BIBLE CORNER, Minggu, 01 Agustus 2021: Dalam Tuhan Kita Tetaplah Teguh

redaksi - Sabtu, 31 Juli 2021 19:42
BIBLE CORNER, Minggu, 01 Agustus 2021: Dalam Tuhan Kita Tetaplah TeguhPater Kons Beo SVD, Roma (sumber: Dokpri)

Oleh P. Kons Beo SVD
(Pekan Biasa XVIII - St Alfonsus Maria de Liguori, St Petrus Faber)

Bacaan I Keluaran 16:2-4.12-15
Mazmur 78:3.4bc.23-24.25.54
Bacaan II Efesus 4:17.20-24
Injil Yohanes 6:24-35

Yoh 6:24Ketika orang banyak melihat, bahwa Yesus tidak ada di situ dan murid-murid-Nya juga tidak, mereka naik ke perahu-perahu itu lalu berangkat ke Kapernaum untuk mencari Yesus. Yoh 6:25Ketika orang banyak menemukan Yesus di seberang laut itu, mereka berkata kepada-Nya: "Rabi, bilamana Engkau tiba di sini?"

Yoh 6:26Yesus menjawab mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kamu mencari Aku, bukan karena kamu telah melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti itu dan kamu kenyang. Yoh 6:27Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya."

Yoh 6:28Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" Yoh 6:29Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah."

Yoh 6:30Maka kata mereka kepada-Nya: "Tanda apakah yang Engkau perbuat, supaya dapat kami melihatnya dan percaya kepada-Mu? Pekerjaan apakah yang Engkau lakukan? Yoh 6:31Nenek moyang kami telah makan manna di padang gurun, seperti ada tertulis: Mereka diberi-Nya makan roti dari sorga."

Yoh 6:32Maka kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari sorga, melainkan Bapa-Ku yang memberikan kamu roti yang benar dari sorga. Yoh 6:33Karena roti yang dari Allah ialah roti yang turun dari sorga dan yang memberi hidup kepada dunia."

Yoh 6:34Maka kata mereka kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah kami roti itu senantiasa." Yoh 6:35Kata Yesus kepada mereka: "Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.

"...ut credàtis in eum quem misit Deus" Yoh 6:29
(Hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah)

HIDUP tak cuma soal makan minum. Ada banyak hal lain yang alasi hidup kita. Dengan itu kita dapat bertumbuh  dan berkembang.

BERTUMBUH dan berkembangnya hidup itu nyata dalam sekian banyak kreativitas. Kita jadi innovatif dan  produktif dalam hidup. Jadinya kita tak tinggal statis. Apalagi bila mesti mundur jauh lagi ke belakang.

TAHUKAH kita, bahwa dalam hadapi penuh tantangan di hidup ini, kita tak lantas jadi mandek? Bahwa kita tak terjebak dalam alam rawa-rawa kehidupan?  Pada kita selalu ada jalan alternatif sebagai pilihan.

INI semua karena kita punya isi pikiran, keyakinan dan sikap berserah yang sehat dan benar. Dan semuanya itu menjadi titik tolak yang benar demi perjuangan hidup yang benar pula.

SUDAH bergerak maju di padang gurun. Tetapi orientasi hidup baru Tanah Terjanji menjadi terganggu. Itu semua karena Israel ingin pulang ke tanah Mesir. Hendak kembali ke tanah penindasan!

BAGI Israel, isi pikiran kuali penuh daging (Kel 16:3) lebih menarik! Padang gurun adalah kegersangan yang dihadapi dengan bersungut-sungut. Padang gurun tak dilihat Israel sebagai proses pengembaraan menuju kemerdekaan yang sesungguhnya dalam Yahwe.

DI KEPALA dan hati kita sering bersemayam banyak sekali isi pikiran dan rasa hati yang suram nan seram. Semuanya sungguh menindas dan menjajah! Kita tak nyaman dan terbelenggu.

KITA membenci, tak suka, dendam, iri hati, jengkel, sakit hati, amarah, cemas, gelisah serta banyak ekspresi sikap tak nyaman dengan dosis tinggi. Itu tadi, karena pikiran dan rasa kita telah teracun oleh segala yang kelam dan usang! Semuanya ini mesti disingkirkan.

KEPADA jemaat di Efesus, Rasul Paulus ingatkan: Jangan lagi hidup dengan pikiran yang sia-sia, seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah (Ef 4:17). Kita jadinya, misalnya, bolak balik tak aman di tidur malam karena tak sanggup bedakan antara fakta-kebenaran dan tafsiran kita yang sia-sia dengan sebatas banyak pengandaian belaka!

KITA pantas setiap hari datang dan kembali pada DIA YANG TELAH DIUTUS ALLAH. Dalam DIA, tentu kita dapat melihat, membaca dan susuri jalan hidup ini seperti apa adanya.

KITA patut ingat: Percaya pada Yesus tidak bebaskan kita dari rupa-rupa tantangan. Tetapi bahwa dalam DIA air mata dan senyum ceriah itu dapat bersahabat karib di jalan hidup kita.

SEPANTASNYA kita tak sekian melangit yang lupa akan daratan. Pun  tak terlalu terikat di daratan, untuk tak lagi memandang ke langit. Kita mesti membuang segala pikiran dan rasa hati yang sia-sia yang membelenggu.

DALAM DIA yang telah diutus Allah, hidup itu selalu orientatif, bermakna serta penuh kejutan yang membesarkan hati.  Penuh harapan. Bukan akah demikian?

Verbo Dei Amorem Spiranti

Selamat Hari Minggu.
Tuhan memberkati.
Amin.

Editor: Redaksi

RELATED NEWS