Fokus Transisi Ke Bisnis Non Batu Bara, Indika (INDY) Sabet Penghargaan dari TrenAsia

Redaksi - Selasa, 25 Oktober 2022 14:23
Fokus Transisi Ke Bisnis Non Batu Bara, Indika (INDY) Sabet Penghargaan dari TrenAsia  (sumber: null)

JAKARTA – PT Indika Energy Tbk (INDY) menyabet penghargaan TrenAsia ESG Excellence 2022 kategori Coal predikat Sustainability karena upayanya dalam mewujudkan operasional bisnis yang berkelanjutan. 

Head of Corporate Communications and Sustainability PT Indika Energy Tbk, Ricky Fernando mengatakan perseroan selalu berkomiten untuk mendukung ketahanan energi nasional dengan mengimplemenasikan aktivitas produksi dan operasional yang sustainable.

”Penghargaan TrenAsia ESG Excellence 2022 ini selaras dengan prinsip ESG yang menjadi landasan strategi kami untuk mengintegrasikan aspek keberlanjutan di seluruh aktivitas Perusahaan, demi mendukung tercapainya komitmen meningkatkan pendapatan Perusahaan dari sektor non-batu bara hingga minimal 50% pada tahun 2025 dan netral karbon pada tahun 2050,” kata Ricky kepada TrenAsia, Senin, 24 Oktober 2022.

Wajar saja perseroan menyabet penghargaan tersebut. Berdasarkan catatan TrenAsia, perseroan perlahan bergeser ke bisnis non batu bara, di mana ditargetkan porsi bisnis ini sudah mencapai 50% pada 2025 mendatang.

Tahun ini misalnya, dari total belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$113 juta setara Rp1,72 triliun. Porsinya terdiri antara lain  US$32 juta setara Rp488 juta bisnis tambang emas baru Awakmas.

Kemudian US$21 juta atau setara Rp320juta bisnis solar panel lewat anak usaha EMITS, US$17 juta setara Rp259 juta bisnis batu bara lewat Kideco dan Indika Resources US$14 juta setara Rp213 juta.

Lalu sebesar US$12 juta atau setara Rp183 juta bisnis kendaraan listrik lewat PT Electra Mobilitas Indonesia (EMI). s
Serta US$11 juta setara Rp167 juta bisnis energi berbasis alam lewat PT Indika Multi Properti.

Tak main-main, demi mencapai target porsi bisnis non batu bara 50% pada 2025, belanja modal yang disiapkan perseroan sekitar US$150 juta setara Rp2,28 triliun hingga US$200 juta setara Rp3,05 triliun per tahun dalam beberapa tahun ke depan. 

Sebelumnya, Direktur Utama PT Tren Media Berjejaring, pemilik TrenAsia.com Sukirno mengatakan, berbagai upaya implementasi ESG yang dilakukan oleh perusahaan di Tanah Air perlu diapresiasi lewat ajang TrenAsia ESG Excellence 2022. Harapannya, setiap korporasi makin giat dan berkomitmen terhadap implementasi praktik bisnis berkelanjutan. 

“Tujuan dari program ini adalah memberikan dukungan berupa penghargaan kepada perusahaan yang sudah menjalankan ESG agar program-program tersebut bisa berjalan untuk mewujudkan misi nasional mengurangi emisi karbon secara berkelanjutan,” kata Sukirno di Hotel The Ritz-Carlton Mega Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 19 Oktober 2022.

Ketua Dewan Juri TrenAsia ESG Excellence 2022 yang juga President Director PT Schroders Investment Management Indonesia, Michael T. Tjoajadi menambahkan, di tataran global, investor kini lebih menyukai investasi yang bertanggung jawab dan lebih mendukung perusahaan yang mengedepankan ESG. Perusahaan-perusahaan ini disebut lebih tahan banting ketika ekonomi berguncang dan membuat investor lebih tenang dengan tata kelola bertanggung jawab. 

“TrenAsia ESG Excellence 2022 menjadi wadah untuk merekam progress implementasi ESG oleh perusahaan di Tanah Air setiap tahunnya. Karena sama-sama concern dengan ESG, kami dewan juri sepakat untuk melakukan panel. Sangat bagus media TrenAsia memiliki concern dengan ESG,” kata Michael.

Sebagai informasi, TrenAsia ESG Excellence 2022 telah menyaring lebih dari 120 perusahaan di 34 subsektor industri, yang dinilai dari implementasi ESG beserta variable-variabel turunannya. Proses penjurian mulai dari 12 September hingga 12 Oktober 2022, berdasarkan laporan keberlanjutan dan laporan tahunan perusahaan periode 2021.

Tim dewan juri TrenAsia ESG Excellence 2022 terdiri dari Michael T. Tjoajadi, CEO Schroders Indonesia sebagai ketua, M. Arsjad Rasjid, Chairman Kadin Indonesia, Mas Achmad Daniri, Expert Council Komite Nasional Kebijakan Governansi (KNKG), Edi Setijawan, Director Department of Research Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Maria Rosaline Nindita Radyati, President Director Institute for Sustainability & Agility dan Adhitya Noviardi, Editor in Chief TrenAsia.com.

 

Bagikan

RELATED NEWS