Gadis Asal Kecamatan Ruteng yang Dikabarkan Hilang Belum Ditemukan, Polisi Terus Lakukan Pencarian
redaksi - Kamis, 23 Februari 2023 18:22RUTENG (Floresku.com) - Elvian Putri Suriyati, seorang gadis berusia 17 tahun asal Desa Bea Kakor, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai yang dikabarkan hilang kontak dengan pihak keluarga sejak Oktober tahun 2022 yang lalu hingga kini belum berhasil diketahui keberadaannya.
Kapolres Manggarai AKBP Yoce Marten saat ditemui sejumlah awak media, bertempat di Polres Manggarai, pada Rabu 22 Februari 2023 menjelaskan bahwa, beberapa bulan yang lalu memang sudah ada pengaduan terkait anak atau yang bersangkutan tersebut.
Merespon hal tersebut, kata AKBP Yoce Marten, pihaknya langsung bergerak untuk melakukan pencarian, termasuk juga melakukan koordinasi dengan Polres-Polres tetangga untuk membantu kalau memang mengetahui keberadaan dari gadis berusia 17 tahun yang dikabarkan hilang tersebut.
Meskipun demikian, AKBP Yoce Marten mengakui bahwa hingga kini untuk wilayah hukum Kabupaten Manggarai, pihaknya belum mendapatkan informasi terkait keberadaan dari gadis Elvian yang diketahui masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) tersebut.
"Kita sudah melakukan pencarian. Namun sejauh ini untuk wilayah hukum Kabupaten Manggarai belum kita temukan. Kita juga sudah melakukan koordinasi dengan Polres-Polres tetangga. Dan mudah-mudahan ada kabar dari rekan-rekan kita yang ada di Polres tetangga. Tetapi untuk di Kabupaten Manggarai, sampai sejauh ini, belum kita dapatkan informasi keberadaan yang bersangkutan," ujarnya.
AKBP Yoce Marten lebih lanjut menerangkan bahwa sejak menerima aduan tersebut, pihaknya kemudian melakukan koordinasi, baik di pelabuhan maupun juga di bandara.
"Semenjak kita terima aduan tersebut, kita koordinasi dengan pelabuhan. Kan ada Polsek Reo, pelabuhan, bandara juga. Namun sampai sekarang kan juga belum ada info," imbuhnya.
Terkait kendala yang dihadapi oleh Polres Manggarai selama melakukan pencarian, AKBP Yoce Marten menerangkan bahwa secara umum tidak ada kendala.
Namun, untuk masalah pencarian orang yang hilang, memang dibutuhkan informasi yang akurat, terutama dari pihak keluarga, seperti kebiasaan-kebiasaan dari yang bersangkutan, dari komunikasi yang bersangkutan sehingga bisa difokuskan kemana kira-kira arah tujuan dari yang bersangkutan.
"Kalau nggak ada arah dan tujuannya juga kan kita mau mulai cari darimana. Namun upaya yang kita lakukan ya melakukan deteksi, terutama untuk di wilayah Kabupaten Manggarai. Kita mau monitor di luar Kabupaten Manggarai tentu ada kendala juga karena bukan merupakan walayah hukum kita. Namun kita juga sudah menghubungi Polres tetangga dan lain sebagainya untuk membantu kalau memang mengetahui keberadaan dari yang bersangkutan ini," ungkap AKBP Yoce Marten.
Lebih jauh, saat disentil apakah kejadian sebagaimana yang diadukan tersebut masuk dalam kategori penculikan atau tidak, AKBP Yoce Marten mengatakan bahwa sekarang ini statusnya orang hilang. Dan kalau dibilang penculikan mungkin terlalu dini.
"Penculikan itukan dipaksa. Kita kan nggak tau karena kita belum ketemu orangnya ini. Kalau mungkin barangkali ketemu, dia dipaksa ya berarti masuk penculikan di sana. Sekarang ini statusnya ya orang hilang. Dan kalau dibilang penculikan mungkin terlalu dini karena bukti-bukti penculikan itu kan harus jelas juga. Kategorinya apa penculikan itu," kata AKBP Yoce Marten.
