Bangflo, Kopi Flores yang Diperkenalkan dalam Festival Kopi Indonesia di Moskow, Rusia

redaksi - Sabtu, 11 Desember 2021 22:48
Bangflo, Kopi Flores yang Diperkenalkan dalam Festival Kopi Indonesia di Moskow, RusiaSuasana Festival Kopi Indonesia di Hotel Baltschug Kempinski, Moskow, Selasa 30 November 2021. (sumber: kemlu.go.id/moscow/id)

JAKARTA (Floresku.com) -Kopi Flores dengan brand Bangflo (Bangga In Flores) adalah salah satu jenis kopi yang diperkenalkan  dalam Festival Kopi Indonesia di  Hotel Baltschug Kempinski, Moskow.Rusia pada Selasa, 30 November 2021 lalu.

Festival tersebut diinisiasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow, Rusia bekerja sama dengan CHIP Coffe dan  PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Merilis kemlu.go.id/moscow/id, festival dikemas dalam bentuk workshop, coffee cupping dan pameran produk kopi dan beyond kopi dihadapan 50 undangan yang terdiri dari para barista, pemilik coffee shop dan importir/distributor kopi Rusia. 

Kegiatan juga ditayangkan live melalui youtube dan diikuti 43 peserta dari berbagai UMKM eksportir kopi Indonesia yang mengirimkan sampelnya. 

Pangsa kopi Indonesia di pasar Rusia relatif masih kecil, namun potensinya besar untuk ditingkatkan. 

Menurut data, nilai ekspor kopi Indonesia ke Rusia pada tahun 2020 mencapai US$ 31,95 juta atau naik 59,6% dibanding tahun 2019 yang bernilai US$ 20,15 juta. Kenaikan ini menjadikan Indonesia menduduki peringkat ke-5 pengekspor kopi ke Rusia setelah Vietnam, Brasil, Italia dan Jerman. 

Sebelumnya pada tahun 2019 Indonesia berada pada peringkat ke-7 dan tahun 2018 peringkat ke-11. Bahkan secara volume, pada tahun 2020 kopi Indonesia menduduki peringkat ke-3 setelah mengalami peningkatan yang signifikan dari 10.141 ton tahun 2019 menjadi 18.720 ton. 

“Melihat angka tersebut, kita patut berbangga bahwa penyelenggaraan Festival Kopi Indonesia yang dilakukan sejak tahun 2019 berdampak langsung bagi peningkatan minat pelaku industri kopi Rusia dalam mengimpor specialty coffee Indonesia,” ucap Jose Tavares, Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus saat membuka kegiatan. 

Dubes Tavares juga menambahkan, sebanyak 29 contoh specialty coffee dikirim langsung oleh berbagai pengusaha UMKM kopi dari Indonesia, termasuk UMKM binaan BCA, BI dan UMKM Hebat, CV Suluh Lingkungan Consultan dan Koperasi Produsen Tapusmas, untuk diperkenalkan kepada para undangan. “Ada kopi Kintamani, Toraja, Sidikalang, Sunda, Banyuwangi, Muntilan, dan sebagainya dengan varian Arabika, Robusta, dan Liberika yang bisa Anda cicipi nanti dan saya berharap anda menyukainya. KBRI Moskow juga siap memfasilitasi kontak bisnis Anda dengan pengusaha kopi di Indonesia.” 

Festival Kopi juga menghadirkan Ramaz Chanturia, Direktur Utama Asosiasi Kopi dan Teh Rusia yang menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu produsen kopi terbesar di dunia yang menghasilkan kopi berkualitas. 

Indonesia juga merupakan mitra terpercaya Rusia dalam hal perdagangan kopi.

“Pada tahun 2020 Indonesia mengekspor 18.720 ton kopi ke Rusia atau pangsanya 8,5% impor kopi Rusia. Namun dalam 9 bulan tahun 2021, volumenya turun menjadi 6400 ton atau 4% dari impor Rusia. 

Penurunan ini diakibatkan kenaikan harga kopi dan biaya transportasi dari Asia Tenggara sebagai dampak Covid19.” 

Ramaz optimis penurunan itu hanya fenomena sementara, karena faktanya konsumsi kopi di Rusia masih tetap tinggi. 

