Bupati Matim, Agas Andreas: Pertanian Penggerak Utama Ekonomi Masyarakat

redaksi - Senin, 06 September 2021 21:40
Bupati Matim, Agas Andreas: Pertanian Penggerak Utama Ekonomi MasyarakatBupati Matim, Agas Andreas saat membuka kegiatan Bimtek Teknologi Pasca Pertanian (sumber: Humas Pemda)

BORONG (Floresku.com) - Bupati Agas Andreas menyampaikan, pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Manggarai Timur dititik beratkan pada empat sektor yaitu, tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, dan perternakan.

Kata Bupati Agas, hingga saat ini sektor pertanian merupakan sektor yang dominan sebagai penggerak utama ekonomi masyarakat di Kabupaten Manggarai Timur.

"Pembangunan sektor pertanian dalam RPJMD Periode 2019-2024 merupakan pelaksanaan dari misi kedua Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur yakni mengembangkan ekonomi unggulan berbasis pertanian berkelanjutan, pariwisata berbasis masyarakat, industri kecil, koperasi dan UKM serta mewujudkan pembangunan desa berbasis budaya lokal," ungkap Agas saat membuka kegiatan Bimtek Teknologi Pasca Pertanian, yang berlangsung di aula Hotel Mar/Yos, Senin (6/09/2021).

Dikatakan Bupati Agas, tanaman porang menjadi salah satu sumber pangan yang dapat tumbuh diwilayah tropis dan sup tropis.

"Secara umum di Manggarai Timur tanaman porang tumbuh secara liar atau tidak dibudidayakan secara khusus. Hal ini disebabkan petani belum mengetahui manfaat atau nilai tambah dari Porang," ungkapnya.

Bupati Agas mengungkap, sentra pengembangan tanaman porang sebelumnya terdapat di Kecamatan Elar dan Kota Komba.  Namun lanjutnya,  akhir-akhir ini penyebarannya cukup merata di seluruh kecamatan.

Kondisi ini, tambahnya, menujukkan bahwa animo masyarakat menanam porang dan permintaan pasar sangat tinggi. 

"Kegiatan bimtek pascapanen yang di selenggarakan saat ini menjadi sebuah rahmat untuk kita membuktikan bahwa Pemkab Matim memiliki komitmen yang besar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan produksi porang baik jumlah maupun kualitas produk yang dihasilkan," ungkapnya lagi.

Bupati Agas berharap, dengan adanya bimtek ini dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan penanganan pascapanen porang serta meningkatkan keterampilan dan memotivasi petani untuk menangkap peluang usaha pengolahan umbi porang.

"Kita harus berpikir kepada produk olahan dari Porang ini, supaya nilai ekonomisnya bertambah dan semakin banyak orang yang terlibat dan mendapat manfaat dari komoditi Porang ini. Kita memasuki era menjual produk olahan. Stop menjual barang mentah,"tegasnya.

Untuk diketahui, kegiatan ini diinisiasi oleh anggota DPR RI Dapil NTT II, Ibu Julie Sutrisno Laiskodat.

Terpantau, turut hadir dalam kegiatan ini, Kadis Pertanian Matim Yohanes Sentis, toko agama, tim Balitbang Paska Panen NTT, para petani porang dari Desa Rana Kulan, Kecamatan Elar sebanyak 30 orang.

Selain itu, hadir pula para petani dari Kampung Lendo, Desa Gunung Baru, Kecamatan Kota Komba Utara sebanyak 30 orang. Kemudian, masing-masing 40 orang berasal dari desa sekitar Kecamatan Elar dan  Kecamatan Kota Komba Utara. Sedangkan 20 orang terdiri dari Tim-PKK Matim dan Dinas Pertanian Matim. (FH)

Editor: Redaksi

RELATED NEWS