Demi NTT Bangkit, Menteri Sandiaga Siap Datang Ke Kallaba, Sabu Raijua

redaksi - Jumat, 13 Agustus 2021 13:54
Demi NTT Bangkit, Menteri Sandiaga Siap Datang Ke Kallaba, Sabu RaijuaMenparekraf Sandiaga S.Uno (sumber: screenshoot webinar)

KUPANG  (Floresku.com) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga S. Uno merespon positf  undangan Gubernur Provinsis Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat untuk berkunjung sekaligus bangun pariwsisata di Pulau Sabu Raijua.

"Insyaallah segera kami jadwalkan, secepatnya kami ke NTT kunjungi pulau-pulau di sana termasuk Rote Ndao dan Sabu Raijua, semoga dalam waktu seminggu, cukup untuk kunjungi NTT sekaligus merealisasikan harapan Pak Gubernur," ucap Menteri Sandiaga.

Dalam sambutan pembuka, Menteri Sandiaga memberi apreasiasi atas talkshow yang berbcara soal promosi pariwisata. “Kita harus bangkit, karena ada sekitar 34 juta warga Indonesia hidup bergantung dari pariwisata,”ujarnya.

Menteri juga memberi aspresiasi atas kerja keras yang luar biasa dari Gubernur VBL untuk pengembangan pariwisata di NTT,” ujarnya.

“Kalau ekseskusi kami atas pengembangan pariwisata di NTT belum baik, berarti kami yang salah, karena karena saya didampimpgi dua purtra NTT yaitu Pa Frans Teguh asli Ende, staf ahli Kementerian Parekraf, dan Pa Vinsen Jemadu Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf," ujar Menteri.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S. Uno mengatakan, pembangunan pariwisata berkelanjutan akan menjadi kunci bagi pemulihan ekonomi nasional juga mendorong kesejahteraan masyarakat.

"Beberapa strategi Kemenparekraf saat ini yaitu ada 3G yaitu GerCep (gerak cepat) harus bisa cepat dan tanggap, GeBer (gerak bersama) dengan tidak bisa sendiri-sendiri mulai dari Pemerintah, Institusi pendidikan, komunitas masyarakat dan tentunya rekan-rekan media, juga dengan GasPol (Garap Seluruh Potensi Lapangan Kerja) meningkatkan SDM kita," jelas Menteri Sandi.

Ia juga menjelaskan, untuk memulihkan sektor pariwisata yang berkelanjutan kami memiliki empat tahap pemulihan yaitu pertama, revitalisasi destinasi dan peningkatan confidence; kedua, Pemulihan permintaan domestik, ketiga pemulihan permintaan internasional, dan keempat melanjutkan pembangunan pariwisata sesuai dengan arahan dari Bapak Presiden Jokowi melalui RPJMN. 

Semengara itu Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat  mengungkapkan bahwa dirinya telah mengundang Menparekraf Sandiaga Uno untuk mengunjungi destinasi wisata bukit Kelabba Maja di Kabupaten Sabu Raijua.

Baca juga:  https://floresku.com/read/mengintip-bukit-warna-warni-tempat-diam-dewa-maja-di-pulau-sabu

Hal tersebut dikataknya pada saat menjadi pembicara dalam acara Talkshow Pariwisata Berkelanjutan secara virtual pada Kamis, 13 Agustus 2021.

"Saya ingin suatu saat nanti Pak Sandi bisa berkunjung ke Bukit Kelabba Maja yang berada di Kabupaten Sabu Raijua. Itu adalah salah satu destinasi pariwisata di NTT dengan bukit pelangi atau batu berwarna. Tidak kalah indah dengan Grand Canyon di Arizona," ujar Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat sebagaimana rilis dari Biro Administrasi Pimpinan (Apip) Setda NTT.

Pulau Sabu, kata Gubernur Laiskodat, juga memiliki cerita atau narasi yang unik dalam catatan perjalanan seorang penjelajah dunia, James Cook.

