Danga Au, Mbay - Nagekeo Dilanda Banjir, Secara Nasional BMKG Prediksi Cuaca Ekstrim Hingga Nataru

redaksi - Rabu, 04 Desember 2024 15:44
Danga Au, Mbay - Nagekeo Dilanda Banjir, Secara Nasional BMKG Prediksi Cuaca Ekstrim Hingga NataruPenampakan banjir di area Danga Au, Kota Mbay, Nagekeo, Rabu (4/12) (sumber: Whatsapp/SD)

MBAY  (Floresku.com) - Hujan deras siang hari ini (Rabu, 4/12) menimbulkan banjir (air meluap) di Kampung Danga Au, Kota Mbay, ibu kota Kabupaten Nageke. 

Kabar yang beredar luas di berbagai media sosial, bahwa banjir juga terjadi di sejumlah daerah di seluruh Indonesia, termasuk di beberapa daerah di Pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan.

Fenomena banjir akibat cuaca ekstrim diprediksi akan terjadi hingga musim Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada tiga pekan ke depan.

Sementara itu dari Jakarta, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi adanya cuaca ekstrim saat Natal dan Tahun Baru 2025. Untuk itu, BMKG membuat skenario terburuk saat Nataru 2025 seperti di 2020, di mana terjadi banjir terparah di Jabodetabek.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, saat ini wilayah Sumatra dan Jawa memasuki musim hujan. Bahkan, menuju puncak musim hujan intensitas tinggi.

"Saat ini sedang memasuki musim hujan dan puncak musim hujan di sebagian wilayah, skenario terburuk itu meningkatkan curah hujan dengan intensitas yang ekstrem. Contoh yang sudah terjadi di tahun 2020 di Januari kondisi terparah adalah Jabodetabek banjir saat itu akibat kami mendeteksi seruak udara dingin tadi," kata Dwikorita dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi V DPR, di Ruang Rapat Komisi V DPR, Rabu (4/12/2024).

Menurutnya, musim hujan saat ini disertai fenomena La Nina yang membuat curah hujan meningkat dari normalnya. Periode akhir tahun hingga awal tahun 2025 akan terjadi dua fenomena, yakni puncak musim hujan dan La Nina.

"Musim hujan ini disertai dengan terjadinya La Nina lemah yang berdampak pada peningkatan curah hujan. Ini diprediksi mencapai 20 persen dari normalnya," katanya.

"Skenario teringan yang terjadi sekitar dua tahun lalu saat penyeberangan Merak di Bakauheni. Tiba-tiba kapal yang sudah parkir oleng, jadi waktu itu satu truk masuk ke laut, satu mobil masuk ke laut," katanya. (MAR). ***

RELATED NEWS