Dinas PUPR Sikka Punya Mobil Bor Seharga Rp1,9 Miliar, Tapi Selama 2 Tahun Tak Dipakai, Hanya Dipanasi Mesinnya
redaksi - Kamis, 08 Agustus 2024 22:15MAUMERE (Floresku.com) – Dinas PUPR Kabupaten Sikka ternyata mempunyai mobil bor baru atau 0 Km yang dibeli dengan ga Rp1,9 Miliar. Namun, selama dua tahun, sejak pembeliannya, mobil bor itu hanya diparkir di halaman Kantor PUPR Sikka.
Demikian keterngan yang diperoleh media ini dari Nong Buyung selaku Ketua PPK Kabupaten Sikka,
“Mobilnya baru, 0 kilometer. Peralatan-peralatan bor pun masih baru, karena datang langsung dari pabrik ke sini (halaman kantor Dinas PUPR),” ungkapnya.
Namun, dia menambahkan, selama dua tahun sejak kedatangannya, mobil bor ini hanya diparkir di halaman Kantor Dinas PUPR, dan hanya dipanasi mesinnya setiap pagi .
- Gempa Bumi Dahsyat Guncang Wilayah Lepas Pantai Selatan Jepang Hari Ini
- Atlet Panjat Tebing Veddriq Leonardo Persembahkan Medali Emas untuk Indonesia
“Mobil tersebut tidak dapat dioperasikan karena ketiadaan biaya operasional,” jelasnya.
Menurut Nong Buyung, mobil bor sumur tersebut dibeli dengan anggaran dana alokasi khusus (DAK) Kabupaten Sikka senilai Rp 1,9 miliar.
Untuk mengoperasikannya dibutuhkan anggaran tambahan, dan itu harus diajukan anggarannya oleh dinas ini (PUPR).
“Ya, kalau ada yang mau pakai, tinggal mengoperasikannya saja. Tapi, memang masih menunggu penetapan Perda tentang tarif untuk sewa mobilnya seperti apa,” katanya Buyung lagi.
Sementara itu Plt Kepala Dinas PUPR Kabupaten Sikka, Juve Gajon, mengaku bahwa pihaknya belum mendapat alokasi anggaran untuk pengoperasiannya, termasuk bagaimana biaya penyiapan sumber daya manusia yang akan mengoperasikan mobil bor tersebut.
“Sebab, paling kurang mereka yang akan mengoperasikan mobil bor tersebut harus dibekali dengan pelatihan karena pengeborannya kan juga butuh skill khusus,” katanya.
Ketika dikonfirmasi media ini,Ketua DPRD Kabupaten Sikka Donatus David SH menyesalkan bahwa peralatan yang sudah diadakan dengan biaya besar dibiarkan menganggur selama dua tahun.
“Saya menyesal barang mahal jadi menganggur selama dua tahun. Ini bukti bahwa tidak ada keterbukaan antara pemerintah dan DPRD. Kalau ada keterbukaan masala seperti ini tidak akan terjadi,” ujarnya.
Guna mencari solusinya Donatus David mengatakan, dalam waktu dekat ini DPR Sikka akan memanggil Kepala Dinas PUPR untuk mendengar keterangan secara rinci terkait persoalan terkait mobil bor tersebut. (Silvia). ****