Pada bagian akhir pembicaraannya, AKBP Yoce Marten meminta kepada awak media yang ada untuk membantu pencarian dengan menyebarluaskan informasi tersebut, baik melalui media cetak dan online ataupun juga melalui radio.
"Minta bantu juga mungkin bisa disebarkan melalui media-media, radio atau apa begitu kan untuk membantu paling tidak kan orang jadi banyak tau untuk mencari keberadaan dari yang bersangkutan ini," cetusnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang gadis berusia 17 tahun asal Kakor, Desa Bea Kakor, Kecamatan Ruteng, Kabupaten Manggarai dikabarkan hilang kontak dengan pihak keluarga usai dijemput oleh seorang pria misterius di rumah temannya di Anam, Desa Bulan pada tanggal 25 Oktober 2022 yang lalu.
Korban yang memiliki nama lengkap Elvian Putri Suriyati adalah anak perempuan satu-satunya dari pasangan Mama Melania Jenai dan Almarhum Bapak Rofinus Nangkur.
Dan saat ini, Elvian Putri Suriyati diketahui masih berstatus sebagai seorang pelajar kelas 2 Sekolah Menengah Atas Negri 1 (SMAN 1) Ruteng Anam. Kini, pihak keluarga terus melakukan pencarian dan bahkan telah membuat laporan pengaduan kepada pihak kepolisian di Polres Manggarai.
Serafinus Hartono Garut, yang merupakan saudara korban kepada jurnalis media ini pada Jumat 30 Desember 2022 mengisahkan bahwa pada pagi hari, dirinya bersama saudari perempuannya tersebut sama-sama pamit dari rumah. Namun, hingga sore hari, saudarinya tersebut dikabarkan belum kembali ke rumah.
"Saya dan saudari sama-sama keluar dari rumah Pak. Saya berangkat kerja dan saudari saya berangkat ke sekolah. Namun sekitar pukul 03.00 sore hari, saya dikontak sama orang rumah bahwa saudari saya belum pulang pak. Karena itu, saya pun bergegas untuk mencarinya, termasuk di rumah teman-temannya. Menurut informasi dari temannya bahwa saudari saya sudah balik dari sekolah sejak pagi hari. Meski demikian mereka enggan menyebutkan kemana saudara saya pergi. Demikian juga dengan pemilik rumah," kisahnya.
Serafinus melanjutkan bahwa, setelah mencari tahu keberadaannya lebih jauh, dirinya mendapat kabar bahwa saudarinya tersebut pergi ke rumah temannya.
Meski demikian, Serafinus nampaknya tidak menemui saudarinya tersebut di rumah temannya.
"Sepertinya dia ( saudari perempuannya, red) ganti pakaian sekolah di rumah temannya Pak. Namun, awalnya, temannya dan pemilik rumah enggan memberi tahu kemana dan dengan siapa saudari saya itu pergi Pak," ujar Serafinus.
"Dan setelah saya mendesak pemilik rumah, barulah pemilik rumah menginformasikan bahwa saudari saya tersebut sudah dijemput dan pergi dari rumah bersama seorang pria," lanjutnya.
Serafinus menambahkan bahwa setelah mendapat kabar tersebut, dirinya berusaha menghubungi nomor pria misterius tersebut.
"Setelah saya menghubungi nomor tersebut , saya diberitahu oleh pria tersebut untuk menjemput saudarinya di terminal Ruteng. Namun, saya tidak menemuinya di sejumlah terminal yang ada di Ruteng Pak. Saya pun kembali mencoba menghubungi nomor pria tersebut namun hingga kini nomornya tidak aktif Pak. Kami sudah melakukan pencarian juga sampai ke Labuan Bajo. Namun sejauh ini belum berhasil," ujarnya.
