SERI ORANG KUDUS, Selasa,07 September 2021: Santa Regina, Perawan dan Martir
redaksi - Selasa, 07 September 2021 11:06Oleh: RD Egi Parera
Para Rekan Klerus KAE
Para Saudaraku terkasih
Selamat pagi.
LAHIR pada abad ke 3 di Autun, Perancis. Ibunya meninggal setelah Regina dilahirkan. Dia dibesarkan ayahnya seorang penyembah berhala. Regina dititipkan untuk diasuh oleh seorang wanita Kristen. Mengamati budi luhur sopan santun anak ini, maka secara diam-diam anak ini dibaptis. Dia menunjukkan iman Kristianinya, maka ayahnya kecewa dan mengusirnya dari keluarga dan tidak mengakuinya sebagai anak.
Regina tinggal bersama pengasuhnya yang miskin itu. Dia bekerja di kebun dan menggembalakan domba-domba untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Regina mendapatkan waktu tampan di sini untuk mendalami imannya. Dia merenungkan dan meresapi cinta dan belaskasih Tuhan. Dia berdoa agar bisa lebih mendalami kehidupan para kudus dan martir.
Regina tumbuh sempurna dan menjadi gadis yang elok. Umur 15 tahun kecantikannya menarik minat Olybrius, pejabat yang sangat berpengaruh yang berpapasan ketika sedang bekerja di ladang. Dia semakin senang mengenal latar belakang keluarga Regina dari keluarga terpandang. Namun dia sangat terganggu ketika mengetahui bahwa Regina seorang Kristiani. Waktu itu Umat Kristiani alami penganiayaan yang sangat kejam dan banyak yang telah dihukum mati.
Olybrius membujuk Regina agar mengingkari imannya, agar bebas dari penganiayaan dan menjadi istrinya. Dengan tegas Regina menolak bujukan itu di depan Olybrius. Karenanya Regina ditangkap dan dipenjarakan. Kepala penjarah adalah ayahnya Regina sendiri. Ia membujuk putrinya agar menyangkali imannya dan menerima lamaran Gubernur Olybrius.
Regina menolak. Ia dibelenggu dalam sel gelap dengan ikat pinggang besi yang terhubungkan dengan rantai yang ditanamkan ke dinding. Kehidupan di penjara semakin memperkuat iman Regina mengikuti teladan para kudus, martir dan perawan.
Sekali lagi Regina menolak bujukan Olybrius yang menjumpainya dalam penjara. Olybrius naik darah. Siksaan terhadap Regina ditingkatkan. Ia dengan senang hati menerima pukulan dan cambukan. Suatu malam Regina mendapat penampakkan sebuah Salib dan bercahaya menerangi ruangan yang gelap dan mendengar suara bahwa ia akan dibebaskan.
Regina mendapat siksaan yang lebih kejam lagi. Ia disiksa dengan penggaruk besi, disulut dengan obor dan penjepit besi yang dipanaskan dan Regina disalibkan sampai akhirnya dipenggal. Banyak orang bertobat menyaksikan kemartirannya. Mereka bersaksi melihat seekor merpati yang terbang melayang di atas kepalanya. Regina meninggal sebagai Martir di Alesia wilayah Keuskupan Autun.
Regina dihormati sebagai Pelindung bagi orang Miskin, para gembala dan korban penyiksaan. Ia diperingati pada 7 September dan khusus bagi Keuskupan Agung Paderborn Jerman Santa Regina diperingati pada setiap 20 Juni.
"Lalu Yesus turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar:di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-muridNya" (Lukas 6,17)
Marilah kita berdoa:Ya Allah Mahabesar. BagiMu telah berkumpul banyak orang yang setia beriman kepadaMu. Engkau mengharumkan GerejaMu dengan darah Perawan dan Martir muda Santa Regina. Betapa luar biasa kesetiaan imannya kepadaMu, sekalipun berulangkali dan semakin ganasnya hukuman yang mendera tubuh lemah manusiawinya. Biarkanlah namanya tetap terkenang dan menjadi teladan hidup iman kami dewasa ini. Ya Santa Perawan dan Martir Muda Regina. Bantulah kami, khususnya orang-orang muda saudara-saudarimu. Biarkanlah kami mampu menghormati dan menjaga diri pribadi serta kemurnian iman kami. Janganlah kami cepat tergoda oleh berbagai macam tawaran keindahan, kemewahan duniawi. Semoga kami, saling menjadi contoh dalam memberikan kesaksian iman yang hidup dan kokoh bagi sesama kami serta mampu mengikuti semangatmu, apapun risiko yang harus kami hadapi. Berkati kami ya Tuhan untuk niat ini. Amin
Selamat beraktifitas.
Semoga sehat selalu. Horas.
✝️
(Oppung)