Dampak Aktivitas Galian C Ilegal di Desa Nelle Lorang Mulai Dirasakan oleh Warga

redaksi - Jumat, 17 Januari 2025 18:04
Dampak Aktivitas Galian C Ilegal di Desa Nelle Lorang Mulai Dirasakan oleh WargaLokasi tambang Galian C di Desa Nelle Lorang, Kecamatan Nelle, Kabupaten Sikka (sumber: Silvia)

MAUMERE (Floresku.com) - Kerusakan lingkungan dan dampak lanjutannya yang ditimbulkan oleh aktivitas tambang Galian C  Desa Nelle Lorang, Kecamatan Nele  mulai dirasakan warga di sekitarnya.

Warga di sekitar lokasi tambang mulai merasakan dampak kerusakan lingkungan  yaitu erosi tanah, pencemaran udara, pencemaran air dan kekeringan.

 MF (54)  wagar setempat yang dtemui media ini di rumahnya berkeluh kesah bahwa sejak tahun 2023 ketika adanya aktivitas tambang Galian C yang berjarak kurang lebih 20 meter dari rumahnya, hidupnya selalu dihantui perasaan cemas.

“Kenapa saya merasa cemas? Ya, saya  takut kalau rumah saya roboh,” ujarnya. 

Menurut MF, setiap ada ada aktivitas galian yang menggunakan alat berat rumahnya bergetar dan tanahnya bergoyang, rasanya seperti ada gempa besar. 

Pada musim hujan seperti sekarang seperti ini, tidur malam  pun sangat terganggu.

“Pada musim hujan sekarang ini, saya dan anak saya tidak bisa tidur nyenyak. Kami selalu selalu terjaga,  takut kalau terjadi longsoran,” katanya.

Sebaliknya, dia menambahkan,  jika musim panas, rumah saya penuh debu."Debu yang menempel di lantai rumah saya sangat tebal," ujarnya lagi.

“Yang menjadi pertanyaan saya jika terjadi longsoran atau saya jatuh sakit yang di akibatkan oleh debu, kira-kira siapa yang akan menanggung biayanya? Apakah dari pihak pemerintah atau pengusaha tambang?,"tanya MF.

MF mengisahkan, sejak aktivitas tambang Galian C dimulai tahun 2023 lalu, ia  sudah dua kali mendatangi kantor desa. 

“Datang kali pertama, laporansaya, seperti tidak direspon. Namun pada saat datang kali keduanya laporan itu langsung direspon. Pihak desa dan Dinas Lingkungan Hidup datang survei ke lokasi,” dia menuturkan.

Mulai saat itu, dia menambahkan,  aktifitas galian di lokasi yang berjarak  20 m dari rumahnya dihentikan. 

 “Namun untuk  aktivitas penambangan di lokasi yang berjarak 100 m dari rumah saya terus berlangsung sampai saat ini,” katanya. 

MF berharap pemerintah dan dinas terkait untuk terus mengawasi kegiatan para pengusaha tambang. 

“Soalnya,  karena ada informasi yang saya peroleh bahwa akan ada lagi aktivitas galian c yang berada di belakang rumah saya,” pungkas MF. (Sivila). ***

Editor: redaksi

RELATED NEWS