Senada dengan itu, Melania Jenia yang merupakan ibu korban menerangkan bahwa anaknya tersebut merupakan putri satu-satunya dari enam bersaudara.
Selama bersekolah di SMAN 1 Anam, anaknya tersebut tinggal di rumah keluarga yang berada di Lagur, Desa Bulan, Kecamatan Ruteng.
Dirinya pun mengaku kaget saat mendapat kabar bahwa anaknya tidak lagi berada di Lagur dan sudah dijemput oleh seorang pria yang hingga kini belum diketahui secara baik latar belakangnya.
"Selama ini anak saya tinggal di rumah keluarga Pak. Saya kaget sekali saat mendapat kabar bahwa anak saya tidak lagi ada di Lagur dan sudah dijemput oleh seorang pria. Apalagi saya tidak mengetahui secara pasti latar belakang pria tersebut Pak. Yang kami tahu bahwa pria tersebut berasal dari Malang dan berprofesi sebagai tukang bangunan Pak karena saya pernah melihatnya ketika saya menjenguk anak saya di sana sebelumnya," cetusnya.
Diakuinya bahwa, pihak keluarga sudah melakukan pencarian selama ini dan bahkan sudah melakukan pengaduan ke Polres Manggarai.
Meski demikian, hingga kini dirinya dan keluarga belum mengetahui keberadaan dan perkembangan dari laporan yang sudah disampaikan ke Polres Manggarai.
"Pihak keluarga sudah mencari dan membuat laporan pengaduan terkait hilangnya anak kami tersebut ke Polres Manggarai Pak. Namun sampai saat ini, kami belum mengetahui keberadaan dan perkembangan dari laporan tersebut Pak," ujranya.
Dirinya pun berharap agar anak perempuannya yang hilang sampai saat ini bisa segera ditemukan.
"Semoga saja kedepannya ada kabar baik Pak usai diberitakan. Setidaknya bisa mempermudah pencarian anak kami tersebut . Kami sangat rindu sekali untuk mengetahui kabar dan keberadaan anak kami tersebut ," pungkasnya.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Manggarai Iptu I Made Budiarsa saat dihubungi jurnalis Floresku.com via Whatsapp, pada Sabtu 31 Desember 2022 mengakui bahwa pihaknya telah menerima pengaduan terkait hilangnya gadis berusia 17 tahun asal Kecamatan Ruteng tersebut.
Demikian I Made Budiarsa, pihaknya menerima pengaduan tersebut pada tanggal 27 Oktober 2022. Dan sejauh ini, lanjutnya, aparat kepolisian baik unit jatanras hingga Bhabinkamtibmas terus bergerak untuk melacak keberadaan si pria dan juga saidari Elvian Putri Suriyati.
"Benar Pak. Ada laporan masuk terkait itu. Kemarin Pak Kanit PPA telah mengonfirmasi bahwa benar ada buat pengaduan terkait anak yang dikabarkan hilang tersebut. Dan pengaduan itu masuk tanggal 27 Oktober 2022," ujarnya.
Lebih lanjut, I Made menjelaskan, berdasarkan informasi dari Pak Kanit PPA bahwa sejauh ini, beliau sudah upayakan dan sampaikan ke Pak Kanit Jatanrasnya untuk terus melakukan pencarian, termasuk trecking nomor handphone yang diduga milik sang pria untuk dicek lokasinya.
Namun, sejauh ini belum ada hasilnya karena dimungkinkan nomor handphone yang diduga milik sang pria tidak aktif.
"Pokoknya masih terus diupayakan, termasuk di dalam kota Ruteng juga bhabinkamtibmas terus bergerak melakukan pencarian karena siapa tau mungkin ada sembunyi di kos-kos to. Sejauh ini masih diupayakan ya. Mudah-mudahan bisa secepatnya dapat hasil Pak. Kasian juga kan Pak; apalagi anak tunggal putri katanya Pak. Pokoknya di pelabuhan-pelabuhan juga kedepannya pasti diupayakan pencarian juga Pak," pungkasnya. (Jivansi)*