Ditjen Dikti, LPDP dan Nuffic Neso Indonesia Bersinergi Siapkan SDM Unggul Indonesia

redaksi - Senin, 19 April 2021 23:16
Ditjen Dikti, LPDP dan Nuffic Neso Indonesia Bersinergi Siapkan SDM Unggul IndonesiaDitjen Dikti, LPDP dan Nuffic Neso tandangani MoU Program Beasiswa StuNed dan Beasiswa LPDP-Dikti (Foto: Potongan webinar via Zoom) (sumber: null)

JAKARTA (Floresku.com) - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), dan Nuffic Neso Indonesia bersinergi dan berkolaborasi menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul Indonesia melalui program beasiswa bersama pada bidang prioritas pembangunan Indonesia, dan bidang keahlian di Belanda.

Beasiswa ini, diperuntukkan bagi warga negara Indonesia potensial dan memiliki bakat akademik untuk menempuh pendidikan program master di universitas terkemuka di Belanda.

Agenda kerja sama bilateral kedua negara ini, dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada para penerima program beasiswa untuk melanjutkan studi pada perguruan tinggi terkemuka di Belanda untuk bidang yang berkaitan dengan pengelolaan dan teknologi air, kewirausahan berkelanjutan dan ekonomi sirkular yang berfokus pada perikanan dan kelautan, dan ilmu dan teknologi perikanan dan kelautan.

Penandatanganan perjanjian kerja sama program beasiswa bersama antara Ditjen Dikti dengan LPDP dan Nuffic Neso atau ‘Cooperation Agreement: Dikti-LPDP-StuNed Joint Scholarship Program’ dilakukan Senin (19/4/2021) secara luring dan disiarkan langsung melalui YouTube Ditjen Dikti dan LPDP. 

Kegiatan ini dihadiri oleh para pimpinan Ditjen Dikti, LPDP, Nuffic Neso beserta jajaran dan juga 200 perwakilan perguruan tinggi se-Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Nizam menyambut sangat baik kerja sama ini, karena ini akan mengakselarasi tingkat pendidikan pascasarjana.

"Ditjen Dikti akan berkontribusi dan berkomitmen penuh dalam perumusan dan pelaksanaan kebijakan untuk mewujudkan SDM unggul Indonesia sesuai agenda prioritas pembangunan nasional," kata Nizam, seperti dikutip dalam rilis Ditjen Dikti, Kemendikbud di Jakarta, Senin (19/4/2021).

Selain itu, Nizam juga menyampaikan agar kerja sama ini melibatkan juga institusi perguruan tinggi di Indonesia, sehingga tidak hanya pengiriman mahasiswa Indonesia ke Belanda, tetapi juga melibatkan dosen-dosen, para guru besar di Indonesia di dalam membimbing mahasiswa di Indonesia. Dengan demikian, kerja samanya nantinya bisa lebih dalam dan lebih dekat lagi, karena hubungan kedua negara akan terbangun semakin kokoh.

“Sebetulnya terdapat satu hal lagi yang mungkin perlu kita perkuat, yaitu dalam bidang pertanian, karena kita tahu bahwa Belanda adalah eksportir pertanian yang terbesar ke dua di dunia. Jadi kita perlu belajar dari teman-teman di Belanda,” imbuhnya.

Sejalan dengan hal itu, Direktur Utama LPDP, Andin Hadiyanto berharap melalui pendanaan beasiswa co-funding yang dikolaborasikan, mampu memberikan kesempatan kepada talenta terbaik Indonesia untuk memperkuat ilmu dan teknologi melalui studi pada berbagai sektor unggulan di Belanda, serta terciptanya harmonisasi yang memberikan nilai tambah bagi peningkatan hubungan bilateral kedua negara.

“LPDP bersama dengan Nuffic Neso dan Ditjen Dikti siap melakukan monitoring dan evaluasi bersama agar kerja sama yang baik ini semakin optimal," katanya.

Peter Van Tjuil, Direktur Nuffic Neso Indonesia juga menyambut baik program kerja sama ini, dan berharap universitas terkemuka di Belanda dapat memberikan kemampuan terbaiknya pada keilmuan dan teknologi perairan untuk mendukung Indonesia memperkuat prioritas pembangunan nasional.

“Bergabunglah bersama beasiswa dalam bidang pengelolaan dan teknologi air, kewirausahaan dan ekonomi sirkular, dan kami akan berkolaborasi dalam seluruh proses seleksi penerimaan beasiswa," ucapnya.

Program kerja sama beasiswa ini akan dimulai pada tahun akademik 2021 untuk durasi studi sepanjang 1 atau 2 tahun. Beasiswa diberikan melalui skema co-funding antar pihak yang mencakup seluruh pendanaan terkait biaya studi/institusi di universitas Belanda yang meliputi biaya kursus Bahasa, dan akulturasi Belanda, biaya visa pelajar, biaya kuliah, asuransi kesehatan, materi studi, tunjangan skripsi, dan biaya pengelolaan ke universitas Belanda.

Di samping itu, para penerima program beasiswa kerja sama tersebut, juga akan memperoleh tunjangan hidup bulanan, tiket keberangkatan dan kepulangan internasional, tunjangan kedatangan, dan manfaat lain yang relevan sebagaimana diatur dalam peraturan dan ketentuan yang berlaku. Seluruh pihak yang terlibat pada kerja sama ini berkomitmen untuk melaksanakan dan melakukan pengawasan berkala, supaya program dapat berjalan dengan tata kelola yang baik, dan berjalan secara efektif, dan efisien. (SP/MLA)

RELATED NEWS