BUMD Jatim Teken MoU dengan GTDC Maroko Senilai Rp 8,59 Trilyun

MAR - Minggu, 09 Mei 2021 20:11
BUMD Jatim Teken MoU dengan GTDC Maroko Senilai Rp 8,59 TrilyunWakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak saat mengahiri MOU antara GDTC Maroko dengan tujuh Direktur BUMN dan BUMD di Jatim yang dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (8/5/2021) sore/kominfo.jatimprov.go.id (sumber: null)

SURABAYA (Floresku.com) - Pemprov Jatim melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) nya menandatangani tujuh Memorandum of Understanding (Mou) atau Nota Kesepahaman senilai Rp 8.592.425.221.600 dengan Group of Development Technologies and Construction Companies (GDTC) Maroko. 

Adapun Penandatanganan MoU itu sendiri dilakukan oleh Chairman GDTC Maroko, HEH Sharif Moulay Sidi Al Sultan Ahmad Bin Zuhir Bin Mohammad Bin Jaber Al Natour dengan tujuh Direktur BUMN dan BUMD di Jatim yang dilaksanakan di Gedung Negara Grahadi Surabaya , Sabtu (8/5/2021) sore. 

MoU itu sendiri merupakan hasil Rapat Koordinasi (Rakor) Usulan Project Kerjasama antara GDTC dengan Perusahaan, BUMD dan BUMN di Jawa Timur. Hasilnya, ketujuh proyek tersebut telah menarik minat GDTC dan telah ditindaklanjuti dengan pembahasan teknis. 

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak yang ikut hadir pada acara tersebut menyampaikan, bahwa peran seorang kepala daerah dinilai sangat penting dalam menginventarisasi dan mengidentifikasi peluang investasi di daerahnya masing-masing. 

"Ini momen penting. Saya harap seluruh pihak bisa memanfaatkannya dengan baik," tutur Wagub Emil, seperti dilansir dari kominfo.jatimprov.go.id Minggu (9/5/2021).

Dengan disepakatinya MoU tersebut, akan ditindaklanjuti dan menjadi peluang tumbuhnya pembangunan yang cukup signifikan di Jatim.

"Jadi ini langkah awalnya. Nanti akan ada pembahasan lanjutan yang tentunya akan dibahas secara teknis. Karena GDTC memang tertarik dengan proyek-proyek yang ada kaitannya dengan pemerintah. Baik dari sisi infrastruktur maupun proyek yang dimiliki BUMD maupun BUMN," jelas orang nomor dua di Jatim ini. 

Sementara itu, Chairman GDTC Maroko HEH Sharif Moulay Sidi Al Sultan Ahmad Bin Zuhir Bin Mohammad Bin Jaber Al Natour mengungkapkan rasa terima kasih atas disepakatinya 7 MoU. Ia berharap, kerjasama tersebut memberikan peluang yang baik. 

"Terima kasih sebanyak-banyaknya. Saya senang bisa berinvestasi disini. Semoga momen ini, utamanya di bulan suci ini bisa membawa kebaikan bagi semuanya," ungkapnya.

Adapun, Ketujuh Nota Kesepahaman tersebut berupa Proyek Pengembangan Pelabuhan Terminal Umum di Kota Probolinggo dengan PT. Delta Artha Bahari Nusantara (DABN) senilai Rp. 2.100.000.000.000, Proyek Pembangunan dan Pengoperasian Pengolahan air di Kawasan Industri Java Integrated and Ports Estate (JIIPE), Maspion dan NIP dengan PT. Air Bersih Jatim senilai Rp. 347.000.000.000 dan Proyek Pembangunan Puspa Agro dengan PT. Jatim Graha Utama senilai Rp. 1.783.111.250.000. 

Selain itu, Proyek Pembangunan Kawasan Wisata “Ngawi Planetarium Agro Park” dengan PD. Sumber Bhakti senilai Rp.125.000.000.000, Proyek Pembiayaan Bisnis Jasa Sterilisasi Ultimate EBM dan X-Ray dengan PT. Kasa Husada senilai Rp. 300.000.000.000, Proyek Pembangunan Tol Pasuruan-Probolinggo dengan PT. Trans Jawa Paspro senilai Rp.1.506.313.971.600 dan Proyek Pembangunan Tol Krian Legundi dengan PT. Waskita Bumi Wira senilai Rp. 2.431.000.000.000. 

Dalam prosesi penandatangan MoU tersebut selain Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak yang hadir mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, hadir pula GDTC ASEAN Lead Coordinator Joey Yap Chiew Lian, GDTC ASEAN Datin Noor Khana Binti Ramli, Kakanwil BI Perwakilan Jatim Difi Ahmad Johansyah, dan Deputi Direktur Pengawasan LJK4 dan Perjanjian OJK Jatim Eka Gonda Sukmana.

Selain itu, beberapa pimpinan daerah juga hadir, seperti Walikota Surabaya Eri Cahyadi, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, Bupati Ngawi Ony Anwar, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Bupati Probolinggo Puput Tantriana dan Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron. 

Bagikan

RELATED NEWS