Dalam Media Gathering Virtual Jamkrindo, Sejumlah Pelaku UMKM Bersaksi 'Telah Naik Kelas'

redaksi - Rabu, 09 Juni 2021 22:24
Dalam Media Gathering Virtual Jamkrindo,  Sejumlah Pelaku UMKM Bersaksi 'Telah Naik Kelas'Suasana di salah satu front office PT Jamkrindo (sumber: Istimewa)

JAKARTA (Floresku.com) - Pada usianya ke-51, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) tetap konsisten berkomitmen membantu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk “naik kelas” dengan memberikan jaminan dalam mendapatkan permodalan. 

"Jamkrindo memiliki komitmen tinggi untuk memacu UMKM naik kelas melalui berbagai upaya untuk mendorong dan meningkatkan kapabilitas kuat sebagai elemen penting dalam kebangkitan ekonomi nasional," ujar Sekretaris Perusahaan Jamkrindo, Abdul Bari saat membuka acara Media Gahtering virtuald bertajuk "UMKM Berdaya Saing Global Berkolaborasi Tingkatkan Pemulihan Ekonomi Nasional" di Jakarta, Rabu (9/6). 

Kesaksian UMKM yang ‘naik kelas’

Bantuan dari  dari perusahaan penjaminan terbesar di Indonesia sungguh dirasakan manfaatnya oleh sedikitnya 2.644  UMKM mitra, yang tersebar di seluruh Indonesia. Bahkan, oleh pendampingan Jamkrindo, tak sedikit UMKM yang lepas dari jeratan utang dan berhasil naik kelas.

Berita positif ini disampaikan sendiri oleh perwakilan dari 11 UMKM yang diundang untuk bersaksi dalam acara  Media Gathering – Kilas Sukses JamkrindoPreneur dengan tema “UMKM Berdaya Saing Global Berkolaborasi Tingkatkan Pemulihan Ekonomi Nasional” yang berlangsung secara virtual, Rabu (9/6) siang.

Ke-11 UMKM yang mendapat kesempatan untuk memberikan kesaksian setelah bermitra dengan Jamkrindo adalah Nita Mayasari  dari UMKM ‘Sambal Bawang Merah’; Bandar Lampung; Relevation Tamboto dari UMKM  ‘Resoya Susu Kedelai;, Manado, Budi H. Hasibuan  dari CV Gaharu Plaza Indonesia, Pekanbaru;  Sunani dari UMKM  ‘I SUN VERA,’ Pontianak, Harianti dari CV Khansa Mandiri, Makassar; Yudi Mulyadi,  Homestay Mutiara Ciletuh, Sukabumi; Romo Emanuel Temaluru, PR dari UMKM Kelompok Tani Mete Antonio,’ Flores Timur;  Yenni Tarigan dari UMKM “Toko Kosmetik” Medan, dan Daryono dari UMKM Kerajinan Tas, Semarang.

Kelompok Tani Mete Santo Antonio Desa Ile Padung, Flores Timur (Foo: stimewa)

Romo Emanuel yang hadir mewakili UMKM kelompok Tani Mete Antonio Desa Ile Padung, Kecamatan Lewolema,kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur misalnya bersaksi bahwa ‘awalnya mereka melakukan penjualan mete menggunakan sistem ijon.  Harga mete dikendalikan oleh pengusaha dari India, yang membeli dari petani dengan harga murah dan dipasarkan ke luar daerah dengan harga yang lebih tinggi.  

‘Namun sejak  berada dibahwa pendampingan Jamkrindo, penjualan mete dengan system ijon tidak terjadi lagi. Bahkan,  oleh bimbingan Jamkrindo petani mete kini dapat lebih memiliki ketrampilan dalam mengolah kacang mete. Jika sebelumnya pendapatan para petani hanya sebesar Rp30 juta, kini sudah meningkat menjadi Rp300 juta,’ujar Romo Emanuel.

Dia menambahkan, pendapatan yang meningkat pesat tersebut terjadi karena petani mete sudah terampil dalam mengolah mete sehingga tidaklagi menjualnya secara gelondongan melainkan menjual dalamp roduk olahan. 

Mengucurkan Rp 6,52 triliun

Jamkrindo  menungkapkan  telah melakukan penjaminankredit modal kerja untuk UMKM dalam rangka pelaksanaan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) sebesar Rp6,52 triliun pada periode Januari-April 2021. 

"Penyaluran untuk penjaminan program PEN, sampai April kita sudah meng-cover atau menjamin pembiayaan atau kredit kurang lebih Rp6,5 triliun," kata Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Pemeringkatan UMKM, Konsultasi Manajemen (PUKM)  Jamkrindo,”ucap Ceriandri Widuri dalam jkesempatan Media Gathering itu.

Menurut Ceriandri, capaian tahun ini masih akan terus bergerak meningkat. Pasalnya, dibandingkan dengan capaian pada 2020, di mana perusahaan baru mulai menyalurkan penjaminan pada semester kedua, total penjaminan kredit untuk program PEN hanya sekitar Rp8 triliun.

"Ini insya Allah masih sangat dinamis dan kemungkinan pertumbuhannya juga bagus karena UMKM sangat membutuhkan dukungan pemerintah untuk restrukturisasi kredit. Maka, silakan dimanfaatkan (restrukturisasi kredit) untuk teman-teman UMKM yang memang mengalami kesulitan dalam penyelesaian kreditnya," katanya.

Restrukturisasi kredit bagi UMKM merupakan salah satu program yang digulirkan pemerintah untuk bisa menekan dampak pandemi Covod-19 bagi pelaku UMKM.

Selain menyalurkan penjaminan untuk program PEN, Jamkrindo juga menyalurkan penjaminan untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang angkanya menembus Rp40,65 triliun sepanjang Januari-April 2021.

Jamkrindo merupakan perusahaan penjaminan kredit yang saat ini merupakan anggota holding Indonesia Financial Group (IFG) dengan induk holding PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero). (MA/NDA)

RELATED NEWS