Bali dan Timor Leste Berunding untuk Promosikan Wisata Budaya kepada Generasi Wisatawan Baru
redaksi - Minggu, 18 Mei 2025 21:41
DENPASAR (Floresku.com) - Gubernur Bali Wayan Koster telah bertemu dengan Konsulat Jenderal Republik Demokratik Timor Leste di Bali untuk membahas potensi masa depan bersama di bidang pariwisata.
Karena Bali merupakan salah satu tujuan wisata yang paling banyak dikunjungi di Asia Tenggara, Timor Leste, sebagai sebuah negara, hanya menerima sedikit kedatangan wisatawan internasional setiap tahun dan ingin menyambut lebih banyak wisatawan untuk menjelajahi semua yang ditawarkan wilayah tersebut.

Gubernur Bali Wayan Koster menerima Carolina Maria da Silva, Konsul Jenderal Timor Leste, di kantornya di Denpasar.
Konsul Jenderal da Silva menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Gubernur Koster atas sambutan terbuka yang diterima warga negara Timor Leste saat mereka bepergian ke Bali, ia mencatat bahwa wisatawan dari Timor Leste menerima 'keamanan dan kenyamanan' saat berada di Bali.
Konsul Jenderal da Silva menyampaikan kekhawatirannya kepada Gubernur Koster bahwa kaum muda dari Timor Leste dengan cepat meninggalkan negara tersebut setelah menyelesaikan studi mereka untuk mencari peluang di tempat lain.
Ia merasa bahwa jika pariwisata di daerah tersebut mendapat dorongan, kaum muda akan memiliki lebih banyak peluang kerja dan bisnis.
Konjen da Silva berbagi, “Selain pariwisata, banyak warga negara kita yang juga datang ke Bali sebagai pelajar. Dengan bantuan Gubernur, warga negara kita merasa aman dan nyaman saat menjalankan aktivitasnya di Bali.”

Konjen da Silva terbuka tentang keinginannya agar Timor Leste dapat belajar langsung dari Bali tentang bagaimana mengembangkan dan mengelola pariwisata dengan lebih baik, terutama dengan tetap menyeimbangkan pelestarian budaya dan perlindungan lingkungan. Ia berbagi, “Konsulat Jenderal di Bali sangat istimewa bagi kami, dan kami ingin belajar banyak dari Bali.”
Ia menambahkan, “Saya juga melihat Bali sangat sukses dalam menyelenggarakan acara internasional, dan yang terbesar adalah G20. Saya bangga dengan prestasi Bali dan peran Gubernur dalam menjadi tuan rumah.” Gubernur Koster mengibaratkan Bali dan Timor Leste seperti saudara kandung dan sepakat bahwa hubungan kedua tempat harus semakin erat, terutama untuk mendukung pengembangan pariwisata dan pelajar muda.
- https://floresku.com/read/kabupaten-lebak-di-provinsi-banten-semakin-tunjukkan-pesonanya-sebagai-destinasi-wisata-unggulan
Padahal, peluang untuk berpetualang dan menjelajah di Timor Leste sangat mirip dengan Bali. Bagi wisatawan yang ingin memaksimalkan penjelajahan di tempat-tempat lokal, mencoba makanan lokal, snorkeling, menyelam, hiking, dan mengejar air terjun, maka merencanakan liburan 14 hari dengan seminggu di Bali dan seminggu di Timor Leste akan memenuhi banyak kriteria rencana perjalanan.
Sebagai destinasi wisata, semua tempat terasa sedikit terpencil di Timor Leste.
Pada tahun 2024, negara ini mengalami tahun yang memecahkan rekor untuk pariwisata, menyambut 80.000 orang sepanjang tahun.
Sebagai perbandingan, di musim ramai, Bandara Bali sendiri dapat menyambut lebih dari 43.000 orang per hari.

Semua ini dapat berarti bahwa dalam waktu dekat, akan lebih mudah bagi wisatawan internasional untuk menjelajahi Timor Leste dari Bali. Saat ini, ada penerbangan langsung reguler antara Denpasar dan ibu kota Timor Leste, Dili.
Waktu terbaik untuk mengunjungi Timor Leste adalah antara bulan Mei dan November, mirip dengan musim ramai di Bali. Negara ini dihuni oleh lebih dari satu juta orang, dan bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Bahasa Tetun, dan Bahasa Portugis digunakan secara luas.
Visa turis untuk Timor Leste dapat diperoleh dengan mudah saat tiba di Bandara Dili, dengan biaya USD 30.
Sementara itu, Bali sendiri sudah memiliki misi untuk menjadi tujuan wisata yang lebih terhubung bagi wisatawan. Indonesia berupaya menjadikan Bali sebagai tujuan gerbang menuju daerah-daerah luar biasa lainnya di seluruh negeri.
Bandara Internasional I Gusti Bali juga berupaya membangun koneksi penerbangan internasional yang lebih baik untuk membantu menarik lebih banyak wisatawan dan memberi wisatawan lebih banyak pilihan untuk membuat rencana perjalanan multi-perhentian.
Sebab, Bali menyediakan tujuan wisata yang luar biasa untuk dijelajahi dan berfungsi sebagai pusat transportasi yang menghubungkan wisatawan dengan kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya. (*)