bakso memang tidak mudah. “Pokoknya harus berani dan mau bekerja keras dan melayani dari hati. Kalau demikian, pasti Tuhan kasih jalan,” katanya.

Mama Leni memang tidak asal omong. Sebab demi usaha yang dirintisnya ia harus bangun dini hari untuk berbelanja bahan makanan di pasar.

“Saya bangun sekitar jam 4.00 pagi untuk ke pasar dengan mengendai sepeda motor,” jelasnya. 

Menu Favorit: Bakso Keju

Warung bakso Ma’Len memiliki menu favoritnya bakso iga, keju, dan rendang. Inovasi olahan bakso-bakso itu merupakan menu spesial dan masih sangat jarang ada di warung bakso lainnya.

Magdalena menceritakan, warung baksonya sempat ditutup pada Juni 2020 karena pandemi Covid-19. Ia terpaksa mengurangi porsi masakan sebab pembeli kebanyakan membungkus untuk di makan di rumah.

Dirinya membagi pengalaman kepada para pengusaha muda untuk tak takut bersaing secara sehat, bekerja dengan hati, dan berlaku jujur.

"Jika kita mempunyai hati bersih maka orang akan senang dan selalu datang ke tempat usaha kita," pesannya.

Bahkan dirinya juga tak pelit membagi resep ilmu cara membuat bakso yang lezat kepada para karyawannya, agar kelak mereka juga bisa membuka usaha bakso sendiri.

Kepada Dionisius Wilibardus dari Liputan6, Antonius Alfred (25) mengaku, hampir setiap hari mengunjungi warung bakso tersebut karena rasa baksonya enak dan pelayanan yang ramah. 

Hampir setiap hari Alfred selalu mengajak karyawan di bank tempatnya bekerja untuk makan di warung Bakso Ma'Len.

Meraup Rp 15 juta per bulan

Usaha yang dirintis Mama Leni ternyata berbuah manis. Meski pandemic Covid-19 terus merebak, dagangan Mama Leni tetap laris manis.

“Dalam sebulan, pemasukan yang diperoleh bisa mencapai Rp15 juta tergantung banyaknya pengunjung dan porsi makannya,” begitu lapor, awal September 2020 lalu.

"Kadang sore sudah habis dan tidak pernah tersisa. Saya tidak memasak lagi dan membiarkan pengunjung untuk makan di tempat lain agar usaha sejenis pun bisa mendapatkan pengunjung," kata Mama Leni lagi.

Bagi penggemar bakso, Anda bisa mencoba merasakan nikmatnya Bakso MaLen  di Waioti, Alok Tim. Lokasi persisnya di samping gereja Waioti. (MAR)

Editor: Redaksi

RELATED NEWS