Berikut 6 Tips Berinvestasi Aset Kripto yang Cerdas ala Bappebti

MAR - Kamis, 02 September 2021 21:14
Berikut  6 Tips Berinvestasi Aset Kripto yang Cerdas ala Bappebti (sumber: null)

JAKARTA (Floresku.com)  - Perkembangan digital tak bisa tidak mengubah peta dunia investasi. Salah satu yang menjadi piluihan vestasi masyarakat Indonesia adalah  aset kripto. Namun, perlu diingat  bahwa karakter investasi selalu seperti dua sisi mata uang; ada untung, ada rugi.

Seperti investasi pada umumnya, untuk berinvestasi pada aset kripto butuh kecermatan dan kebijaksanaan. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Kementerian Perdagangan (Bappebti), seperti dikutip dari kilas24.com,  memberikan 6 pedoman berinvestasi kripto yang cerdas.

Pertama, sebelum memutuskan untuk bertransaksi aset kripto, pastikan Anda paham dengan benar jenis aset kripto dimaksud serta memahami mekanisme perdagangan dan penyelesaiannya.

Kedua, pastikan Anda menjadi pelanggan aset kripto pada calon pedagang aset kripto yang memiliki tanda pendaftaran dari Bappebti.

Ketiga, pastikan Anda menginvestasikan dana anda untuk jenis aset kripto yang telah ditetapkan oleh Bappebti dalam daftar aset kripto yang dapat diperdagangkan.

Keempat, pastikan dana yang digunakan untuk transaksi aset kripto adalah dana lebih dan bukan dana yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kelima, pelajari resiko yang mungkin timbul dan perkembangan harga aset kripto
yang terjadi, karena harganya fluktuatif dan beresiko.

Keenam, pantang percaya dengan janji-janji keuntungan tetap atau tinggi yang ditawarkan oleh pihak tertentu. Ada fix untung 3 persen, 5 persen, itu jangan percaya.

Sebelumnya, Ketua Tim Satgas Waspada Investasi Tongam Lumban Tobing menambahkan edukasi aset kripto harus terus dilakukan. Satgas Waspada Investasi sejauh ini telah memblokir sedikitnya 62 entitas aset kripto ilegal, suatu jumlah yang cukup banyak.

Dia menegaskan masyarakat harus memahami bahwa tidak ada janji keuntungan tetap. Aset kripto memiliki fluktuasi yang tinggi sehingga masyarakat harus memahami bahwa suatu saat rugi, suatu saat untung dan tidak ada skema berjenjang.

“Modusnya beragam, yang paling utama menjanjikan pendapatan tetap, fix income. Mereka juga melakukan yang mirip skema multi level marketing, makin banyak direkrut makin banyak bonus,” katanya.

RELATED NEWS