Budayawan Sikka, Oscar Pareira Mandalangi, Tutup Usia: Penjaga Warisan Iman dan Budaya

redaksi - Selasa, 21 Oktober 2025 19:52
Budayawan Sikka, Oscar Pareira Mandalangi, Tutup Usia: Penjaga Warisan Iman dan BudayaBudayawan Sikka, Ooscar Pareira Mandalangi (sumber: Istiemewa)

MAUMERE (Floresku.com) - Dunia kebudayaan Sikka berduka. Budayawan dan penulis senior, Oscar Pareira Mandalangi, meninggal dunia di RSUD TC Hillers Maumere, Selasa (21/10), dalam usia 87 tahun. 

Lahir di Maumere pada 31 Maret 1938, Mandalangi dikenal sebagai salah satu penafsir budaya Sikka yang tekun memadukan pengetahuan, adat, dan iman Katolik.

Alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 1964 ini tercatat sebagai editor dan penerjemah bersama antropolog E. Douglas Lewis dalam buku ‘Hikayat Kerajaan Sikka’ (2008), karya Dominicus Dionitius Pareira dan Alexius Boer Pareira, yang diterbitkan oleh Penerbit Ledalero Maumere. 

Buku setebal 332 halaman itu menjadi rujukan penting bagi generasi muda yang ingin memahami perjalanan Kerajaan Sikka dan relasinya dengan Gereja Katolik.

Selain dikenal sebagai penulis, Mandalangi juga kerap diminta menjelaskan makna adat Sikka Krowe, terutama tradisi pembelisan dengan gading, simbol penghormatan yang masih dijaga hingga kini. 

Ketekunannya mendokumentasikan bahasa, ritual, dan simbol adat menjadikan namanya lekat dalam upaya pelestarian warisan budaya tak benda Sikka.

Tak hanya berkarya lewat tulisan, Mandalangi juga aktif dalam musik liturgi. Ia menciptakan lagu Salam Bunda Perawan, yang kemudian diadaptasi menjadi Salam Bapa Suci saat Paus Yohanes Paulus II berkunjung ke Maumere tahun 1989.

 Dengan akordeon Jerman kesayangannya, Mandalangi menautkan iman, seni, dan identitas lokal dalam harmoni yang khas.

Kepergian Oscar Pareira Mandalangi meninggalkan jejak mendalam bagi dunia budaya Flores—seorang penjaga makna yang telah menulis Sikka dalam nada dan kata. RIP. (Silvia). ***

RELATED NEWS