Buntut Perkelahian di Kantor Disdukcapil, PMKRI Cabang Ende Gelar Aksi Unjuk Rasa

Redaksi - Jumat, 28 Mei 2021 20:58
Buntut Perkelahian di Kantor Disdukcapil,  PMKRI Cabang Ende Gelar Aksi Unjuk  RasaPMKRI Cabang Ende saat melakukan aksi unjuk rasa , Jumat (28/5) (sumber: Rian)

ENDE (Floresku.com)-Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ende ‘Santo Yohanes Don Bosco’ menggelar aksi pasca insiden perkelahian antara staff Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapill) bebeberapa hari yang lalu.

Aksi dimaksud, berlangsung di sekitar Jalan Eltari yang dimulai dari kantor Disdukcapil Ende, dengan mengggunakan satu unit mobil pick up serta dikawal oleh aparat Kepolisian Resort Ende, pada hari Jumad (28/05).

Pantauan media ini, dari halaman Kantor Disdukcapil Ende, massa aksi terus bergerak menuju kantor DPR, untuk menjumpai anggota DPR Ende untuk menyampaikan aspirasi mereka serta mempertanyakan fungsi kontrol DPR Ende, terkait buruknya pelayanan di Disdukcapil yang berdampak pada insiden perkelahian antara staff Disdukcapil dan salah seoerang warga beberapa hari lalu.

Massa yang belum sempat bertemu dengan anggota DPR, kemudian terus bergerak menuju Kantor Bupati, untuk menjumpai Bupati Ende demi menyampaikan seruan mereka. Akan tetapi di Kantor Bupati Ende, massa kemudian tidak diijinkan masuk ke halaman Kantor Bupati Ende. Massa aksi PMKRI kemudian terus membacakan orasi dan surat di luar halaman kantor Bupati Ende.

Dalam surat pernyataan yang dibacakan oleh orator aksi Ryan Laka Ma'u, PMKRI Ende mengecam tindakan Staff Disdukcapil Ende, yang dinilai tidak berperikemanusiaan serta tidak sesuai dengan asas prinsip pelayanan publik dalalm Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik.

Selanjutnya dalam poin pernyataan yang ke dua, PMKRI juga mendesak DPR Ende untuk segera meminta pertanggungjawaban dari Kadis Dukcapil Ende. Sedangkan pada pernyataan ke tiga, PMKRI Cabang Ende, juga mendesak Bupati Ende agar segera mencopot Kadis Dukcapil yang dinilai tidak mampu memberikan pelayanan publik sesuai ketentuan yang berlaku.

Sekembalinya dari halaman kantor Bupati Ende, massa kemudian kembali menuju kantor DPR Ende untuk menjumpai DPR Ende,kemudian diterima oleh unsur Pimpinan DPR Ende dalam rapat dengar pendapat antara pihak PMKRI, Disdukcapil, dan Pemerintah Daerah, yang dimediasi oleh DPR Ende.

Turut hadir dalam rapat dengar pendapat dimaksud, di antaranya Unsur Pimpinan DPR Ende, Unsur Komisi Anggaran DPR Ende, Asisiten 1 Setda Ende Abraham Badu, Kepala Dinas Dukcapil Ende, Lambertus Siga Sare yang didampingi Staff, Kapolres Ende dan Peserta Aksi PMKRI Ende serta Insan Pers Kabupaten Ende.

Pimpinan sidang, Erickos Emanuel Rede dalam sambutan awalnya mengapresiasi dan menyambut kehadiran PMKRI sebagai bagian dari demokrasi. Ditegaskan Erik bahwa pihak DPR mempersilahkan masing- masing pihak untuk menyampaikan pendapatnya yang kemudian dibahas untuk menemukan solusi bersama.

Di hadapan DPRD dan pemerintah, PMKRI mendesak perbaikan pelayanan secara komprehensif pada Dinas Dukcapil Ende.

PMKRI menilai pelayanan di dinas tersebut perlu dibenahi secara serius, baik dengan menambah fasilitas maupun menambah pegawai. Langkah ini dilakukan demi mempercepat pengurusan dokumen administrasi kependudukan bagi masyarakat.

Peserta Rapat Sedang Menonton Hasil Rekaman CCTV Dalam rapat dimaksud, PMKRI mengecam aksi perkelahian di Disdukcapil, serta mengkritik pelayanaan yang dipandang tidak sesuai dengan asas pelayanan publik serta mempertanyakan langkah tegas dari DPR dan Pemerintah Kabupaten Ende dalam menanganai persoalan di Disdukcapil.

Menanggapi pernyataan demikian, melalui meja pimpinan rapat, DPR Ende menyampaikan bahwa soal pengaduan, secara lembaga DPR punya hak untuk memberikan rekomendasi untuk apa yang disampaikan, sedangkan soal proses hukum diteruskan ke lembaga yang berwenang.

Sedangkan, Kadis Dukcapil ketika dimintai penjelasanya menguraikan beragam kendala yang dialami Disdukcapil serta segala sousi yang diambil dalam mengatasi masalah pelayanan serta menjadikan moment ini sebagai motivasi untuk terus melakukan pelayanan yang terbaik.

“Segala kendala yang kami alami, seperti keterbatasan fasilitas, dan kekurangan tenaga sebanyak 25 orang, dan rasio antara pelayanan dan kebutuhan yang tidak seimbang menjadi dorongan bagi kami di Disdukcapil untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik.demikian ungkap Kadis Dukcapil.

Rapat kemudian berjalan alot serta penuh dinamika anggota PMKRI yang salah satu nya Ryand Laka Ma'u meminta interupsi sebelum memulai menonton CCTV diberi kesempatan untuk PMKRI bicara, tetapi pimpinan sidang tetap berkomitmen untuk melanjutkan dengan menonton CCTV  Disdukcapil Ende yang mempertontonkan adegan perkelahian yang dipersoalkan untuk mengetahui kronologi kejadian yang sebenarnya.

Setelah menonton hasil Rekaman CCTV tersebut, Pimpinan Sidang, Erikos Emanuel Rede menyayangkan kejadian tersebut. Ia juga mengecam perbuatan oknum yang terlibat dalam perkelahian dimaksud.

Di akhir pertemuan, unsur pimpinan DPR berjanji terus memperhatikan seruan dari PMKRI, dan pihaknya meminta Disdukcapil Ende, untuk terus berbenah serta menghimbau Disdukcapil untuk segera memberikan hasil analysis kendala, termasuk keuangan secara terperinci ke pada DPR. (Rian)

RELATED NEWS