“Pada tahun 2020 konsumsi kopi roasting, bubuk, atau instan di Rusia adalah 178.000 ton, sedangkan tahun 2019 adalah 180.000 ton. Artinya, konsumsi kopi relatif stabil dan karena itu peluang Indonesia meningkatkan kembali pangsa kopinya tetap terbuka jika kondisi Covid19 membaik,” tutur Ramaz. 

Pada sesi workshop dan coffee cupping, Timur Miranov, Chief Barista CHIP Coffee menyajikan aneka jenis kopi Indonesia sembari menjelaskan perbedaan karakteristik antara berbagai jenis dan varian kopi premium Indonesia. 

“Secara pribadi saya sangat menyukai kopi Indonesia asal Bali dan sejak dua tahun terakhir CHIP Coffee telah banyak menjual kopi Bali Karana di Rusia,” ucap Timur. 

Natalia Goncharova dari perusahaan kopi “Vokrug Sveta” yang baru pertama mengikuti Festival, menyatakan ketertarikan dengan cita rasa kopi Indonesia yang diseruputnya. “Saya biasa impor kopi dari Vietnam dan India. Namun setelah mengikuti Festival ini, saya pastikan akan mempelajari lebih lanjut kemungkinan mengimpor kopi dari Indonesia.” 

Varvara Rasskazova dari Nadin Tea and Coffee Moscow mengucapkan terima kasih atas fasilitasi KBRI Moskow yang telah menghubungkan dengan mitranya di Indonesia, Bencoolen Café, melalui zoom meeting. “Kami juga sudah menerima sample kopi Robusta Bengkulu dan setelah mencoba kopi Robusta premium ini saya berharap dapat segera menyepakati kerja sama dengan pihak Bencoolen Café,” ujar Varvara. 

KBRI Moskow juga menggelar pameran produk kopi dan beyond kopi. Contoh kopi berupa green bean, roasted dan bubuk yang dikirim para produsen kopi ditata apik sesuai daerah asal kopi seperti Sumatra, Flores, Jawa Tengah, Sulawesi, Toraja dan Bali. 

Selain itu juga diperkenalkan produk beyond kopi Cascara yang terbuat dari kulit kopi yang dikonsumsi sebagai teh herbal dengan aroma yang sangat menyegarkan. 

Dalam Festival Kopi ketiga ini, juga ditayangkan berbagai video clip tentang industri kopi di Indonesia dan suguhan tari “Mojang Priangan” oleh penari dari sanggar Kirana Nusantara Dance binaan KBRI Moskow. 

Selain melalui Festival, KBRI Moskow juga aktif mempomosikan kopi Indonesia di Rusia, antara lain melalui webinar “Indonesian Coffee in Russia: Presence and Prospect”, liputan Coffee and Café KBRI Moskow, partisipasi pada pameran dagang, dan mengadakan pertemuan dengan para pengusaha kopi Rusia

Bangflo 

Kepada RRI, dalam acara ‘Lintas Ende Pagi’, Sabtu (11/12), Fonder Banglo, Handrianus Yovin Karwayu,  mengatakan dalam festival di Moskow, UMKM Flores  mengenalkan kopinya dengan sebutan Bangflo (Bangga In Flores).

Sejak 2015 Handrianus sudah terjun di dunia kopi. Ia membuka kedai kopi dimana biji kopinya sendiri dibawa langsung dari beberapa daerah di Flores seperti Manggarai, Bajawa.

"Kita anak muda harus punya satu keterpanggilan untuk tanah kelahiran kita. Sejak tahun 2003 saya sudah merantau ke Jakarta. Sejak kuliah saya jarang pulang kampung di Maumere. Jadi saya tidak tahu tentang potensi yang ada di Flores. Belakangan ketika kembali ke kampung, saya menyadari bahwa ternyata daerah kita kaya hasil pertaniannya, termasuk kopi," ujarnya.

Hendrianus menjelaskan,  Bangflo akan membuka pasarnya di Turki, Iran dan Moskow. Dengan demikian, diharapan kopi Flores semakin dikenal oleh penyuka kopi di seluruh dunia. ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS