DISKUSI VIRTUAL- SLoki KAE, Vol. 3: Imunitas Kebangsaan di Tengah Kontroversi Kebijakan & Ketidaktaan Masyarakat
redaksi - Minggu, 05 September 2021 07:42ENDE (Floresku.com) - Minggu lalu kita dihebohkan oleh “kasus Semau” karena para petinggi se-NTT berpesta pora di masa Pandemi. Masyarakat mengutuk keras kejadian yang memalukan itu lantaran pemerintah telah bertindak “semau gue” di Pulau Semau, NTT.
Menarik bahwa satu minggu sebelum meledaknya “kasus Semau”, sekelompok anak NTT sudah berdiskusi tentang hal itu. Diskusi virtual itu menjadi semacam “ramalan” atau antisipasi akan peristiwa yang bakal terjadi di pulau Semau.
Kelompok diskusi itu menyoroti aneka kebijakan kontroversial dari pemerintah dan ketidakataatan masyarakat selama masa Pandemi. Ada beberapa ide menarik yang terbersit dalam diskusi, antara lain:
“Secara sosiologis, orang yang merasa punya otoritas atau wewenang yang besar cenderung untuk tidak mentaati aturan/hukum" (RD. Fery).
"Dalam buku putih pertahanan nasional, tahun 2015, sudah ditegaskan beberapa prediksi ancaman terhadap bangsa kita, antara lain, wabah dan pandemi" (RD. Sil Betu).
"- Apakah sudah ada pemidanaan terhadap para pelanggar prokes Covid19 di masa PPKM ini?"
- Perlu ada paradox mindset seperti yg diterapkan di India" (Bpk. Marcel Ado Wawo).
“Perlu ada kesamaan pemahaman tentang segala kegiatan atau upaya penanganan Covid. Hal itu mesti dijamin oleh pemerintah supaya tidak ada kesimpangsiuran informasi di tengah masyarakat” (ibu Emi Gadi Djou).
"Civil society yg sehat perlu dibangun dengan kesadaran bahwa otoritas yg harus didengar selama Pandemi adalah sains/ilmu pengetahuan" (Gusti Tetiro).
"Pemerintah sebaiknya memasukkan juga tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam tim Satgas Covid19" (Nita Blegur).
Dan lain-lain....
Semua hal yang sudah didiskusikan tentu sangat relevan untuk dikonfrontasikan dengan kasus paling aktual di NTT. Ya, boleh dibilang diskusi virtual SLoki-KAE Vol. 3 itu sudah menyiapkan beberapa kerangka konseptual yang bisa dipakai untuk melihat "kasus Semau" dari perspektif yang lebih luas, antara lain dari perspektif sosiologis dan ketahanan nacional.
Berikut kami hadirkan selengkapnya hasil diskusi tersebut. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita dalam membaca realitas! (RD Josal)