Ditinggal Mengungsi Rumah Yohanes Pama Bukan Terendam Banjir Lahar Dingin

redaksi - Rabu, 17 Januari 2024 08:17
Ditinggal Mengungsi Rumah Yohanes Pama Bukan Terendam Banjir Lahar Dingin Yohanes Pama Bukan (60) sedang membersihkan lumpur lahar dingin di rumahnya. (sumber: Mardat)

LARANTUKA (Floresku.com) - Ditinggal mengungsi ke posko konga rumah Yohanes Pama Bukan terendam banjir lahar Dingin gunung lewotobi laki-laki, Selasa, 16 Januari 2024.

Banjir terjadi setelah area 1.584 meter dari permukaan laut (mdpl) dilanda hujan lebat sejak Senin (15/1) sore.

Pemilik rumah, Yohanes Pama Bukan (60) menuturkan, Selasa (16/1) pagi sekitar pukul 08.00 Wita, ia diberitahu oleh tetangga depan rumahnya kalau rumahnya terendam banjir lahar dingin,dengan buruh-buruh dari kamp pengungsian di Desa Konga, Kecamatan Titehena untuk mengecek keadaan rumah.

Setibanya di rumah, Yohanes kaget karena lantai rumah, dapur, dan kamar tidur dipenuhi lumpur.

"Waktu saya masuk ke rumah semua penuh dengan lumpur. Tingginya sekitar 30 centimeter," ujar Yohanes saat ditemui di rumahnya, Selasa (16/1).

Demikian juga dengan tanaman jagung berusia sebulan yang di samping dan belakang rumahnya rusak diterjang banjir lahar dingin.

Yohanes dan keluarga hanya bisa pasrah, apalagi mereka harus kembali ke kamp pengungsian sementara waktu. 

"Pasrah saja, mau bagaimana lagi. Saya dan keluarga harus kembali ke lokasi pengungsian dulu. Kami di sini zona merah," pungkasnya.

Banjir lahar dingin Lewotobi juga mengalir deras di bantaran sungai Waiwuring, Desa Nawakote, Kecamatan Wulanggitang. Bahkan meluap hingga badan jalan.

Sebelumnya Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status gunung api Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) dari level III siaga ke level IV awas pada Selasa (9/1) pukul 23.00 Wita.

Warga diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 4 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan sektoral 5 kilometer ke arah barat laut-utara dan timur laut. Selain itu, warga pun harus mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi. (Mardat). ***

RELATED NEWS