BIBLE CORNER: Minggu, 15 Agustus 2021: Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku.... (Luk.1:44)

redaksi - Sabtu, 14 Agustus 2021 23:51
BIBLE CORNER: Minggu, 15 Agustus 2021: Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku.... (Luk.1:44)Pater Kons Beo SVD, Roma (sumber: Dokpri)

Oleh P Kons Beo SVD

(HR St Perawan Maria Diangkat Ke Surga)

Bacaan I Wahyu 11:19a; 12:1-6a
Mazmur 45:10c-12.16
Bacaan II 1Korintus 15:20-26
Injil Lukas 1:39-56

Maria dan Elisabet

1:39 Beberapa waktu kemudian berangkatlah Maria dan langsung berjalan ke pegunungan menuju sebuah kota di Yehuda. x  1:40 Di situ ia masuk ke rumah Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. 1:41 Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus, y  1:42 lalu berseru dengan suara nyaring: "Diberkatilah engkau di antara semua perempuan z  dan diberkatilah buah rahimmu. 1:43 Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku a  datang mengunjungi aku? 1:44 Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku melonjak kegirangan. 1:45 Dan berbahagialah ia, yang telah percaya, sebab apa yang dikatakan kepadanya dari Tuhan, akan terlaksana."Nyanyian pujian Maria1:46 Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, b  1:47 dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku 1 , c  1:48 sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. d  Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, e  1:49 karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar f  kepadaku dan nama-Nya g  adalah kudus. 1:50 Dan rahmat-Nya turun-temurun h  atas orang yang takut akan Dia. 1:51 Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya i  dan mencerai-beraikan orang-orang yang congkak hatinya; j  1:52 Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; k  1:53 Ia melimpahkan segala yang baik l  kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; 1:54 Ia menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, m  1:55 seperti yang dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan keturunannya n  untuk selama-lamanya." 1:56 Dan Maria tinggal kira-kira tiga bulan lamanya bersama dengan Elisabet, lalu pulang kembali ke rumahnya.

"Ecce enim ut facta est vox salutatiònis tuae in àuribus meis...."Luk 1:44
(Sebab sesungguhnya, ketika salammu sampai kepada telingaku....)

'Dari Nazaret ke Pegunungan. Ditinggikan Dalam Kemuliaan Surgawi'

ADA hadiah teramat agung yang dibawa Maria. Saat ia ke pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Itulah Bayi Yesus yang dikandungnya.

MARIA berjalan sambil membawa Firman Yang telah Menjadi Manusia. Inti segala pewartaan. Kabar Baik. Injil Kerajaan Allah.

AURA rumahnya yang sederhana di Nazaret mesti diteruskan ke pegunungan. Bahwa rumahnya, Nazaret kotanya, adalah sungguh-sungguh layak jadi tempat Kabar Baik itu terjadi.

ELIZABET, dan anak yang dikandungnya, serta Zakharia suaminya, tak sanggup sembunyikan rasa sukacita berlimpah. Itu teralami saat terjadi pertemuan penuh rahmat. Maria telah membawa yang termulia  bagi mereka.

BUNDA Maria telah membawa Kabar Gembira ke tempat yang tinggi, ke pegunungan. Kini saatnya ia dimuliakan. Maria telah diangkat dan diberi tempat di ketinggian. Bahkan melampaui pegunungan itu sendiri.

DALAM kisah Bunda Maria, kita renungkan ziarah rohani dan hidup beriman kita. Saat Tuhan menyapa, ketika terpanggil menjadi murid-murid Tuhan, saat kita dibaptis, kita jadi pribadi yang layak menerima Kabar Suka Cita itu.

TUGAS kita kini dan selalu adalah membawa Kabar Suka Cita itu. Memberi keceriahan, harapan dan kekuatan kepada dunia. 'Salam Damai' mesti diteruskan. Evangelii Gaudium, Sukacita Injili mesti diwartakan.

TINGGAL kita patrikan kesadaran sederhana bahwa saat keluar rumah, ketika langkah kaki terakhir tinggalkan halaman rumah, hanya ada Kabar Baik yang kita bawa. Hanya cerita penuh harapan, kekuatan, dan penghiburan yang kita usung saat menuju sesama-sesama kita itu.

Tak boleh kita tinggalkan Nazaret punya kita  ya rumah kediaman kita, tempat tinggal kita, hanya untuk menabuh genderang perang. Untuk tebarkan kata-kata hasut sana-hasut sini. Untuk menghancurkan rasa sukacita dan kegembiraan milik sesama kita. Janganlah kita berkata buruk. Hanya untuk menyulut api perseteruan dan bikin relasi jadi retak dan bahkan hancur.

TAK pernah boleh pula keluar rumah dan tempat tinggal kita sambil cuma bermodal kuat tentang kekurangan, kelemahan dan ketidakhebatan sesama, tetangga atau bahkan anggota keluarga sendiri  sebagai inti bicara kita.

BUNDA Maria, sekali lagi, tinggalkan rumah kediaman dan Nazaret-nya, menuju ke pegunungan sambil membawa GAUDIUM et SPES, Sukacita dan Pengharapan. Kita pun mesti ada di lintasan dan dalam aura yang sama. Agar telinga sesama sungguh dapat menangkap pesan kehidupan yang menyejukkan!

JIKA demikian, sebagaimana Bunda Maria telah diangkat ke surga, kita pun tentu  dibenarkan dan diangkat pula ke dalam kemuliaan surgawi.

Verbo Dei Amorem Spiranti

St Maria, Doakanlah kami.

Selamat Hari Minggu
Tuhan memberkati.
Amin

Editor: Redaksi

RELATED NEWS