James yang dikenal sebagai penemu benua Australia itu, mengaku bahwa sebelum menemukan benua Australia ia sempat berlabuh di Pulau Sabu dan disana ada seorang raja setempat yang kemudian memberikan bantuan logistik untuk melanjutkan perjalanannya hingga menemukan benua Australia.

Selain itu, kata Gubernur Laiskodat, juga terdapat legenda lain yang turut menyatakan bahwa Gadjah Mada juga berasal dari Sabu.

Selain itu, kata Gubernur Laiskodat, juga terdapat legenda lain yang turut menyatakan bahwa Gadjah Mada juga berasal dari Sabu.

"Ini adalah narasi yang menambah daya tarik pariwisata ," jelas Gubernur Laiskodat.

Gubernur Laiskodat juga menyebut, selain Sabu Raijua, masih banyak pulau-pulau kecil lainnya yang layak dikunjungi karena sangat indah dan menakjubkan. Karenanya Gubernur kelahiran Kupang Barat itu menyebut pariwisata NTT bukan hanya ada di Labuan Bajo saja.

"Pariwisata NTT bukan hanya di Labuan Bajo saja tapi membentang di seluruh pulau di NTT," ujarnya.

Gubernur Laiskodat juga mengatakan keinginannya agar pelayanan di ruang birokrasi Pemerintah Daerah NTT harus mengedepankan mindset pariwisata.

"Saya ingin agar pelayanan pemerintahan harus memiliki mindset pariwisata. Bagaimana kita mau mendorong pembangunan pariwisata kalau sampah masih ada dimana-mana. Pelayanan birokrasi harus mengedepankan pariwisata," kata dia.

Gubernur Laiskodat mengakui masalah selama ini terdapat pada mindset pemerintah. Karena itu, Pemprov, Pemkot dan Pemkab harus bisa memperbaiki masalah itu.

"Pariwisata harus menjadi idola bagi kita semua, harus dijaga, dirawat, dikelola dan dilindungi karena mendatangkan manfaat yang besar bagi daerah dan kesejahteraan masyarakat," tegas Gubernur Laiskodat.

Menurutnya, mindset pariwisata ada pada bagaimana membangun cara berpikir serta imajinasi terbaik untuk memberikan pelayanan bagi pengunjung, pesona alam dan kulturnya sehingga berujung pada hasil taste atau cita rasa sebagai bentuk kepuasan pengunjung.

"Untuk itu memang perlu ada latihan-latihan lapangan yang nyata dan langsung ada dampaknya," ujar Gubernur yang berlatar pengusaha itu.

Pemerintahan kata dia, harus bisa menjadi penggerak. Ia berharap Kementerian Parekraf bisa memberikan pelatihan kepada pemerintah daerah mulai Eselon 3 dan Eselon 4 serta staf untuk memahami tentang pariwisata.

Hal itu dilakukan agar pemerintah daerah memiliki kemampuan cepat bergerak menyiapkan program-program pemerintah serta turut melatih dan memberikan edukasi serta pendampingan pada masyarakat bagaimana cara mengelola pariwisata untuk dapat memotong rantai kemiskinan dan membawa masyarakat pada kesejahteraan

"Saya ingin dalam waktu yang tidak terlalu lama kurang lebih 2 minggu dari sekarang, tim dari Jakarta datang bersama dengan kami di NTT untuk nanti mulai sama-sama turun ke masyarakat mengajarkan pada masyarakat kita," tambah dia.

Gubernur Laiskodat menyebut perlu ada kerjasama kelembagaan yang baik mulai dari pemerintah, lembaga masyarakat, lembaga adat, koperasi, bumdesnya, UMKM. Hal tersebut harus ada dalam praktik lapangan yang satu pikiran dan sejalan. "Kita jangan hanya berbicara dalam talkshow atau webinar saja. Harus aktif di lapangan," tegas Gubernur Laiskodat. (MLA)

Editor: Redaksi

RELATED NEWS